Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

RENUNGAN HARIAN 21-28 Mei 2012

21 Mei
BEKERJA ADALAH SUATU BERKAT

"Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup " (Yehezkiel 16:49).

Allah memberikan pekerjaan kepada umat manusia sebagai satu berkat, untuk menyibukkan pikiran kita, memperkuat tubuh kita, dan mengembang­kan kemampuan kita. Adam dan Hawa bekerja di Taman Eden, dan mereka mendapati kesenangan tertinggi dari keberadaan suci mereka, dalam aktivitas mental dan fisik. Ketika mereka diusir dari rumah indah itu sebagai akibat ketidakpatuhan dan terpaksa bekerja keras mengusahakan tanah untuk mem­peroleh makanan sehari-hari, pekerjaan itu merupakan satu kelegaan kepada jiwa mereka yang berduka, satu usaha perlindungan terhadap godaan.
Pekerjaan yang bijaksana sangat diperlukan baik untuk kebahagiaan mau­pun kesejahteraan bangsa kita. Membuat yang lemah jadi kuat, yang pemalu jadi berani, yang miskin jadi kaya, dan yang malang jadi senang. Tugas kita yang beraneka ragam sebanding dengan berbagai macam kesanggupan kita, dan Allah mengharapkan timbal balik untuk talenta-talenta yang Ia telah beri­kan kepada para hamba-Nya. Bukan besarnya talenta yang dimiliki yang me­nentukan upahnya, tetapi cara itu digunakan—tingkat kesetiaan melakukan tugas itu, entah itu besar atau kecil.
Kemalasan adalah salah satu kutukan terbesar yang bisa menimpa kita, karena kejahatan dan sifat buruk menyertainya. Setan siap menyergap, menge­jutkan dan menghancurkan mereka yang tak terjaga, yang menyusup di waktu luangnya dengan penyamaran yang menarik hati. Ia tidak pernah lebih berha­sil daripada ketika ia datang kepada manusia di waktu-waktu luang mereka....
Orang kaya seringkali menganggap diri mereka sendiri terkemuka di te­ngah sesama mereka manusia dan disukai Allah. Banyak yang merasa bera­da di atas para pekerja yang tulus dan memandang rendah sesama mereka yang lebih miskin. Anak-anak orang kaya diajarkan bahwa untuk menjadi pria dan wanita berwibawa mereka harus mengenakan pakaian yang sesuai mode, menghindari semua pekerjaan berguna, dan menghindari masyarakat golong­an pekerja.... Pemikiran seperti itu sama sekali berbeda dengan maksud Ilahi dalam penciptaan manusia....
Anak Allah menghormati pekerjaan. Meskipun Ia adalah Yang Mahakuasa dari surga, Ia memilih rumah duniawi-Nya di tengah orang miskin dan hina, dan bekerja mencari nafkah sehari-hari di bengkel kayu Yusuf yang sederha­na.... Jalan yang dilalui pekerja Kristen mungkin sukar dan sempit, tetapi men­dapat kehormatan oleh jejak kaki sang Penebus, dan mereka yang mengikuti jalun suci itu selamat. —Signs of the Times, 4 Mei 1882.

M ATA TUHAN TERTUJU KEPADAMU

"Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada  teriak mereka minta tolong" (Mazmur 34:16).

Ada pendapat umum yang dianut bahwa kerohanian dan pengabdian ke­pada Allah itu merusak kesehatan. Meskipun kesimpulan ini sama sekali ke­liru, tapi tanpa dasar yang jelas. Banyak yang mengaku Kristen selalu berja­lan di bawah awan. Mereka tampaknya berpikir bahwa mengeluhkan tekanan liwa, pencobaan berat, dan konflik berat itu merupakan satu hal yang baik.
Tetapi orang-orang ini tidak menggambarkan agama dari Alkitab dengan benar. Bukannya merusak kesehatan dan kebahagiaan, rasa takut kepada Tu­han itu justru merupakan dasar seluruh kesejahteraan hidup yang benar....
Kesadaran melakukan yang benar adalah obat terbaik bagi tubuh dan pi­kiran yang berpenyakit. Mereka yang berdamai dengan Allah telah mengum­pulkan syarat-syarat paling penting bagi kesehatan. Berkat dari Tuhan adalah kehidupan bagi si penerima. Jaminan bahwa mata Tuhan tertuju kepada kita, dan telinga-Nya terbuka mendengar doa kita, adalah sumber kepuasan yang tidak pernah gagal. Mengetahui bahwa kita memiliki Sahabat yang bijaksana, yang kepadanya kita dapat menceritakan semua rahasia jiwa, adalah satu ke­istimewaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Kemuraman dan patah semangat yang katanya akibat penurutan kepada hukum moral Allah seringkali menjadi alasan mengabaikan hukum fisik-Nya. Mereka yang kesanggupan moralnya diredupkan oleh penyakit bukanlah orang-orang yang dengan benar menggambarkan kehidupan Kristen, mem­perlihatkan sukacita keselamatan atau keindahan kesucian. Mereka terlalu se­ring berada dalam sikap terlalu fanatik atau bersikap dingin atau berdiam diri dalam kemurungan....
Adalah tugas dari setiap orang Kristen untuk mengikuti teladan Kristus dengan baik—menanamkan kedamaian dan pengharapan dan sukacita, yang akan terlihat dalam keceriaan yang tulus dan terbiasa bersikap tenang. Demi­kianlah mereka memancarkan terang ke sekeliling mereka, bukan memberi­kan bayangan gelap kekecewaan dan kemuraman.
Banyak yang senantiasa sangat menginginkan kegembiraan dan penghi­buran. Mereka gelisah dan tidak puas bila tidak berada dalam keadaan girang, keadaan tidak karuan, dan mencari kesenangan. Orang-orang ini mungkin mengaku beragama, tetapi mereka sedang menipu jiwa mereka sendiri. Mere­ka tidak memiliki keyakinan yang tulus. Kehidupan mereka tidak tersembu­nyi bersama Kristus di dalam Allah. Mereka tidak menemukan sukacita dan damai sejahtera di dalam Yesus. —Signs ofthe Times, 15 Juni 1882.

23 Mei
ILMU PENGETAHUAN DAN WAKTU

"Orang bebal berkata dalam hatinya: 'Tidak ada Allah'" (Mazmur 14:1).

Ada orang-orang yang mengira mereka telah membuat penemuan-penemuan yang ajaib dalam ilmu pengetahuan. Mereka mengutip pendapat-penda- pat dari orang-orang terpelajar seolah mereka menganggapnya sempurna, dan mengajarkan potongan ilmu pengetahuan itu sebagai kebenaran-kebenaran yang tidak dapat ditentang. Dan Firman Allah, yang diberikan sebagai lampu di kaki pelancong dunia yang lelah, dinilai oleh standar ini, dan dianggap ku­rang. Riset ilmiah yang diandalkan individu-individu terbukti merupakan jerat bagi mereka. Riset itu telah mengaburkan pikiran mereka, dan mereka telah terhanyut pada skeptisisme. Mereka menyadari adanya kekuatan, dan gantinya memandang pada Sumber segala hikmat itu, mereka justru merasa menang atas dangkalnya pengetahuan yang mereka peroleh. Mereka telah meninggi­kan hikmat manusia mereka bukannya hikmat Allah yang besar dan agung dan berani menentang Dia. Sabda ilham menyebut orang-orang ini "bodoh."
Allah telah mengizinkan berkas cahaya jatuh ke atas dunia dalam penemu­an di bidang ilmu pengetahuan dan seni, tetapi ketika para ilmuwan ini ber­ceramah dan menulis tentang hal ini dari sudut pandang manusia saja, maka mereka tentu tiba pada kesimpulan yang salah. Akal budi yang paling hebat sekalipun, bila tidak dituntun oleh Firman Allah dalam riset mereka, jadi bi­ngung dalam usaha mereka untuk menyelidiki ilmu pengetahuan dan wahyu. Pencipta dan karya-karya-Nya di luar pengertian mereka; dan karena mere­ka tidak dapat menjelaskan ini dengan hukum-hukum alam, sejarah Alkitab dianggap tidak dapat dipercaya. Mereka yang meragukan keabsahan catatan Perjanjian Lama dan Baru, akan dituntun selangkah lebih jauh dan meragu­kan keberadaan Allah; kemudian, karena telah melepaskan jangkarnya, maka mereka dibiarkan bergumul dengan ketidaksetiaan. Musa menulis di bawah tuntunan Roh Allah, dan satu teori geologi tidak akan pernah menyatakan pe­nemuan yang tidak dapat diselaraskan dengan pernyataan-pernyataannya. Pe­mikiran yang membuat banyak orang tersandung, bahwa Allah tidak menciptakan zat ketika Ia menjadikan dunia, membatasi kekuatan Yang Kudus dari Israel.
Banyak orang, ketika mereka mendapati diri sendiri tak mampu mengukur Pencipta dan karya-karya-Nya dari pengetahuan mereka yang tidak sempurna dalam bidang ilmu pengetahuan, meragukan keberadaan Allah dan mengalih­kan kekuatan yang tak terhingga itu kepada alam.... Alkitab tidak boleh diuji oleh pemikiran manusia tentang ilmu pengetahuan, tetapi ilmu pengetahuan harus diselaraskan dengan standar yang tak mungkin salah ini. —Signs of the Times, 13 Maret 1884.

24 Mei
PELAYANAN PENUH SUKACITA

"Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya" (Ibrani 6:11).

Tuhan mengangguk setuju melihat hasil pekerjaan para hamba-Nya yang setia.... Menjadi tugas umat pilihan Allah untuk bekerja dengan tak memen­tingkan diri sendiri; tetapi beberapa orang lalai melakukan pekerjaan yang harus mereka lakukan, dan orang lain terbebani untuk menutupi kekurangan mereka. Jika semua orang bekerja dengan sukacita melakukan bagian mere­ka, maka mereka akan bertahan; tetapi mereka yang mengeluh dan bersungut-sungut pada setiap langkah tidak akan menerima bantuan ataupun upah.
Tuhan tidak senang karena anak-anak Israel bersungut-sungut terhadap Dia dan terhadap Musa, yang diutus-Nya untuk menjadi pelepas mereka. Da­lam cara yang ajaib, Ia telah membawa mereka keluar dari perbudakan di negeri Mesir, agar Ia dapat meninggikan dan mengagungkan mereka, dan memuji mereka di bumi. Tetapi ada kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi, dan keletihan dan kekurangan yang harus ditahankan. Penting bagi mereka untuk menanggung kesukaran ini. Allah membawa mereka dari keadaan bu­ruk dan melayakkan mereka untuk menduduki tempat terhormat di antara bangsa-bangsa, dan untuk menerima kepercayaan penting dan suci....
Mereka melupakan kebaikan dan kekuatan yang Allah tunjukkan demi mereka dalam kelepasan mereka dari perbudakan. Mereka melupakan bagai­mana anak-anak mereka selamat ketika malaikat maut melewati Mesir. Me­reka lupa pertunjukan agung dari kuasa Ilahi di Laut Merah, ketika Yahweh menyatakan, "Di sini kau akan membelah air," dan air bergulung, membentuk satu dinding kokoh. Mereka lupa bahwa ketika mereka telah menyeberang dengan aman di jalur yang telah terbuka bagi mereka, para tentara musuh, yang mencoba mengikuti mereka, tercampak oleh lautan....
Allah tidak menaruh beban pada siapa pun yang begitu berat sehingga setiap langkah ia harus mengeluhkan beban yang wajib ia pikul. Gesekan, dan bukan gerakan yang konstan, yang membuat mesin menjadi aus. Kekha­watiran yang terus-menerus, dan bukan pekerjaan yang mereka lakukan, yang membunuh orang-orang ini....
Ada kedamaian dan kepuasan hati dalam pelayanan Kristus. Saat Ia hen­dak meninggalkan para murid-Nya, Ia membuat janji perpisahan ini,... "Da­mai sejahtera Aku tinggalkan bersamamu, damai sejahtera Kuberikan kepa­damu: bukan seperti yang dunia berikan, apa yang Aku berikan padamu."-Signs of the Times, 12 Juni 1884.

25 Mei
BUAT ALLAH YANG UTAMA

"Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekaya­an, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati" (1 Timotius 6:17).

Memberikan waktu, pikiran, dan kekuatan pada pengejaran harta duniawi itu berbahaya, sekalipun sukses mengikuti usaha yang tekun, karena dalam melakukan itu ada bahaya membuat Allah dan kebenaran-Nya menjadi nomor dua. Jauh lebih baik menjadi miskin, menahan kekecewaan dan pengharapan duniawi hancur, daripada kepentingan kekal dalam bahaya. Bujuk rayu mung­kin diberikan kepada kita, dan kita mungkin berpikir untuk memperoleh ke­kayaan dan kehormatan, dan dengan demikian mengisi hati dan jiwa kita pada usaha-usaha duniawi....
Uang telah menjadi ukuran kemanusiaan di dunia, dan manusia dinilai bu­kan dari integritas mereka, tetapi dari jumlah kekayaan yang mereka miliki. Demikianlah zaman sebelum air bah....
Janganlah kita bertekad untuk mendapatkan kekayaan. Jika kita melihat bahwa kemiskinan akan menjadi bagian kita karena tinggal di dalam kebenar­an, marilah kita tinggal dalam kebenaran dan masuk dalam kehidupan. Yesus berkata bahwa "manusia tidak akan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap per­kataan Allah." Penggemar dunia mungkin tersenyum dengan pernyataan ini, tetapi meskipun demikian itu adalah nasihat dari hikmat kekal.... Orang-orang Kristen yang untuk pekerjaan mereka, jika mereka mengikuti Kristus, akan memikul salib mereka dan mengatasi kebingungan mereka dalam Roh Kris­tus. Mereka tidak akan menjadikan dunia sebagai Allah mereka, dan membe­rikan otak dan tulang dan otot kepada Mamon. Mereka akan menyadari bahwa surga sedang mengawasi mereka, dan keberhasilan apa pun yang mengham­piri mereka, maka mereka akan memberikan kemuliaan kepada Allah. Mereka akan menyadari bahwa Allah mengetahui, tetapi kita tidak mengetahui, bahwa beberapa tahun lagi akan berlalu dan harta bumi tidak akan ada lagi....
Penglihatan dunia yang akan datang itulah yang menyeimbangkan pikiran agar segala hal yang terlihat tidak mengendalikan perasaan, yang telah dibeli dengan harga tak ternilai oleh sang Penebus dunia. Melalui perwakilan Roh Kudus hal-hal yang tak terlihat dan kekal dibawa ke hadapan jiwa, dan ke­untungan-keuntungan kekal, harta yang abadi dimunculkan di hadapan mata dalam keindahan yang memikat. Dengan cara ini kita belajar melihat kepada yang tak terlihat dan kekal, dan menilai celaan karena Kristus lebih berharga daripada harta benda di dunia. —Signs of the Times, 26 Juni 1893.

26 Mei
GEREJA YANG HIDUP

"Kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mende­ngar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi" (1 Tesalonika 4:1).

Kita rindu melihat tabiat Kristen sejati diperlihatkan dalam gereja; kita rindu melihat anggota-anggotanya bebas dari roh yang kurang giat; dan kita dengan sungguh-sungguh menginginkan agar mereka dapat menyadari pang­gilan mereka dalam Yesus Kristus. Beberapa orang yang mengakui Kristus, sedang memberdayakan diri sepenuhnya agar hidup dan berperilaku meman­carkan keyakinan beragama mereka agar orang-orang yang bermoral dapat terpengaruh untuk menerima kebenaran. Tetapi banyak juga orang yang tidak merasa bertanggung jawab bahkan untuk menjaga jiwa mereka sekalipun da­lam kasih akan Allah, dan yang bukannya memberkati orang lain oleh penga­ruh mereka, tetapi justru menjadi beban bagi mereka yang mau bekerja....
Waktu sekarang ini memanggil pria dan wanita yang memiliki keteguhan moral terhadap tujuan, pria dan wanita yang tidak akan dibentuk atau di­tundukkan oleh pengaruh-pengaruh yang tidak suci. Orang-orang seperti itu akan berhasil dalam usaha menyempurnakan tabiat Kristen melalui kasih ka­runia Kristus yang begitu limpahnya diberikan....
Tak seorang pun dapat berhasil dalam pelayanan Allah bila seluruh jiwa­nya tidak ada dalam pekerjaan itu dan yang tidak menganggap segala sesuatu merugikan karena pengetahuan akan Kristus. Mereka yang setengah-sete­ngah, tidak mau memberikan segala yang mereka miliki, tidak dapat menjadi murid-murid Kristus, apalagi menjadi rekan kerja-Nya. Pengabdian diri ha­ruslah seutuhnya. Ayah, ibu, istri dan anak, rumah dan tanah, segala sesuatu yang dimiliki hamba Kristus, harus digunakan sesuai panggilan Allah....
Mereka yang mempelajari Firman Allah dengan sungguh-sungguh dan doa yang tekun akan dituntun oleh Roh-Nya. Tiang awan akan menuntun me­reka pada siang hari, tiang api di malam hari; dan dengan perasaan yang ting­gal di dalam hukum Allah tidak mungkin melanggar hukum-Nya yang suci.... Marilah kita sebagai umat Allah yang istimewa, meninggikan standar tabiat Kristen, kalau tidak kita kehilangan upah yang akan diberikan kepada orang- orang yang baik dan setia.... Kita harus memohon keselamatan kita dengan rasa takut dan gentar. Mereka yang setia mulai dari permulaan keyakinan mereka sampai akhir yang akan menerima mahkota kemuliaan abadi.... Ke­sederhanaan, kemurnian, kesabaran, penurutan, dan kasih akan mencirikan pengalaman Kristen kita. —Review and Herald, 3 Juni 1880.

27 Mei
KELEGAAN DI DALAM KRISTUS

"Untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami" (2 Tesalonika 1:7).

Jangan kita lupa bahwa Kristus adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan. Juruselamat penuh kasih mengajak semua orang datang kepada-Nya. Percayailah sabda Tuhan, dan jangan berat untuk datang kepada-Nya. Jangan­lah kita menempuh jalan, yang disediakan bagi umat tebusan Tuhan, dengan berbisik-bisik, dengan keragu-raguan, prasangka yang tidak jelas, mengeluh, seolah dipaksa melakukan satu tugas yang tidak menyenangkan. Jalan-jalan Kristus adalah jalan kesenangan, dan semua jalan-Nya adalah damai sejahtera....

Kita sering tidak ingin memberikan beban kita kepada Yesus. Kadang-ka­dang kita mencurahkan masalah-masalah kita ke telinga manusia dan menceri­takan penderitaan kita kepada mereka yang tidak dapat membantu kita, dan la­lai menceritakan semuanya kepada Yesus, agar Ia dapat mengubah jalan-jalan menyedihkan menuju jalan sukacita dan damai sejahtera....
Singkatnya waktu diingatkan sebagai dorongan bagi kita untuk mencari kebenaran dan menjadikan Kristus sebagai sahabat kita. Ini bukanlah motif utamanya. Apakah perlu kengerian hari Allah itu dipaparkan di hadapan kita untuk menggerakkan kita melakukan tindakan yang benar melalui rasa takut? Janganlah demikian. Yesus itu penuh kasih, dan kemurahan. Ia ingin menjadi sahabat kita, berjalan bersama kita melalui semua jalan sukar kehidupan....
Ajakan Kristus kepada kita semua adalah panggilan kepada kehidupan damai sejahtera dan perhentian, kehidupan merdeka dan kasih, dan kepada warisan melimpah di kehidupan kekal yang akan datang.... Kita tidak perlu khawatir jika jalan kebebasan ini dihamparkan melalui konflik dan penderita­an. Damai sejahtera yang melampaui pengetahuan akan menuntut perjuang­an dengan kekuatan kegelapan, bergumul hebat melawan kecintaan diri dan dosa-dosa batin.... Menghadapi godaan kita harus mendidik diri kita sendiri kepada ketahanan yang kuat, yang tidak akan membangkitkan satu pun pemi­kiran mengeluh, meskipun kita lelah dalam bekerja keras dan berjuang dalam pertandingan iman yang baik....
Kita tidak dapat menghargai Penebus kita dalam pengertian tertinggi sam­pai kita bisa melihat Dia oleh mata iman menjangkau jauh ke dalam keadaan manusia yang menyedihkan, mengambil sifat manusia ke atas diri-Nya, kapa­sitas untuk menderita, dan oleh penderitaan menggunakan kekuatan Ilahi-Nya untuk menyelamatkan dan mengangkat orang berdoa untuk bersama-sama de­ngan Dia. —Review and Herald, 2 Agust. 1881.

28 Mei
DITOBATKAN UNTUK MENGHASILKAN BUAH

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa ting­gal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yohanes 15:5).

Dalam rencana memulihkan gambar Ilahi pada manusia, ditetapkan agar Roh Kudus bekerja dalam pikiran manusia dan meneruskan peran kehadiran Kristus, perwakilan pembentuk tabiat manusia. Mereka yang menerima ke­benaran juga menjadi penerima kasih karunia Kristus dan mengabdikan ke­mampuan manusia yang disucikan kepada pekerjaan di mana Kristus terlibat di dalamnya—pria dan wanita menjadi para pekerja bersama-sama dengan Allah. Untuk membuat mereka menjadi para agen Allah, maka kebenaran Ilahi dikembalikan pada pemahaman mereka..,.
Melalui perantaraan kebenaran, tabiat dibentuk dan diubah menjadi se­rupa dengan Ilahi. Petrus menyebutkan orang-orang Kristen sebagai orang-orang yang telah memurnikan jiwa mereka melalui penurutan kepada kebe­naran melalui pekerjaan Roh Kudus....
Tugas orang-orang Kristen adalah untuk bersinar. Orang-orang yang mengaku pengikut Kristus tidak memenuhi syarat Injil kecuali mereka menginjil kepada orang lain. Mereka tidak boleh pernah melupakan bahwa mereka harus membiarkan cahaya mereka bersinar di hadapan orang lain agar me­reka, oleh perbuatan baiknya, dapat memuliakan Bapa yang di surga. Ucapan mereka harus selalu dengan kasih karunia dan selaras dengan pengakuan iman mereka. Yesus Kristus dan penyaliban-Nya adalah tema mereka senantiasa, yang harus banyak mereka bicarakan.... Mereka yang memiliki kesa­daran tentang hadirat suci Kristus tidak dapat mengucapkan kata-kata sepele, karena kata-kata mereka bijaksana, berbau kehidupan atas kehidupan. Kita lidak boleh menjadi anak-anak yang diayun ke sana kemari, tetapi kita harus berjangkar di dalam Yesus Kristus dan memiliki sesuatu yang berguna untuk dibicarakan.... Orang-orang Kristen harus mengabarkan kabar baik kesela­matan, dan mereka tidak boleh jenuh menceritakan kebaikan Allah....
Kamu harus berbicara kepada orang-orang berdosa, karena kamu tidak tahu apakah Allah bekerja dalam hati mereka. Jangan pernah lupakan tang­gung jawab besar yang terkandung dalam setiap kata yang kau ucapkan di hadapan mereka. Tanyakan pertanyaan ini pada dirimu sendiri, Berapa ba­nyakkah aku telah berbicara tentang karunia kemurahan Allah yang tak ter­ungkapkan dan kebenaran Kristus dengan hati dipenuhi kasih Kristus? —Review and Herald, 12 Feb. 1895.

No comments:

Post a Comment