Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

Renungan Harian 15-18 November 2012


15 November 2012
SEJARAH TERULANG DENGAN SENDIRINYA
"Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran se­hat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya un­tuk memuaskan keinginan telinganya " (2 Timotius 4:3).
Banyak orang menganggap bahwa kegelapan intelektual dan moral yang berlaku selama Abad Pertengahan didukung oleh penyebaran ajaran agama, ketakhyulan, dan penindasan paus, dan bahwa penyebarluasan pengetahuan umum dan penerimaan prinsip kebebasan beragama melarang kebangunan kembali ketakhyulan dan kelaliman. Memang benar bahwa terang besar, in­telektual, moral, dan keagamaan, bersinar pada generasi ini. Sejak tahun 1844 terang dari langit di atas langit telah memancar dari pintu bait Allah yang ter­buka. Tetapi harus diingat bahwa makin besar terang yang dipancarkan, maka semakin besar pula angan-angan dan kegelapan dari mereka yang menolak Firman Allah dan menerima dongeng dan ajaran hukum manusia.
Setan akan senang dengan kemarahan Kekristenan yang murtad terhadap umat sisa yang rendah hati yang dengan sungguh-sungguh menolak meneri­ma kebiasaan dan tradisi yang salah. Dibutakan oleh raja kegelapan, penganut agama populer melihat apa yang ia lihat saja dan merasakan apa yang ia rasa saja.... Kebebasan hati nurani, yang menuntut pengorbanan yang sedemikian besar, tidak lagi akan dihormati. Gereja dan dunia akan bersatu, dan dunia akan memberi kuasa pada gereja untuk menghancurkan hak umat untuk beri­badah kepada Tuhan menurut Firman-Nya.
Dekret yang akan dikeluarkan melawan umat Allah di masa yang akan datang ini dalam beberapa hal sama dengan yang dikeluarkan oleh Ahasywe- ros terhadap orang-orang Yahudi di masa Ester. Dekret Persia bersumber dari kebencian Haman terhadap Mordekhai. Bukan karena Mordekhai melukai Ha- man, tetapi ia menolak untuk memuji kesombongannya dengan memperlihat­kan sikap hormat yang seharusnya hanya untuk Allah....
Sejarah terulang dengan sendirinya. Pikiran pongah yang sama beren­cana melawan umat setia di abad-abad yang lalu, kini berusaha mengambil alih kendali gereja-gereja Protestan, agar melalui mereka ia menghukum dan membinasakan semua orang yang tidak mau memelihara sabat berhala. Kita tidak perlu berperang melawan makhluk-makhluk fana. Kita berjuang bukan melawan daging dan darah, tetapi melawan raja-raja, melawan pemerintah, melawan penguasa kegelapan dunia ini, melawan roh-roh jahat di udara. Te­tapi jika umat Allah mau menaruh kepercayaan di dalam Dia, dan oleh iman mengandalkan kekuatan-Nya, alat-alat Setan akan dikalahkan di zaman kita. —Signs ofthe Times, 8 Nov. 1899.

16 November 2012
AKHIRNYA MENANG
"Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya" (Wahyu 14:1).

Umat kudus Allah tidak menerima tanda binatang itu. Nabi di Patmos melihat mereka yang telah menang atas binatang itu, atas patungnya, atas tan­danya, dan atas angka namanya, berdiri di laut kaca, memegang kecapi Allah, dan menyanyikan Nyanyian Musa dan Anak Domba.
Bagi setiap jiwa akan datang ujian penyaringan, akankah menuruti Allah dan bukannya manusia? Setan sedang mengerahkan usahanya terbesar da­lam kegeraman perjuangan terakhir melawan Kristus dan para pengikut-Nya. Guru-guru palsu menggunakan semua alat untuk merangsang orang berdo­sa yang keras hati dalam pemberontakannya, untuk menguatkan yang ragu, yang tak percaya, dan oleh salah penafsiran dan kepalsuan, kalau bisa bahkan untuk menipu yang sangat terpilih. Siapakah yang sedia berdiri teguh di ba­wah bendera yang bertuliskan, "Perintah Allah, dan iman kepada Yesus?"
Kristus tidak pernah membeli kedamaian dan persahabatan melalui ber­kompromi dengan kejahatan. Meskipun hati-Nya dipenuhi dengan kasih ke­pada umat manusia, Ia tidak bisa sabar dengan dosa-dosa mereka. Karena Ia mengasihi manusia, Ia adalah seorang yang keras dalam menegur sifat buruk mereka. Kehidupan-Nya yang menderita, penghinaan yang dialami-Nya oleh satu bangsa yang suka melawan, memperlihatkan pada para pengikut-Nya . bahwa tidak boleh ada prinsip yang harus dikorbankan. Umat Allah yang dicobai harus mempertahankan kewaspadaan, dengan doa yang sungguh- sungguh, kalau tidak, dalam kesungguh-sungguhan mereka menghindari perselisihan, mereka menyerahkan kebenaran, dan dengan demikian tidak menghormati Allah dari kebenaran itu. Penyerahan terkecil sekalipun terha­dap prinsip menjerat kita dalam perangkap musuh.
Paulus menulis kepada orang-orang Roma, "Sebisa mungkin hiduplah de­ngan damai dengan semua orang." Tetapi ada satu titik di mana tidak mung­kin mempertahankan persatuan dan keselarasan tanpa mengorbankan prinsip. Maka perpisahan menjadi tugas mutlak. Hukum bangsa-bangsa harus dihor­mati bila tidak bertentangan dengan hukum Allah. Tetapi bila ada bentrokan di antaranya, setiap pengikut Kristus sejati akan berkata, sebagaimana rasul Petrus lakukan ketika diperintahkan untuk tidak lagi berkata dalam nama Ye­sus, "Kami harus menuruti Allah bukan manusia." —Signs of the Times, 8 Nov. 1899.

17 November
SALURAN-SALURAN BAGI MATAHARI KEBENARAN
"Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus " (2 Korintus 5:20).
Yang mengaku gereja Allah mungkin memiliki kekayaan, pendidikan, dan pengetahuan tentang doktrin, dan mungkin berkata dengan sikapnya, "Aku kaya, dan bertambah harta benda, dan tidak memerlukan apa pun"; tetapi ang- gota-anggotanya sama sekali tak memiliki kesucian batin, mereka tidak dapat menjadi terang dunia. Gereja harus memantulkan terang ke dalam kegelapan moral dunia sebagaimana bintang memantulkan terang ke dalam kegelapan malam. Mereka yang memiliki penampilan saleh namun menyangkal keku­atannya, tidak memantulkan terang ke dalam dunia dan tidak akan memiliki kekuatan untuk menjangkau hati orang yang tak diselamatkan. Tanpa hubung­an yang hidup dengan Kristus nilai kebenaran tidak dapat diperlihatkan dalam buah yang baik di dunia; tetapi jika Kristus terbentuk dalam hati, pengharapan kemuliaan, kasih karunia-Nya yang menyelamatkan akan terlihat dalam sim­pati dan kasih bagi jiwa-jiwa yang akan binasa.
Setiap jiwa yang benar-benar bertobat kepada Allah akan menjadi terang dunia. Sinar terang dan jernih dari Matahari Kebenaran akan bersinar melalui agen-agen manusia yang menggunakan kemampuan yang dipercayakan ke­pada mereka untuk melakukan kebaikan; karena mereka akan bekerja sama dengan agen-agen surga dan bekerja dengan Kristus untuk pertobatan jiwa- jiwa. Matahari Kebenaran yang bersinar dalam hati mereka akan terpancar, menerangi dan memberkati orang lain.
Sinar surga yang bercahaya melalui utusan-utusan-Nya akan memberi pe­ngaruh yang memenangkan ke atas mereka yang menerima Kristus. Gereja lemah di hadapan para malaikat surga kecuali kekuatan dinyatakan melalui anggota-anggotanya bagi pertobatan orang-orang yang hendak binasa. Kecua­li gereja itu terang dunia, maka ia adalah kegelapan. Tetapi tentang para pengi­kut Kristus sejati ada tertulis, "Kita adalah para pekerja bersama dengan Allah: engkau adalah lahan kerja Allah, kau adalah bangunan Allah."
Gereja mungkin terdiri dari mereka yang miskin dan tak berpendidikan; tetapi jika mereka telah mempelajari pengetahuan tentang doa kepada Kristus, maka gereja akan memiliki kekuatan untuk menggerakkan tangan Yang Ma­hakuasa. Umat Allah yang benar akan memiliki satu pengaruh yang membe- ritahu hati. Bukan kemampuan orang kaya atau yang berpendidikan yang di­miliki anggota gereja yang menyertai efisiensi mereka.... Melainkan Matahari Kebenaran yang bersinar terang dari umat Allah agar Kristus dipermuliakan dan kerajaan-Nya dipercepat. Saat itulah mereka terpilih bagi keselamatan dan dilayakkan untuk digunakan oleh Tuhan. —Signs of the Times, 11 Sep. 1893.

18 November 2012
SUMBER SEGALA KEBENARAN
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” Yohanes 14:6
Jika gereja-gereja yang didirikan di dunia kita mau mengikut Kristus, maka mereka akan berdoa sebagaimana Kristus berdoa, dan hasil dari doa- doa mereka akan terlihat dalam pertobatan jiwa-jiwa; karena ketika komu­nikasi terbuka antara jiwa-jiwa dan Allah, satu pengaruh ilahi dipancarkan kepada dunia. Ketika para anggota gereja tinggal di dalam Kristus, mereka menyampaikan satu kesaksian yang efektif dalam kehidupan mereka. Mereka menggenapi perkataan Kristus, "Kau adalah saksi-saksi-Ku." Oleh pengaruh mereka sepanjang hari, oleh ajaran dan teladan, mereka berkata, "Marilah," "Lihatlah Anak Domba Allah, yang telah menghapuskan dosa dunia."...
Yesus adalah sumber pengetahuan, sumber kebenaran, dan Ia rindu mem­bukakan kekayaan bernilai kekal kepada para murid-Nya, agar mereka ke­mudian dapat membukakannya kepada orang lain. Tetapi karena kebutaan mereka Ia tidak dapat mengungkapkan misteri-misteri kerajaan surga kepada mereka. Ia berkata kepada mereka, "Masih ada banyak hal yang harus Ku­beritahukan kepadamu, tetapi kalian belum bisa menanggungnya sekarang." Pikiran para murid sangat dipengaruhi oleh tradisi dan kebiasaan orang-orang Farisi, yang menempatkan hukum Allah pada tingkatan yang sama dengan penemuan-penemuan dan doktrin mereka sendiri. Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi tidak menerima atau mengajarkan Kitab Suci dalam kemurnian asli­nya, tetapi menafsirkan bahasa Alkitab dengan cara sedemikian rupa seolah mengekspresikan sentimen-sentimen dan penyimpangan yang tidak pernah Allah berikan. Mereka menaruh tafsiran mistik pada tulisan Perjanjian Lama dan membuat apa yang dijadikan Allah jelas dan sederhana menjadi tidak jelas. Orang-orang terpelajar ini memaparkan di hadapan orang banyak pe­mikiran mereka sendiri dan membuat para nabi dan bapa bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak pernah mereka ucapkan. Guru-guru palsu ini menanam permata-permata berharga di bawah penafsiran dan kebiasaan buruk mereka sendiri, dan menutupi perincian nubuatan paling sederhana tentang Kristus....
, Ketika Pencipta kebenaran datang ke dunia kita dan menjadi tafsiran hidup dari hukum-Nya sendiri, Kitab Suci dibukakan kepada para pendengar-Nya seperti satu wahyu yang baru; karena Ia mengajar dengan kuasa, yang me­ngetahui apa yang dibicarakan-Ny^. Pikiran orang banyak sudah dikacaukan sedemikian rupa sehingga mereka tidak bisa sepenuhnya memahami makna kebenaran ilahi, namun mereka tertarik kepada Guru besar itu dan berkata, "Tidak pernah ada seorang manusia berbicara seperti orang ini." —Signs of the Times, II Sep. 1893.




1 comment:

  1. sayang tgl dan bln nya dah lewat,,,,mana yg up to date???

    ReplyDelete