"Kemudian dari pada
itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak... di hadapan
Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Dan dengan suara nyaring mereka berseru:
'KESELAMATAN bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba™
(Wahyu 7:9,10).
Keselamatan adalah suatu isu yang suka
diperdebatkan oleh orang-orang Kristen, walaupun topik ini seharusnya
mendatangkan kegembiraan besar bagi kita. Belum lama berselang saya menulis
topik mengenai pengampunan dosa di dalam Injil Yohanes. Seseorang bertelepon
memberitahu saya bahwa saya salah. Bukan dosa yang diampuni, tetapi
orang-orang! Dia menunjukkan ayatnya: "Dosamu sudah diampuni" (Mrk.
2:9). Saya menunjukkan ayat lain (Mat. 26:28). Yesus memang berbicara tentang
pengampunan dosa. Saya tidak ada masalah dengan apa yang telah dia tunjukkan,
akan tetapi kesaksian Alkitab ternyata lebih kaya daripada itu.
Misalnya, kata "keselamatan" di dalam
Alkitab, bukanlah suatu istilah yang spesifik, melainkan sebuah metafora, suatu
ilustrasi. Malah, itu adalah satu di antara banyak metafora Alkitabiah tentang
pemulihan hubungan kepada Allah. Metafora semacam itu biasanya menggambarkan
suatu permasalahan dan solusinya.
Dari sudut pandang dunia medis, apabila kita berbicara
tentang keadaan manusia yang dalam keadaan "sakit" dalam dosa,
solusinya adalah dengan menemukan "kesembuhan" (Mrk. 5134; Luk. 7:50,
dalam Bahasa Yunani kata "menyembuhkan" adalah sama dengan kata kerja
untuk "keselamatan"). Dalam istilah penyucian, masalah dosa
berkaitan dengan "pengotoran" atau menjadi kotor. Solusinya adalah
"pembersihan." Untuk menggambarkan masalah dosa karena kelaparan
iman, solusinya adalah memakan Roti Hidup.
Untuk menjelaskan masalah ini dalam istilah hukum,
dosa adalah "penghukuman" pernyataan bersalah dalam pengadilan yang
memerlukan "pembenaran," yang membawa kepada keputusan pembebasan.
Dan memandang dosa sebagai permusuhan dengan Allah, memerlukan
"pendamaian." "Perbudakan" secara rohani menuntut
kemerdekaan.
Apa
yang Allah kerjakan dalam Alkitab tidak menjelaskan masalah keselamatan dengan
tepat, seperti istilah ilmu pengetahuan dunia barat. Sebaliknya Dia telah
mengilhami manusia untuk menggunakan bahasa sehari-hari untuk mengilustrasikan
rencana keseiamatan-Nya. Keindahan dari semua hal ini adalah bahwa Alkitab
memiliki sebuah perumpamaan bagi setiap keadaan. Sangat tragis bila kita
menginginkan semua orang menjadi puas dengan perumpamaan kita. Makin luas
cakupan Alkitabiah kita, semakin besar jumlah manusia yang dapat menemukan
jalan mereka kepada Tuhan!
Tuhan,
terima kasih atas luasnya cakupan metafora dengan mana Engkau menjangkau kami
Engkau mengungkapkan kasih-Mu dengan begitu banyak cara yang tak pernah
terlewatkan olehku! Aku sangat bersyukur.
No comments:
Post a Comment