21 Mei
BEKERJA ADALAH SUATU BERKAT
"Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang
termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup
" (Yehezkiel 16:49).
Allah memberikan
pekerjaan kepada umat manusia sebagai satu berkat, untuk menyibukkan pikiran
kita, memperkuat tubuh kita, dan mengembangkan kemampuan kita. Adam dan Hawa
bekerja di Taman Eden, dan mereka mendapati kesenangan tertinggi dari
keberadaan suci mereka, dalam aktivitas mental dan fisik. Ketika mereka diusir
dari rumah indah itu sebagai akibat ketidakpatuhan dan terpaksa bekerja keras
mengusahakan tanah untuk memperoleh makanan sehari-hari, pekerjaan itu
merupakan satu kelegaan kepada jiwa mereka yang berduka, satu usaha
perlindungan terhadap godaan.
Pekerjaan yang
bijaksana sangat diperlukan baik untuk kebahagiaan maupun kesejahteraan bangsa
kita. Membuat yang lemah jadi kuat, yang pemalu jadi berani, yang miskin jadi
kaya, dan yang malang jadi senang. Tugas kita yang beraneka ragam sebanding
dengan berbagai macam kesanggupan kita, dan Allah mengharapkan timbal balik
untuk talenta-talenta yang Ia telah berikan kepada para hamba-Nya. Bukan
besarnya talenta yang dimiliki yang menentukan upahnya, tetapi cara itu
digunakan—tingkat kesetiaan melakukan tugas itu, entah itu besar atau kecil.
Kemalasan adalah
salah satu kutukan terbesar yang bisa menimpa kita, karena kejahatan dan sifat
buruk menyertainya. Setan siap menyergap, mengejutkan dan menghancurkan mereka
yang tak terjaga, yang menyusup di waktu luangnya dengan penyamaran yang
menarik hati. Ia tidak pernah lebih berhasil daripada ketika ia datang kepada
manusia di waktu-waktu luang mereka....
Orang kaya
seringkali menganggap diri mereka sendiri terkemuka di tengah sesama mereka
manusia dan disukai Allah. Banyak yang merasa berada di atas para pekerja yang
tulus dan memandang rendah sesama mereka yang lebih miskin. Anak-anak orang
kaya diajarkan bahwa untuk menjadi pria dan wanita berwibawa mereka harus
mengenakan pakaian yang sesuai mode, menghindari semua pekerjaan berguna, dan
menghindari masyarakat golongan pekerja.... Pemikiran seperti itu sama sekali
berbeda dengan maksud Ilahi dalam penciptaan manusia....
Anak Allah
menghormati pekerjaan. Meskipun Ia adalah Yang Mahakuasa dari surga, Ia memilih
rumah duniawi-Nya di tengah orang miskin dan hina, dan bekerja mencari nafkah
sehari-hari di bengkel kayu Yusuf yang sederhana.... Jalan yang dilalui
pekerja Kristen mungkin sukar dan sempit, tetapi mendapat kehormatan oleh
jejak kaki sang Penebus, dan mereka yang mengikuti jalun suci itu selamat.
—Signs of the Times, 4 Mei 1882.
M ATA TUHAN TERTUJU KEPADAMU
"Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan
telinga-Nya kepada teriak mereka minta
tolong" (Mazmur 34:16).
Ada pendapat
umum yang dianut bahwa kerohanian dan pengabdian kepada Allah itu merusak
kesehatan. Meskipun kesimpulan ini sama sekali keliru, tapi tanpa dasar yang
jelas. Banyak yang mengaku Kristen selalu berjalan di bawah awan. Mereka
tampaknya berpikir bahwa mengeluhkan tekanan liwa, pencobaan berat, dan konflik
berat itu merupakan satu hal yang baik.
Tetapi
orang-orang ini tidak menggambarkan agama dari Alkitab dengan benar. Bukannya
merusak kesehatan dan kebahagiaan, rasa takut kepada Tuhan itu justru
merupakan dasar seluruh kesejahteraan hidup yang benar....
Kesadaran
melakukan yang benar adalah obat terbaik bagi tubuh dan pikiran yang
berpenyakit. Mereka yang berdamai dengan Allah telah mengumpulkan
syarat-syarat paling penting bagi kesehatan. Berkat dari Tuhan adalah kehidupan
bagi si penerima. Jaminan bahwa mata Tuhan tertuju kepada kita, dan telinga-Nya
terbuka mendengar doa kita, adalah sumber kepuasan yang tidak pernah gagal.
Mengetahui bahwa kita memiliki Sahabat yang bijaksana, yang kepadanya kita
dapat menceritakan semua rahasia jiwa, adalah satu keistimewaan yang tidak
dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Kemuraman dan
patah semangat yang katanya akibat penurutan kepada hukum moral Allah
seringkali menjadi alasan mengabaikan hukum fisik-Nya. Mereka yang kesanggupan
moralnya diredupkan oleh penyakit bukanlah orang-orang yang dengan benar
menggambarkan kehidupan Kristen, memperlihatkan sukacita keselamatan atau
keindahan kesucian. Mereka terlalu sering berada dalam sikap terlalu fanatik
atau bersikap dingin atau berdiam diri dalam kemurungan....
Adalah tugas
dari setiap orang Kristen untuk mengikuti teladan Kristus dengan
baik—menanamkan kedamaian dan pengharapan dan sukacita, yang akan terlihat
dalam keceriaan yang tulus dan terbiasa bersikap tenang. Demikianlah mereka
memancarkan terang ke sekeliling mereka, bukan memberikan bayangan gelap
kekecewaan dan kemuraman.
Banyak yang
senantiasa sangat menginginkan kegembiraan dan penghiburan. Mereka gelisah dan
tidak puas bila tidak berada dalam keadaan girang, keadaan tidak karuan, dan
mencari kesenangan. Orang-orang ini mungkin mengaku beragama, tetapi mereka
sedang menipu jiwa mereka sendiri. Mereka tidak memiliki keyakinan yang tulus.
Kehidupan mereka tidak tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Mereka
tidak menemukan sukacita dan damai sejahtera di dalam Yesus. —Signs ofthe Times, 15 Juni 1882.
23 Mei
ILMU PENGETAHUAN DAN WAKTU
"Orang bebal berkata dalam hatinya: 'Tidak ada
Allah'" (Mazmur 14:1).
Ada orang-orang
yang mengira mereka telah membuat penemuan-penemuan yang ajaib dalam ilmu
pengetahuan. Mereka mengutip pendapat-penda- pat dari orang-orang terpelajar
seolah mereka menganggapnya sempurna, dan mengajarkan potongan ilmu pengetahuan
itu sebagai kebenaran-kebenaran yang tidak dapat ditentang. Dan Firman Allah,
yang diberikan sebagai lampu di kaki pelancong dunia yang lelah, dinilai oleh
standar ini, dan dianggap kurang. Riset ilmiah yang diandalkan
individu-individu terbukti merupakan jerat bagi mereka. Riset itu telah
mengaburkan pikiran mereka, dan mereka telah terhanyut pada skeptisisme. Mereka
menyadari adanya kekuatan, dan gantinya memandang pada Sumber segala hikmat
itu, mereka justru merasa menang atas dangkalnya pengetahuan yang mereka
peroleh. Mereka telah meninggikan hikmat manusia mereka bukannya hikmat Allah
yang besar dan agung dan berani menentang Dia. Sabda ilham menyebut orang-orang
ini "bodoh."
Allah telah
mengizinkan berkas cahaya jatuh ke atas dunia dalam penemuan di bidang ilmu
pengetahuan dan seni, tetapi ketika para ilmuwan ini berceramah dan menulis
tentang hal ini dari sudut pandang manusia saja, maka mereka tentu tiba pada
kesimpulan yang salah. Akal budi yang paling hebat sekalipun, bila tidak
dituntun oleh Firman Allah dalam riset mereka, jadi bingung dalam usaha mereka
untuk menyelidiki ilmu pengetahuan dan wahyu. Pencipta dan karya-karya-Nya di
luar pengertian mereka; dan karena mereka tidak dapat menjelaskan ini dengan
hukum-hukum alam, sejarah Alkitab dianggap tidak dapat dipercaya. Mereka yang
meragukan keabsahan catatan Perjanjian Lama dan Baru, akan dituntun selangkah
lebih jauh dan meragukan keberadaan Allah; kemudian, karena telah melepaskan
jangkarnya, maka mereka dibiarkan bergumul dengan ketidaksetiaan. Musa menulis
di bawah tuntunan Roh Allah, dan satu teori geologi tidak akan pernah
menyatakan penemuan yang tidak dapat diselaraskan dengan
pernyataan-pernyataannya. Pemikiran yang membuat banyak orang tersandung,
bahwa Allah tidak menciptakan zat ketika Ia menjadikan dunia, membatasi
kekuatan Yang Kudus dari Israel.
Banyak orang,
ketika mereka mendapati diri sendiri tak mampu mengukur Pencipta dan
karya-karya-Nya dari pengetahuan mereka yang tidak sempurna dalam bidang ilmu
pengetahuan, meragukan keberadaan Allah dan mengalihkan kekuatan yang tak
terhingga itu kepada alam.... Alkitab tidak boleh diuji oleh pemikiran manusia
tentang ilmu pengetahuan, tetapi ilmu pengetahuan harus diselaraskan dengan
standar yang tak mungkin salah ini. —Signs of the Times, 13 Maret 1884.
24 Mei
PELAYANAN PENUH SUKACITA
"Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing
menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik
yang pasti, sampai pada akhirnya" (Ibrani 6:11).
Tuhan mengangguk
setuju melihat hasil pekerjaan para hamba-Nya yang setia.... Menjadi tugas umat
pilihan Allah untuk bekerja dengan tak mementingkan diri sendiri; tetapi
beberapa orang lalai melakukan pekerjaan yang harus mereka lakukan, dan orang
lain terbebani untuk menutupi kekurangan mereka. Jika semua orang bekerja
dengan sukacita melakukan bagian mereka, maka mereka akan bertahan; tetapi
mereka yang mengeluh dan bersungut-sungut pada setiap langkah tidak akan
menerima bantuan ataupun upah.
Tuhan tidak
senang karena anak-anak Israel bersungut-sungut terhadap Dia dan terhadap Musa,
yang diutus-Nya untuk menjadi pelepas mereka. Dalam cara yang ajaib, Ia telah membawa
mereka keluar dari perbudakan di negeri Mesir, agar Ia dapat meninggikan dan
mengagungkan mereka, dan memuji mereka di bumi. Tetapi ada kesulitan-kesulitan
yang harus dihadapi, dan keletihan dan kekurangan yang harus ditahankan.
Penting bagi mereka untuk menanggung kesukaran ini. Allah membawa mereka dari
keadaan buruk dan melayakkan mereka untuk menduduki tempat terhormat di antara
bangsa-bangsa, dan untuk menerima kepercayaan penting dan suci....
Mereka melupakan
kebaikan dan kekuatan yang Allah tunjukkan demi mereka dalam kelepasan mereka
dari perbudakan. Mereka melupakan bagaimana anak-anak mereka selamat ketika
malaikat maut melewati Mesir. Mereka lupa pertunjukan agung dari kuasa Ilahi
di Laut Merah, ketika Yahweh menyatakan, "Di sini kau akan membelah
air," dan air bergulung, membentuk satu dinding kokoh. Mereka lupa bahwa
ketika mereka telah menyeberang dengan aman di jalur yang telah terbuka bagi
mereka, para tentara musuh, yang mencoba mengikuti mereka, tercampak oleh
lautan....
Allah tidak
menaruh beban pada siapa pun yang begitu berat sehingga setiap langkah ia harus
mengeluhkan beban yang wajib ia pikul. Gesekan, dan bukan gerakan yang konstan,
yang membuat mesin menjadi aus. Kekhawatiran yang terus-menerus, dan bukan
pekerjaan yang mereka lakukan, yang membunuh orang-orang ini....
Ada kedamaian
dan kepuasan hati dalam pelayanan Kristus. Saat Ia hendak meninggalkan para
murid-Nya, Ia membuat janji perpisahan ini,... "Damai sejahtera Aku
tinggalkan bersamamu, damai sejahtera Kuberikan kepadamu: bukan seperti yang
dunia berikan, apa yang Aku berikan padamu."-Signs of the Times, 12 Juni
1884.
25 Mei
BUAT ALLAH
YANG UTAMA
"Peringatkanlah
kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan
berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah
yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk
dinikmati" (1 Timotius 6:17).
Memberikan waktu, pikiran, dan kekuatan pada
pengejaran harta duniawi itu berbahaya, sekalipun sukses mengikuti usaha yang
tekun, karena dalam melakukan itu ada bahaya membuat Allah dan kebenaran-Nya
menjadi nomor dua. Jauh lebih baik menjadi miskin, menahan kekecewaan dan
pengharapan duniawi hancur, daripada kepentingan kekal dalam bahaya. Bujuk rayu
mungkin diberikan kepada kita, dan kita mungkin berpikir untuk memperoleh kekayaan
dan kehormatan, dan dengan demikian mengisi hati dan jiwa kita pada usaha-usaha
duniawi....
Uang telah menjadi ukuran kemanusiaan di dunia, dan
manusia dinilai bukan dari integritas mereka, tetapi dari jumlah kekayaan yang
mereka miliki. Demikianlah zaman sebelum air bah....
Janganlah kita bertekad untuk mendapatkan kekayaan.
Jika kita melihat bahwa kemiskinan akan menjadi bagian kita karena tinggal di
dalam kebenaran, marilah kita tinggal dalam kebenaran dan masuk dalam
kehidupan. Yesus berkata bahwa "manusia tidak akan hidup dari roti saja,
tetapi dari setiap perkataan Allah." Penggemar dunia mungkin tersenyum
dengan pernyataan ini, tetapi meskipun demikian itu adalah nasihat dari hikmat
kekal.... Orang-orang Kristen yang untuk pekerjaan mereka, jika mereka
mengikuti Kristus, akan memikul salib mereka dan mengatasi kebingungan mereka
dalam Roh Kristus. Mereka tidak akan menjadikan dunia sebagai Allah mereka,
dan memberikan otak dan tulang dan otot kepada Mamon. Mereka akan menyadari
bahwa surga sedang mengawasi mereka, dan keberhasilan apa pun yang menghampiri
mereka, maka mereka akan memberikan kemuliaan kepada Allah. Mereka akan menyadari
bahwa Allah mengetahui, tetapi kita tidak mengetahui, bahwa beberapa tahun lagi
akan berlalu dan harta bumi tidak akan ada lagi....
Penglihatan dunia yang akan datang itulah yang
menyeimbangkan pikiran agar segala hal yang terlihat tidak mengendalikan
perasaan, yang telah dibeli dengan harga tak ternilai oleh sang Penebus dunia.
Melalui perwakilan Roh Kudus hal-hal yang tak terlihat dan kekal dibawa ke
hadapan jiwa, dan keuntungan-keuntungan kekal, harta yang abadi dimunculkan di
hadapan mata dalam keindahan yang memikat. Dengan cara ini kita belajar melihat
kepada yang tak terlihat dan kekal, dan menilai celaan karena Kristus lebih
berharga daripada harta benda di dunia. —Signs of the Times, 26 Juni
1893.
26 Mei
GEREJA YANG
HIDUP
"Kami
minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami
bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah
kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh
lagi" (1 Tesalonika 4:1).
Kita rindu melihat tabiat Kristen sejati diperlihatkan
dalam gereja; kita rindu melihat anggota-anggotanya bebas dari roh yang kurang
giat; dan kita dengan sungguh-sungguh menginginkan agar mereka dapat menyadari
panggilan mereka dalam Yesus Kristus. Beberapa orang yang mengakui Kristus,
sedang memberdayakan diri sepenuhnya agar hidup dan berperilaku memancarkan
keyakinan beragama mereka agar orang-orang yang bermoral dapat terpengaruh
untuk menerima kebenaran. Tetapi banyak juga orang yang tidak merasa
bertanggung jawab bahkan untuk menjaga jiwa mereka sekalipun dalam kasih akan
Allah, dan yang bukannya memberkati orang lain oleh pengaruh mereka, tetapi
justru menjadi beban bagi mereka yang mau bekerja....
Waktu sekarang ini memanggil pria dan wanita yang
memiliki keteguhan moral terhadap tujuan, pria dan wanita yang tidak akan
dibentuk atau ditundukkan oleh pengaruh-pengaruh yang tidak suci. Orang-orang
seperti itu akan berhasil dalam usaha menyempurnakan tabiat Kristen melalui
kasih karunia Kristus yang begitu limpahnya diberikan....
Tak seorang pun dapat berhasil dalam pelayanan Allah
bila seluruh jiwanya tidak ada dalam pekerjaan itu dan yang tidak menganggap
segala sesuatu merugikan karena pengetahuan akan Kristus. Mereka yang
setengah-setengah, tidak mau memberikan segala yang mereka miliki, tidak dapat
menjadi murid-murid Kristus, apalagi menjadi rekan kerja-Nya. Pengabdian diri
haruslah seutuhnya. Ayah, ibu, istri dan anak, rumah dan tanah, segala sesuatu
yang dimiliki hamba Kristus, harus digunakan sesuai panggilan Allah....
Mereka yang mempelajari Firman Allah dengan
sungguh-sungguh dan doa yang tekun akan dituntun oleh Roh-Nya. Tiang awan akan
menuntun mereka pada siang hari, tiang api di malam hari; dan dengan perasaan
yang tinggal di dalam hukum Allah tidak mungkin melanggar hukum-Nya yang
suci.... Marilah kita sebagai umat Allah yang istimewa, meninggikan standar
tabiat Kristen, kalau tidak kita kehilangan upah yang akan diberikan kepada
orang- orang yang baik dan setia.... Kita harus memohon keselamatan kita dengan
rasa takut dan gentar. Mereka yang setia mulai dari permulaan keyakinan mereka
sampai akhir yang akan menerima mahkota kemuliaan abadi.... Kesederhanaan,
kemurnian, kesabaran, penurutan, dan kasih akan mencirikan pengalaman Kristen
kita. —Review and Herald, 3 Juni 1880.
27 Mei
KELEGAAN DI
DALAM KRISTUS
"Untuk
memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami" (2 Tesalonika 1:7).
Jangan kita lupa bahwa Kristus adalah jalan,
kebenaran, dan kehidupan. Juruselamat penuh kasih mengajak semua orang datang
kepada-Nya. Percayailah sabda Tuhan, dan jangan berat untuk datang kepada-Nya.
Janganlah kita menempuh jalan, yang disediakan bagi umat tebusan Tuhan, dengan
berbisik-bisik, dengan keragu-raguan, prasangka yang tidak jelas, mengeluh,
seolah dipaksa melakukan satu tugas yang tidak menyenangkan. Jalan-jalan
Kristus adalah jalan kesenangan, dan semua jalan-Nya adalah damai sejahtera....
Kita sering tidak ingin memberikan beban kita kepada
Yesus. Kadang-kadang kita mencurahkan masalah-masalah kita ke telinga manusia
dan menceritakan penderitaan kita kepada mereka yang tidak dapat membantu
kita, dan lalai menceritakan semuanya kepada Yesus, agar Ia dapat mengubah
jalan-jalan menyedihkan menuju jalan sukacita dan damai sejahtera....
Singkatnya waktu diingatkan sebagai dorongan bagi kita
untuk mencari kebenaran dan menjadikan Kristus sebagai sahabat kita. Ini
bukanlah motif utamanya. Apakah perlu kengerian hari Allah itu dipaparkan di
hadapan kita untuk menggerakkan kita melakukan tindakan yang benar melalui rasa
takut? Janganlah demikian. Yesus itu penuh kasih, dan kemurahan. Ia ingin
menjadi sahabat kita, berjalan bersama kita melalui semua jalan sukar
kehidupan....
Ajakan Kristus kepada kita semua adalah panggilan
kepada kehidupan damai sejahtera dan perhentian, kehidupan merdeka dan kasih,
dan kepada warisan melimpah di kehidupan kekal yang akan datang.... Kita tidak
perlu khawatir jika jalan kebebasan ini dihamparkan melalui konflik dan
penderitaan. Damai sejahtera yang melampaui pengetahuan akan menuntut perjuangan
dengan kekuatan kegelapan, bergumul hebat melawan kecintaan diri dan dosa-dosa
batin.... Menghadapi godaan kita harus mendidik diri kita sendiri kepada
ketahanan yang kuat, yang tidak akan membangkitkan satu pun pemikiran
mengeluh, meskipun kita lelah dalam bekerja keras dan berjuang dalam
pertandingan iman yang baik....
Kita tidak dapat menghargai Penebus kita dalam
pengertian tertinggi sampai kita bisa melihat Dia oleh mata iman menjangkau
jauh ke dalam keadaan manusia yang menyedihkan, mengambil sifat manusia ke atas
diri-Nya, kapasitas untuk menderita, dan oleh penderitaan menggunakan kekuatan
Ilahi-Nya untuk menyelamatkan dan mengangkat orang berdoa untuk bersama-sama dengan
Dia. —Review and Herald, 2 Agust. 1881.
28 Mei
DITOBATKAN
UNTUK MENGHASILKAN BUAH
"Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa" (Yohanes 15:5).
Dalam rencana memulihkan gambar Ilahi pada manusia,
ditetapkan agar Roh Kudus bekerja dalam pikiran manusia dan meneruskan peran
kehadiran Kristus, perwakilan
pembentuk tabiat manusia. Mereka yang menerima kebenaran juga menjadi penerima kasih karunia Kristus dan
mengabdikan kemampuan manusia yang disucikan kepada pekerjaan di mana Kristus
terlibat di dalamnya—pria dan wanita
menjadi para pekerja bersama-sama dengan Allah. Untuk membuat mereka menjadi
para agen Allah, maka kebenaran Ilahi dikembalikan pada pemahaman mereka..,.
Melalui perantaraan kebenaran, tabiat dibentuk dan
diubah menjadi serupa dengan Ilahi. Petrus menyebutkan orang-orang Kristen
sebagai orang-orang yang telah memurnikan jiwa mereka melalui penurutan kepada
kebenaran melalui pekerjaan Roh Kudus....
Tugas orang-orang Kristen adalah untuk bersinar.
Orang-orang yang mengaku pengikut
Kristus tidak memenuhi syarat Injil kecuali mereka menginjil kepada orang lain. Mereka tidak boleh pernah melupakan bahwa
mereka harus membiarkan cahaya mereka
bersinar di hadapan orang lain agar mereka,
oleh perbuatan baiknya, dapat memuliakan Bapa yang di surga. Ucapan mereka
harus selalu dengan kasih karunia dan selaras dengan pengakuan iman mereka. Yesus Kristus dan
penyaliban-Nya adalah tema mereka senantiasa,
yang harus banyak mereka bicarakan.... Mereka yang memiliki kesadaran tentang hadirat suci Kristus tidak
dapat mengucapkan kata-kata sepele, karena
kata-kata mereka bijaksana, berbau kehidupan atas kehidupan. Kita lidak boleh menjadi anak-anak yang diayun ke
sana kemari, tetapi kita harus berjangkar
di dalam Yesus Kristus dan memiliki sesuatu yang berguna untuk dibicarakan....
Orang-orang Kristen harus mengabarkan kabar baik keselamatan, dan mereka tidak boleh jenuh menceritakan kebaikan Allah....
Kamu harus berbicara kepada orang-orang berdosa,
karena kamu tidak tahu apakah Allah bekerja dalam hati mereka. Jangan pernah
lupakan tanggung jawab besar yang terkandung dalam setiap kata yang kau
ucapkan di hadapan mereka. Tanyakan pertanyaan ini pada dirimu sendiri, Berapa
banyakkah aku telah berbicara tentang karunia kemurahan Allah yang tak terungkapkan
dan kebenaran Kristus dengan hati dipenuhi kasih Kristus? —Review and Herald, 12 Feb. 1895.
No comments:
Post a Comment