Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

Kamis, 23 Mei 2013


"Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, DARI SEGA­LA BANGSA DAN SUKU DAN KAUM DAN BAHASA, berdiri di ha­dapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan me­megang daun-daun palem di tangan mereka" (Wahyu 7:9),
Umat-umat Allah terdiri dari berbagai jenis etnis, ra§, dan latar belakang kebangsaan. Keragaman latar belakang ini sudah tentu menjadi suatu tan­tangan tersendiri. Akan tetapi kumpulan ini akan menjadi tempat berbaur luar biasa karena Kabar Baik dari kasih karunia Allah kepada semua manusia, tanpa terkecuali. Umat-Nya akan mencontoh bagaimana cara berhubungan kepada orang lain, dengan melihat cara Allah memperlakukan umat-Nya. Da­lam kekekalan, karakteristik ini akan menghasilkan sukacita dan kegembira­an. Adalah mereka yang berbeda dari saya yang akan membawa sesuatu yang unik dan memperkaya kehidupan saya.^
Dikisahkan tentang seorang pembawa air di India yang memiliki dua tem­payan air yang besar, masing-masing tergantung di ujung kayu yang dia bawa di pundaknya.60 Salah satu tempayan airnya retak dan selalu tiba di tempat tujuan dengan isi Setengah, sementara tempayan air yang lain dapat memba­wa isi air penuh. Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari, si pembawa air hanya dapat membawa satu setengah isi air ke rumahnya. Tempayan air yang bagus bangga atas keberhasilannya. Tetapi tempayan air yang rusak sangat sedih karena dia hanya dapat membawa setengah dari yang seharusnya.
Akhirnya cji sumber tempat air diambil* tempayan air yang rusak berka­ta kepada si pembawa air, "Aku sangat malu dan meminta maaf kepadamu. Karena kerusakanku, maka air yang engkau bawa menjadi bocor di sepairjang jalan. Engkau tidak mendapatkan hasil yang seharusnya dari usahamu."
Si pembawa air menjawab, "Apakah engkau tidak melihat bahwa bunga- bunga hanya tumbuh di sisi jalan yang engkau lewati? Tetapi tidak di sisi jalan tempat air yang satu lagi. Aku tahu kekuranganmu, oleh karena itu aku me­nanam benih bunga di sisi jalanmu. Dan setiap hari sementara kitabeijalan pulang, engkau mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun aku dapat meng­ambil bunga-bunga indah itu dan menghiasi meja di rumahku. Jika engkau ti­dak seperti apa adanya saat ini, maka tak ada keindahan di dalam rumahku."
Masing-masing kita memiliki kekurangan yang unik. Tetapi Tuhan dapat menggunakan dan bahkan mengubah kekurangan kita itu untuk memperkaya hidup orang lain. Sebaliknya, Jdta juga dapat belajar menghargai kekurangan orang lain. Itulah bentuk surga yang sebenarnya yang dapat dimulai dalam hidup kita di dunia ini ketika kita menghargai perbedaan yang Tuhan cipta- kan dalam masing-masing kita. Lagipula, jika sang Pencipta menciptakaii kita semua sama, coba bayangkan betapa membosankannya dunia ini.
Tuhan, biarlah kiranya aku dapat mengenali keindahan perbedaan yang Engkau lihat dalam hasil ciptaan-Mu ini.

No comments:

Post a Comment