Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

Renungan Harian 28 September-05 Oktober 2012

Download Renungan Harian ini dalam bentuk ebook di sini

28 September PERSEMBAHAN MARIA
"Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku" (Markus 14:6).
Pesta di rumah Simon mengumpulkan banyak orang Yahudi karena mereka tahu bahwa Kristus ada di sana. Mereka datang tidak hanya untuk melihat Yesus, tetapi banyak yang penasaran melihat dia yang baru dibangkitkan dari  kematian. Mereka mengira bahwa Lazarus akan memiliki beberapa pengalaman ajaib untuk diceritakan, dan kaget ketika ia tidak memberitahukan apapun.... Namun Lazarus memiliki sebuah kesaksian indah untuk diberikan tentang pekerjaan Kristus. Ia telah dibangkitkan dari kematian. Ia adalah saksi hidup terhadap kekuatan Ilahi. Dengan jaminan dan kekuatan ia menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah....                                                                                                                
Pada pesta itu Juruselamat duduk di satu sisi meja bersama Simon, yang telah disembuhkan dari penyakit menjijikkan, dan Lazarus, yang telah dibang­kitkannya dari kematian ada di sisi lainnya. Marta melayani di meja itu, teta­pi Maria mendengarkan dengan sungguh-sungguh pada tiap kata yang keluar dari bibir Yesus. Dalam kemurahan-Nya Yesus telah mengampuni dosa-dosa Maria, yang sangat banyak dan menyedihkan. Lazarus, saudara laki-laki yang disayanginya, telah dipanggil dari liang kubur dan dikembalikan kepada ke­luarganya oleh kekuatan Juruselamat; dan hati Maria dipenuhi dengan rasa syukur. Ia rindu melakukan satu kehormatan bagi-Nya. Dengan pengorban­an pribadi yang besar ia telah membeli satu buli-buli pualam berisi minyak berharga untuk mengurapi Yesus pada kematian-Nya. Sekarang, setelah me­megang buli-buli itu di tangannya, ia dengan perlahan memecahkannya dan mencurahkan isinya ke atas kepala dan dahi Tuhannya.
"Ketika para muridnya melihat itu, mereka marah dengan berkata, Un­tuk apakah pemborosan ini?" Yudas adalah yang pertama kali mengatakannya, dan yang lain mengikuti perkataannya.... Yesus melihat Maria menyingkir de­ngan rasa malu, menduga akan mendengar teguran dari Dia yang ia kasihi dan puja. Tetapi sebagai gantinya ia mendengar kata-kata penghargaan. "Menga­pa kamu menyusahkan wanita itu?" kata Kristus. "Ia telah melakukan sua­tu perbuatan baik kepada-Ku."... "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."... Kristus senang dengan keinginan Maria yang sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhannya.... Keinginan Maria melakukan pelayanan ini lebih berharga bagi Kristus daripada semua minyak berharga di dunia, karena itu mengungkapkan penghargaannya kepada Pene- busnya. —Youth 's Instructor, 12 Juli 1900.

29 September BELAJAR DARI PENGALAMAN PETRUS
"Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Ungkau" (Markus 14:31).
Alasan mengapa banyak orang yang mengaku murid Yesus, jatuh ke da­lam pencobaan yang menyedihkan, adalah bahwa mereka tidak memiliki pe­ngetahuan yang benar tentang diri mereka sendiri. Di sinilah letak kelemahan lPctrus yang dengan mudah digoncang musuh....
Perhatikan jalan yang dilalui Petrus. Kejatuhannya tidak seketika itu juga, letapi perlahan-lahan. Langkah demi langkah dijalani sampai si malang yang berdosa itu menyangkal Tuhannya dengan kutukan dan sumpah....
Kokok ayam jantan mengingatkan Petrus dengan perkataan Kristus, dan terkejut serta kaget, ia berbalik dan memandang Tuhannya. Seketika itu juga Kristus memandang Petrus, dan melihat pandangan sedih itu, di mana belas kasih dan sayang kepadanya terpadu, Petrus mengerti dirinya sendiri. Dengan jelas perkataannya yang percaya diri terlintas dalam benaknya, "Biarpun me­reka semua tergoncang imannya, aku tidak." "Aku bersedia pergi bersama- Mu, baik ke dalam penjara, dan kepada kematian." Namun ia telah menyang­kal Tuhannya dengan kutukan dan sumpah!
Tetapi Petrus tidak dibiarkan dalam keadaan tak berdaya. Pandangan yang Kristus berikan kepadanya membawa sinar pengharapan kepada murid yang bersalah itu. Di sana ia membaca kata-kata, "Petrus, Aku menyesal untukmu. Karena kau telah menyesal dan bertobat, Aku mengampunimu." Sementa­ra jiwa Petrus sedang mengalami penyesalan yang demikian dalam, melalui pergumulan yang sedemikian hebat dengan agen-agen Setan, ia mengingat perkataan Kristus, "Aku telah berdoa untukmu," dan kata-kata itu merupakan jaminan baginya.... Dalam kejatuhan Petrus, di hadapan kita terletak masalah individu kita sendiri. Sama seperti yang Petrus lakukan, banyak yang meng­aku mengikuti perintah Allah justru mencemarkan dan mencela Sahabat ter­baik mereka—Dia yang paling dapat menyelamatkan mereka. Tetapi Tuhan mau menerima kembali mereka yang telah mencemarkan Dia oleh perbuatan­nya yang tidak menuruti hukum.
Petrus berdosa terhadap terang dan pengetahuan dan terhadap keistime­waan besar dan mulia. Kepercayaan dirilah yang telah menyebabkan dia ga­gal, dan kejahatan yang sama inilah yang sekarang bekerja dalam hati manu­sia. Mungkin maksud kita untuk menjadi benar dan melakukan yang benar, tetapi kita sudah tentu akan salah kalau tidak terus-menerus belajar di sekolah Kristus. Satu-satunya keselamatan kita adalah berjalan dengan rendah hati bersama Allah.—Youth's Instructor, 15  Des. 1898.


30 September  PEMULIHAN PETRUS

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada me' ini?"(Yobanes 21:15).
Petrus tidak pernah melupakan penyangkalannya terhadap Kristus dia berpikir bahwa itu bukan suatu dosa yang sangat besar.... Tidak ada pemulihan bisa lengkap kecuali sampai kepada kedalaman jiwa dengan kuasa Roh Kudus yang mengubahkan. Di bawah pengaruh Roh Kudus, Petrus berdiri di hadapan jemaat berjumlah ribuan dan dalam keberanian yang suci menyerang iman; imam dan para penguasa jahat dengan dosa yang ia sendiri pernah lakukan.,,
Setelah kebangkitan-Nya, tiga kali Kristus menguji Petrus, "Simon, anak Yohanes," kata-Nya, "apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."... Ketika ketiga kalinya Kristus berkata kepada Petrus, "Apakah engkau mengasihi Aku?" penyelidikan itu sampai kepada pusat jiwa. Sambil menilai diri, Petrus jatuh ke atas Batu itu, dengan berkata, "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."...
Beberapa orang menegaskan bahwa jika satu jiwa tersandung dan jatuh, ia tidak akan pernah memperoleh kembali kedudukannya; tetapi contoh di hadap­an kita bertentangan dengan ini. Sebelum penyangkalannya, Kristus berkata kepada Petrus, "Jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." Kristus memberikan bukti terkuat kepada Petrus tentang keyakinan-Nya akan pemulihannya....
Sekarang Petrus cukup rendah hati untuk memahami perkataan Kristus, dan tanpa mempertanyakan lebih jauh, murid yang tadinya gelisah, angkuh, percaya diri menjadi lunak dan sangat menyesal. Ia memang mengikuti Tu­hannya—Tuhan yang telah disangkalnya. Pemikiran bahwa Kristus tidak me­nyangkal dan menolaknya, bagi Petrus merupakan satu terang dan hiburan dan berkat. Ia merasa bahwa ia bisa saja disalibkan karena pilihan, tetapi harus dengan kepala mengarah ke bawah....
Kristus adalah menara kekuatan kita, dan Setan tidak akan memiliki kuasa atas jiwa yang berjalan bersama Allah dalam kerendahan pikiran.... Jika kita bersandar pada hikmat kita sendiri, maka hikmat kita itu terbukti merupakan kebodohan. Tetapi jika kita mau memberikan diri kita sendiri tanpa memen­tingkan diri kepada pekerjaan itu, tidak pernah membelok sedikit pun dari prinsip, maka Tuhan akan mengulurkan tangan-tangan kekal ke sekeliling kita dan kelak terbukti menjadi penolong yang kuat. —Youth's Instructor, 22 Des. 1898.


1 Oktober SISTEM HUKUM GANDA

"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (2 Korintus 5:21).
Fakta bahwa pasangan suci, yang tidak menghormati satu larangan khu­sus Allah, dengan demikian melanggar hukum-Nya, dan sebagai akibatnya menderita akibat kejatuhan itu, harus mempengaruhi semua dengan satu pe­mahaman benar tentang karakter hukum Allah yang suci....
Umat Allah, yang disebut kepunyaan-Nya yang istimewa, diberi keisti­mewaan dengan satu sistem hukum ganda, hukum moral dan hukum upacara. Yang satu, mengarah kembali pada Penciptaan untuk tetap mengingat Allah yang hidup yang telah menjadikan dunia, yang tuntutannya mengikat semua (akdir, dan yang akan ada sepanjang masa dan kekekalan. Yang lain, diberi­kan karena pelanggaran Adam terhadap hukum moral, penurutan yang terdiri dari pengorbanan dan persembahan mengarah pada penebusan yang akan da­tang....
Kasih yang Allah berikan kepada umat manusia, yang telah diciptakan- Nya dalam gambar-Nya sendiri, menuntun Dia memberikan Anak-Nya untuk mati bagi pelanggaran mereka, kalau tidak maka bertambahnya dosa akan membuat mereka melupakan Allah dan penebusan yang dijanjikan itu, sistem persembahan korban ditetapkan untuk melambangkan persembahan sempur­na Anak Allah....
Kristus jadi berdosa bagi umat berdosa dalam menerima hukum ke atas diri-Nya Sendiri, yang seharusnya diterima oleh orang berdosa karena telah melanggar hukum Allah. Kristus berdiri memimpin keluarga manusia sebagai perwakilan mereka. Ia telah mengambil ke atas diri-Nya Sendiri, dosa-dosa dunia itu. Dalam keserupaan manusia berdosa, Ia menghukum dosa dalam tubuh itu....
Hukum Yehovah, yang dimulai dari Penciptaan, terdiri dari dua prinsip besar, "Kasihilah Tuhan Aliahmu dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budimu, dan dengan segenap kekuatanmu; ini­lah hukum yang pertama. Dan yang kedua yakni, kasihilah sesamamu manu­sia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum yang lebih besar daripada ini."...
Apakah kehendak Bapa itu? Agar kita memelihara hukum-Nya....
Kematian Yesus Kristus untuk penebusan umat manusia menyingkap se­lubung dan memantulkan pancaran cahaya dari ratusan tahun yang lalu ke atas seluruh lembaga sistem keagamaan Yahudi. Tanpa kematian Kristus, se­mua sistem ini tak berarti. —Review and Herald, 6 Mei 1875.

2 Oktober HUKUM KEKAL TUHAN

"Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya di selamanya" (Mazmur 119:44).
Betapa indah hukum Tuhan itu dalam kesederhanaannya, pemahamann dan kesempurnaannya!... Tidak ada misteri dalam hukum Tuhan. Manus dengan kemampuan intelek paling lemah sekalipun dapat memahami atui aturan ini untuk mengatur kehidupan dan membentuk karakter mengikuti ladan Ilahi....
Korban kekal yang dilakukan Kristus untuk meninggikan dan mengagung" kan hukum memberi kesaksian bahwa tidak satu titik pun dari hukum itu ak mengurangi tuntutannya pada pelanggar. Kristus datang untuk membay utang yang dibebankan orang berdosa oleh pelanggaran, dan oleh teladan-Nya sendiri untuk mengajar kita bagaimana memelihara hukum Tuhan. Kristus berkata, "Aku telah memelihara hukum Bapa-Ku." Dalam mempertimbang­kan semua fakta yang begitu jelas membentuk tuntutan hukum Tuhan, dengan memandang surga dan kehidupan kekal untuk menginspirasi pengharapan dan menimbulkan usaha, tak dapat dipahami betapa banyaknya yang mengaku hamba Tuhan dapat mengesampingkan hukum-Nya dan mengajarkan orang- orang berdosa bahwa mereka tidak dapat sejalan dengan ajaran-ajarannya. Se­tan pertama kali merencanakan kekeliruan ini, dengan itu ia menarik Hawa ke dalam dosa. Akibat menyedihkan dari pelanggaran itu ada di hadapan kita....
Kristus datang untuk mengajarkan kita jalan keselamatan. Dan ketika pe­layanan bayangan dari tatacara sebelumnya tidak lagi berarti—ketika simbol telah menemui penggenapannya dalam kematian Kristus—maka kita boleh berharap bahwa jika sepuluh hukum tidak lagi mengikat, Kristus akan meng­umumkan pembatalannya. Jika Kitab-kitab Perjanjian Lama tidak lagi diang­gap sebagai pedoman bagi orang Kristen, maka Ia akan memberitahu fakta itu....
Dalam Perjanjian Lama kita menemukan Injil tentang Juruselamat yang akan datang. Dalam Perjanjian Baru kita memiliki Injil tentang seorang Juru­selamat yang dinyatakan sebagaimana nubuatan telah ramalkan.... Tidak ada yang berbeda antara ajaran-ajaran Kristus dalam Perjanjian Lama dan ajaran- ajaran-Nya di Perjanjian Baru....
Dalam pesan paling terakhir kepada jemaat-Nya, Juruselamat mengumum­kan ucapan syukur kepada mereka yang memelihara hukum Bapa-Nya: "Di- berkatilah mereka yang melakukan hukum-Nya, agar mereka memiliki hak atas pohon kehidupan, dan dapat masuk melalui pintu gerbang untuk masuk ke dalam kotanya."—Review and Herald, 14Sep. 1886.

3 Oktober MEMULIAKAN TUHAN
"Sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus" (Roma 15:6).
Kasih tertinggi kepada Allah akan diperlihatkan oleh pria dan wanita yang merupakan pengikut Yesus Kristus yang sejati.... Kita adalah ciptaan- Nya, hasil kerja tangan-Nya, dan Ia pantas mendapat kehormatan, kemuliaan, dan kasih....
Dalam kasih, dengan satu keinginan untuk meninggikan dan memuliakan kita, Allah menyediakan bagi kita satu standar penurutan. Dalam kemegahan yang agung, di tengah badai dan topan, Ia menyatakan dari Gunung Sinai ke­sepuluh aturan suci-Nya....
Allah melihat kondisi orang berdosa yang tak berpengharapan. Ia me­mandang dengan sedih ke atas dunia, yang sudah makin bertambah banyak dan semakin bertambah merosot dan berdosa, la tidak dapat mengubah hu­kum-Nya untuk memenuhi kekurangan kita; karena Ia berkata, "Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, tidak juga mengubah hal-hal yang keluar dari mulut-Ku." Namun dalam kasih-Nya yang besar bagi umat manusia, dalam keinginan-Nya agar kita tidak dibiarkan terhukum karena pelanggaran kita, namun agar kita ditinggikan dan dipermuliakan, Ia "memberikan Anak-Nya yang tunggal, agar barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa me­lainkan beroleh hidup yang kekal." Kristus melepaskan jubah kerajaan-Nya dan datang ke bumi ini, membawa serta kekuatan yang cukup untuk menak­lukkan dosa. Ia datang untuk menghidupkan hukum Allah dalam kemanusia­an, agar dengan sifat Ilahi-Nya, kita juga dapat menghidupkan hukum itu....
Di hadapan alam semesta, di hadapan para malaikat yang berdosa, dan di hadapan mereka yang akan diselamatkan-Nya, Kristus menghidupkan hukum Allah. Oleh penurutan-Nya yang tertinggi kepada persyaratannya, Ia mening­gikan,dan menjalankannya. Oleh kehidupan-Nya yang tanpa dosa Ia mengi­lustrasikan keunggulannya.
Jika kita datang dekat kepada Allah, sumber kekuatan yang tak akan gagal itu, maka kita akan menyadari kegenapan janji, "Mintalah maka kamu akan menerimanya."... Sebagaimana Kristus menjalankan hukum dalam kemanu­siaan, begitu pula kita dapat melakukannya jika kita selalu meminta kekuatan pada Yang Kuat itu. Saat kita menyadari bahwa kita tidak dapat melakukan apa pun dengan diri kita sendiri, maka kita akan menerima hikmat dari atas untuk menghormati dan memuliakan Allah. Dan saat kita memandang "ke­muliaan Tuhan," kita akan diubahkan ke dalam gambar yang sama, "dari ke­muliaan kepada kemuliaan." —Signs of the Times, 4 Maret 1897.

4 Oktober PASANGAN DINAMIS
"Kalau demikian, bertentamgankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah Sekali-kali tidak" (Galatia 3:21).
Hukum dan Injil tidak dapat dipisahkan. Di dalam Kristus, kemurahan d kebenaran bersatu; kebenaran dan kedamaian saling melekat. Injil tidak ment abaikan kewajiban yang harus dijalankan pria dan wanita kepada Allah. Inj adalah hukum yang dihamparkan, tidak kurang tidak juga lebih. Injil tid{ memberikan ruang lebih besar kepada dosa daripada hukum Taurat. Huku Taurat mengarah pada Kristus; Kristus menunjuk pada Hukum Taurat. Inji memanggil kita untuk bertobat. Pertobatan terhadap apa? Terhadap dosa. Dan apakah dosa itu? Itu adalah pelanggaran hukum Taurat. Oleh sebab itu Injil , memanggil orang-orang berdosa keluar dari pelanggaran mereka kembali me- nuju penurutan kepada Hukum Taurat Allah. Yesus di dalam kehidupan dan kematian-Nya mengajarkan penurutan yang paling taat. Ia mati, yang benar ', untuk yang tidak benar, yang tidak bersalah bagi yang bersalah, agar kehor­matan hukum Allah dipelihara, dan umat manusia tidak sama sekali binasa.
Pekerjaan keselamatan baik dalam Perjanjian Lama maupun Baru adalah sama....
Setan sedang bekerja dengan segala tipu dayanya untuk menjerat dunia. Ia akan membuat mereka percaya bahwa pengorbanan besar ini dilakukan untuk meniadakan hukum Allah. Ia menggambarkan Kristus bertentangan dengan hukum pemerintahan Allah di surga dan di bumi. Tetapi Yang Mahatinggi di dunia memiliki hukum untuk mengatur makhluk-makhluk surgawi dan kelu­arga manusia-Nya, dan kematian Anak-Nya menetapkan kekekalan hukum itu melampaui segala keraguan. Allah tidak bermaksud menyimpang dari stan­dar agung kebenaran-Nya. Oleh standar ini Ia dapat menetapkan apa karakter yang benar itu....
Penting agar setiap makhluk cerdas memahami prinsip-prinsip hukum Al­lah. Kristus melalui Rasul Yakobus menjelaskan, "Barangsiapa yang menuruti seluruh hukum, namun melanggar salah satunya, maka ia bersalah atas semua­nya." Perkataan ini diucapkan setelah kematian Kristus; oleh sebab itu hukum mengikat semua orang di masa itu....
Ketika terang kebenaran turun ke atas pikiran orang-orang, dan mereka sepenuhnya mengerti persyaratan Allah dan menyadari besarnya pelanggaran mereka, maka mereka akan mengubah cara-cara mereka, menjadi setia kepada Allah melalui kekuatan yang diperoleh dari Juruselamat mereka, dan menun­tun pada satu kehidupan yang baru dan lebih murni. —Signs of the Times, 25 Feb. 1897.

5 Oktober BERISTIRAHAT DI DALAM KRISTUS

"Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian­nya masih berlaku" (Ibrani 4:1).
Yesus, Juruselamat kita yang berbelas kasih, adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan. Mengapa kita tidak mau menerima tawaran-Nya yang ramah ter­hadap kemurahan, mempercayai janji-janji-Nya, dan tidak membuat jalan kehidupan begitu sulit? Saat kita menempuh jalan indah yang dihamparkan Tuhan untuk kita jalani, hendaklah kita tidak melakukannya dengan keragu- niguan dan prasangka suram dan menempuh jalan dengan bersungut-sungut dan mengerang, seolah dipaksa melakukan tugas yang tak menyenangkan dan berat. Jalan-jalan Kristus adalah jalan-jalan menyenangkan, dan semua jalan-Nya itu damai. Jika kita membuat jalan yang kita tempuh itu sulit bagi kaki kita dan memikul beban berat masalah dalam menumpuk harta benda untuk diri kita sendiri di bumi, marilah sekarang kita berubah dan mengikuti jalan yang Yesus telah siapkan bagi kita.
Kita tidak, selalu bersedia datang kepada Yesirs dengan pencobaan-pen- eobaan dan kesulitan kita. Kadang-kadang kita mencurahkan masalah kita ke telinga manusia dan memberitahu penderitaan kita kepada mereka yang tidak dapat menolong kita, dan lupa menyampaikan semua itu kepada Yesus, yang mampu mengubah jalan penuh kesedihan menuju jalan penuh sukacita dan kedamaian. Perkataan ilham, jika dipelajari dengan saksama dan dituruti de­ngan praktis, akan menuntun kaki kita di jalan yang mulus di mana kita bisa berjalan tanpa tersandung.... Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka yang menaruh kepercayaan kepada Dia....
Sudah menjadi tugas kita untuk mengasihi Yesus sebagai Penebus kita. Ia memiliki hak untuk menerima kasih kita, tetapi Ia mengajak kita untuk memberikan hati kita kepada-Nya. Ia memanggil kita untuk berjalan bersama Dia di jalan penurutan yang rendah hati dan tulus. Ajakan-Nya kepada kita adalah satu panggilan kepada kehidupan yang murni, suci, dan bahagia—satu kehidupan kedamaian dan perhentian, kebebasan dan kasih—dan kepada wa­risan yang kaya di kehidupan masa depan yang kekal. Manakah yang akan kita pilih—kebebasan di dalam Kristus, atau perbudakan dan kekejaman da­lam pelayanan Setan? Mengapa kita menolak ajakan kemurahan dan menolak uluran kasih Ilahi? Jika kita memilih untuk hidup bersama Kristus melalui sepanjang zaman kekekalan, mengapa tidak memilih Dia sekarang sebagai Sahabat yang paling dikasihi dan dipercaya, Penasihat terbaik dan terbijak kita? —Signs of the Times, 17 Maret 1887.


No comments:

Post a Comment