Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

Rabu, 19 Juni 2013

"Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melain­kan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, DAN SIKSAAN ITU SEPERTI SIKSAAN KALAJENGKING, APABILA IA MENYE­NGAT MANUSIA. Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan MEREKA AKAN INGIN MATI, tetapi maut lari dari mereka" (Wahyu 9:5, 6).
Baru-baru ini, saya dan istri saya sedang berada di Australia. Istri saya menginginkan video untuk model rambut barunya, dan kami memutuskan senang merekamnya sembari menempatkannya di balik semak-semak dan di bawah pohon di mana seekor kookaburra (burung khas Australia) bertengger dengan tenangnya. Istri saya berpose seperti model, dengan burung kooka­burra di atas kepalanya. Tiba-tiba saja dia lenyap dari pandangan. Saya me­nyangka itu hanya lelucon dan terus memotret. Tiba-tiba Pamella mulai me­mekik. "Semut, semut rnenggigitiku. Tolong! Singkirkan semut-semut ini!"
Saya tahu kecenderungan istri saya yang suka bergurau di depan kamera, jadi dengan santai saya menghampirinya. Saat mendekati semak-semak, tiba- tiba saya melihat tanah seolah-olah bergerak. Semut bergerombol di antara semak-semak dan pohon tempat kookaburra bertengger. Istri saya menaik­kan satu kakinya dan dengan panik mengibaskan sepatunya dan kulit kaki­nya
"Tolong! Lakukan sesuatu!" Akhirnya saya pun bertindak. "Menyingkir dari sini! Cepat! Menyingkir dari tempat ini!"
Istri saya berlari sambil saya tarik ke tempat ganti pakaian yang jarak­nya kurang lebih 18 meter. Saat saya membuka celana dan mengibaskannya seperti cambuk, semut-semut beijatuhan ke lantai, dan kami mematikan­nya dengan penuh dendam. Setelah menghabisi gerombolan semut itu, kami mengobati bengkak-bengkak di tungkai kanan istri saya. Dia telah diserang gerombolan semut banteng yang sengatannya panas seperti api. Setelah dibe­ri perawatan intensif barulah rasa panas di kakinya itu mereda. Setidaknya, selama beberapa saat, dia mengalami Siksaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Seandainya, rasa panas itu berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari, mungkin dia akan merasa seperti orang-orang yang ter­siksa di dalam Wahyu 9.
Pekabaran mendasar ayat hari ini adalah bahwa mereka yang berada dalam kendali Setan mungkin mengira mereka memiliki kemerdekaan sejati, tetapi pada kenyataannya, mereka telah tunduk kepada seorang tiran yang membuat Hitler atau Idi Amin terlihat lemah. Siksaan sengatan serangga mengilustra­sikan bagaimana perbudakan Setan telah menyedot habis sukacita kehidupan hingga bahkan membuat kematian menjadi sesuatu yang menarik.
Tuhan, tolong aku untuk menolak setiap daya tarik dosa. Semoga aku dapat dengan jelas melihat potensi memperbudak dan menyiksanya, manakala goda­an itu datang.


No comments:

Post a Comment