KELUARLAH
DAN PISAHKAN
DIRIMU
"Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari
mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima
kamu" (2 Korintus 6:17).
Inilah satu janji kepada kita pada kondisi penurutan.
Jika kita mau keluar dari dunia dan terpisah, dan tidak menyentuh apa yang
najis, maka Ia akan menerima kita. Inilah syarat penerimaan kita kepada Allah.
Kita memiliki sesuatu untuk kita lakukan. Inilah satu pekerjaan bagi kita. Kita
harus memperlihatkan terpisahnya kita dari dunia. Persahabatan dengan dunia
adalah permusuhan dengan Allah. Tidak mungkin bagi kita menjadi sahabat dunia
namun bersatu dengan Kristus. Bersahabat dengan dunia adalah bergandengan
tangan dengan mereka, menikmati apa yang mereka nikmati, mengasihi apa yang
mereka kasihi, mencari kesenangan, mencari kepuasan, mengikuti kecenderungan
kita sendiri. Dalam mengikuti kecenderungan kita tidak memiliki kasih kepada
Allah; kita sedang mengasihi dan melayani diri sendiri. Tetapi di sinilah janji
besar itu: "Keluarlah dari antara mereka, dan pisahkan dirimu."
Berpisah dari apa? Kecenderungan-kecenderungan dunia, cita rasa mereka, kebiasaan-
kebiasaan mereka; mode-mode, kesombongan, dan kebiasaan dunia.... Dalam membuat
langkah ini, dalam memperlihatkan bahwa kita tidak sejalan dengan dunia, janji
Allah itu milik kita."...
Kau memiliki jaminan bahwa kau akan diterima Allah. Kemudian dalam berpisah
dengan dunia, kau akan terhubung dengan Allah; kamu akan menjadi anggota
keluarga kerajaan; kamu menjadi anak-anak Tuhan yang Mahating- gi; kamu adalah
anak-anak dari Raja surgawi, diterima ke dalam keluarga- Nya, dan diawasi dari
atas, bersatu dengan Allah yang kekal yang tangan-Nya mengatur dunia.
Sungguh satu keistimewaan besar disukai dan dihormati oleh Allah, disebut
anak-anak Tuhan Yang Mahatinggi. Sulit dipahami memang; tetapi dengan semua
janji dan penghiburan ini, ada banyak yang mempertanyakan dan meragukan.
Mereka berada dalam posisi tak menentu. Mereka kelihatannya berpikir bahwa
jika mereka menjadi orang-orang Kristen, maka akan ada segunung tanggung jawab
yang harus dipikul dalam tugas-tugas keagamaan dan kewajiban orang Kristen.
Ada segunung tanggung jawab, kewaspadaan seumur hidup, bergumul dengan
kecenderungan mereka sendiri, dengan kemauan mereka sendiri, dengan keinginan
mereka sendiri, dan dengan kesenangan mereka sendiri; dan saat mereka
memandangnya, sepertinya tak mungkin bagi mereka mengambil langkah itu,
memutuskan bahwa mereka akan menjadi anak-anak Allah, para hamba Yang
Mahatinggi. —Signs of the Times, 31 Jan. 1878.
16 Mei 2012
SATU HARI SETIAP WAKTU
Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam
segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan
bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah" (Kolose
1:10).
Aku diingatkan pada satu kejadian yang pernah kubaca,
tentang seorang pria
tua yang sudah renta namun masih mencari pekerjaan untuk mencari nafkah. Seorang bangsawan
yang memiliki seratus kord (ukuran kayu yang sudah dipotong 128 kaki kubik) kayu untuk dipotong,
diberitahu tentang keinginan si pria tua itu. Ia memberitahu pria tua itu
bahwa bila ia mampu memotong kayu itu, maka ia akan diberikan seratus dolar
untuk pekerjaan itu. Tetapi pria tua itu menjawab, "Tidak. Aku tidak
pernah melakukan itu. Tidak mungkin." Ia seorang pria tua, dan tidak
sanggup melakukan pekerjaan semacam itu. "Baik," kata si bangsawan, "kita akan
membuat penawaran yang berbeda. Dapatkah engkau memotong satu kord hari ini?
Jika demikian, aku akan memberikan satu dolar untukmu." Penawaran pun
diberikan, dan kayu tersebut dipotong hari itu. "Nah," kata si
bangsawan, "engkau boleh memotong satu kord lagi besok," dan
demikian pula hari berikutnya; dan dengan demikian seluruh pekerjaan sudah
diselesaikan. Dalam seratus hari pekerjaan itu selesai, dan pekerja itu tetap
sehat seperti ketika ia memulai pekerjaan itu. la dapat melakukannya satu kord demi satu kord,
tetapi ketika disampaikan kepadanya agar diselesaikan sekaligus, tampaknya
tidak mungkin.
Ini menggambarkan banyaknya orang yang ragu. Mereka memiliki keinginan
untuk menjadi orang Kristen, namun tanggung jawab kehidupan Kristen tampak
begitu besar bagi mereka sehingga mereka takut akan membuat kegagalan, [dan]
hampir yakin bahwa mereka tidak akan pernah sampai di titik itu jika mereka
mencobanya. Tetapi bila dipertimbangkan bahwa mereka tidak harus melihat akhir
perjalanan Kristen, mereka tidak harus mengerti dan menggapainya sekaligus.
Beban dan tanggung jawabnya dihadirkan di hadapan kita hanya satu hari setiap
waktu.
Ya, hari esok bukanlah milikmu. Tugas hari inilah yang harus engkau
lakukan. Jika engkau bertekad untuk berada di sisi Tuhan, dan keluar dari dunia
dan terpisah, dan memilih untuk menjadi putra dan putri Tuhan yang Mahaagung,
meninggalkan barisan musuh, ambil keputusan untuk selalu melakukan tugas hari
ini. Terima tugas-tugas hari ini, sadari bahwa Tuhan telah meminta engkau
bertanggung jawab kepada Penciptamu; pernyataan- pernyataan ini harus dipenuhi
hanya satu hari setiap waktu. Dalam kekuatan Tuhan teguhkan hati, percaya bahwa
engkau dapat mengatasinya untuk satu hari. —Signs ofthe Times, 31 Jan. 1878.
17 Mei 2012
KELUARLAH DARI ANTARA MEREKA
Dan
Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan
anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa." 2 Kor
6:18
Hanya ada
dua jalan; yang satu mengarah ke surga, yang lain kepada kematian dan neraka.
Semua orang mempunyai satu pekerjaan untuk dilakukan. Semua orang memiliki
kekuatan berpikir bahwa ada Allah.... Kita menginginkan tangan yang dapat
menahan untuk bersandar pada masa penderitaan. Kita menginginkan tangan seperti
itu untuk bersandar bilamana bumi kelak ber- goncang, dan dilenyapkan. Kita
ingin mengetahui saat itu bahwa Allah adalah Bapa kita, bahwa kehidupan kita tersembunyi
bersama Kristus di dalam Allah. Kalian semua memerlukan jaminan ini. Para siswa
di sekolah kita memerlukan jaminan ini. Beberapa orang akan segera kembali ke
rumah mereka. Berapa banyak dari mereka yang telah datang ke sekolah ini tanpa
satu pengharapan di dalam Kristus? Berapa banyak orang telah memberikan hati
mereka kepada Dia sejak masuk ke sekolah kita? Berapa banyak yang masih dalam
posisi bimbang, kadang-kadang condong untuk sepenuhnya berada di sisi Tuhan,
dan kembali menarik diri untuk alasan yang aku sebutkan tadi, tanggung
jawab-tanggung jawab dan tugas-tugas yang berlaku atas orang Kristen? Semua
ini tampak terlalu besar sehingga mereka ragu dan tetap bimbang....
Berapa lama
perpanjangan hidupmu? Siapa di antara kamu yang memiliki jaminan bahwa kamu
akan hidup sampai masa sekolah berikutnya? Berapa banyak dari kalian yang
memiliki jaminan dalam kehidupan? Tetapi bila kamu memiliki satu masa seumur
hidup di hadapanmu, jika kamu mengetahui bahwa kamu akan menjalani kehidupan
dengan tiga angka tahun, apakah rentang kehidupan yang singkat itu? Apakah
terlalu banyak untuk memberi kepada Allah?... Apakah Ia meminta kamu memberikan
segala sesuatu yang adalah untuk kepentingan atau kebahagiaanmu? Oh, tidak ...
Bagaimana
mungkin seseorang merasa mereka sedang melakukan pengorbanan, diterima ke
dalam keluarga Raja dari segala raja, Tuhan yang berkuasa di langit; apakah kau
tidak mengetahui bahwa itu merupakan penghormatan tertinggi menjadi anak-anak
Allah, "anak-anak Tuhan yang Mahakuasa"?
Sejak aku
berusia 11 tahun, aku telah melayani Raja surgawi ini. Aku bisa berbicara dari
pengalaman. Ia tidak meminta aku memberikan apa pun yang merupakan kepentingan
terbaikku. Yesus yang indah; Juruselamat yang indah; Aku mengasihi Dia; dan
Aku suka dalam pelayanan-Nya. —Signs of the Times, 31 Jan. 1878.
18 Mei 2012
DUA JALAN
'Masuklah melalui pintu yang sesak
itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan
banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan
yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya " (Matius 7:13, 14).
Jalan-jalan ini berbeda, terpisah, dan di arah yang
berlawanan. Yang satu menuju kehidupan kekal, yang lain menuju kematian.. Juga
ada perbedaan antara orang-orang yang menempuh jalan itu. Satu jalan lebar dan
mulus; yang lain sempit dan sukar ditempuh. Begitu pula kelompok yang
menempuhnya bertentangan dalam hal tabiat, kehidupan, berpakaian, dan
percakapan.
Mereka yang mengadakan perjalanan di jalan sempit sedang membicarakan
sukacita dan kebahagiaan di akhir perjalanan. Air muka mereka seringkah sedih,
namun bercahaya dengan sukacita yang suci. Seorang yang bersedih dan mengenal
kesedihan membuka jalan itu bagi mereka, dan menempuh jalan itu sendiri. Para
pengikut-Nya melihat jejak kaki-Nya dan terhibur, la melewatinya dengan aman;
begitu pula mereka, jika mereka mengikuti Dia.
Dijalan yang lebar semua sibuk dengan pakaian dan kesenangan mereka di
perjalanan. Mereka dengan bebas bersukaria dan bergembira, dan tidak memikirkan
akhir perjalanan mereka, tentang kehancuran tertentu yang menantikan mereka.
Setiap hari mereka semakin dekat dengan tujuan mereka, namun mereka dengan
mabuk terus melaju, lebih cepat dan lebih cepat.
Mengapa begitu sulit menjalani kehidupan yang menyangkal diri dan rendah
hati? Karena orang-orang yang mengaku Kristen tidak mati bagi dunia. Lebih
mudah hidup bagi Kristus setelah mati bagi dunia. Mereka menginginkan sebisa
mungkin seperti dunia namun ingin dianggap orang Kristen. Beberapa orang
seperti itu berusaha mencari jalan lain.... Dunia menarik mereka. Mereka
menemukan cukup banyak hal untuk menyibukkan pikiran mereka, dan tidak memiliki
waktu untuk bersedia bagi surga....
Orang muda maupun yang tua mengabaikan pelajaran Alkitab dan tidak
membuatnya sebagai aturan hidup mereka. Buku penting itu, yang olehnya mereka
akan dihakimi, jarang dipelajari sama sekali. Cerita-cerita tak penting dengan
rajin dibaca, sementara Alkitab dilewatkan, diabaikan. Satu hari akan tiba
ketika semua kemauan, ingin sepenuhnya diperlengkapi oleh kebenaran sederhana
dari Firman Allah....
Ketika kebenaran Alkitab mempengaruhi hati, hal itu menyebabkan satu
keinginan untuk terpisah dari dunia, seperti Tuhan. Mereka yang mengakrabkan
diri dengan Yesus yang lemah lembut akan berjalan bersama dengan Dia. —Signs
ofthe Times, 1 April 1880.
19 Mei 2012
TERANG DUNIA
"Memang dahulu kamu adalah
kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu
hiduplah sebagai anak-anak terang" (Efesus 5:8).
Kristus berkata kepada murid-murid-Nya, "Kamu
adalah terang dunia." Sebagaimana matahari terbit di langit untuk mengisi
dunia dengan cahaya, begitu pula para pengikut Yesus memancarkan terang
kebenaran ke atas mereka yang meraba-raba dalam kegelapan kesalahan dan
ketakhyulan. Namun para pengikut Kristus tidak memiliki terang dari diri
sendiri. Itu adalah terang dari surga yang memancar kepada mereka, yang harus
mereka dipantulkan kepada dunia....
Terang kehidupan diberikan dengan limpah kepada semua orang. Setiap orang
yang mau dapat dituntun oleh cahaya terang dari Surya Kebenaran itu. Kristus
adalah obat utama bagi dosa. Tidak seorang pun dapat memohonkan keadaan mereka,
pendidikan mereka, atau watak mereka sebagai satu alasan untuk hidup
memberontak melawan Allah. Menjadi orang-orang berdosa adalah pilihan sendiri
yang disengaja. Juruselamat berkata, "Inilah penghukuman itu, bahwa terang
sudah datang ke dunia ini, dan manusia menyukai kegelapan daripada terang,
karena perbuatan mereka itu jahat. Karena semua orang yang melakukan kejahatan
membenci terang, dan tidak mau datang kepada terang, kalau tidak perbuatan
mereka akan ditegur."...
Ketika tuntutan-tuntutan Allah disampaikan, mereka yang mengasihi dosa
menunjukkan dengan jelas tabiat sejati mereka dengan kepuasan memperlihatkan
kesalahan dan kekeliruan dari orang-orang yang mengaku Kristen. Mereka
digerakkan oleh roh yang sama sebagaimana tuan mereka, Setan, yang kepadanya
Alkitab sebutkan "penuduh saudara-saudara."...
Orang Kristen sejati, "ia yang melakukan kebenaran, datang kepada terang,
agar perbuatannya dapat terlihat, agar mereka ditempa di dalam Allah."
Kehidupannya yang saleh dan percakapan suci merupakan kesaksian setiap hari
melawan dosa dan orang yang berdosa. Ia adalah perwakilan hidup dari kebenaran
yang ia akui. Dari para pengikut yang berhati tulus ini, Yesus menyatakan
bahwa Ia tidak malu menyebut mereka saudara. Setiap orang yang akhirnya
memperoleh kehidupan kekal akan memperlihatkan semangat dan pengabdian dalam
pelayanan Allah di sini.... Mengetahui tugas mereka adalah melakukannya dengan
tulus hati dan tanpa rasa takut. Mereka mengikuti terang tatkala menerangi
jalan mereka, tanpa peduli dengan akibatnya. Allah dari kebenaran berada di
pihak mereka dan tidak akan pernah meninggalkan mereka. —Signs of the
Times, 9 Maret 1882.
20 Mei 2012
PERTARAKAN SEJATI ADALAH KEHIDUPAN YANG SEIMBANG
" Tidak tahukah kamu, bahwa
kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? " (1 Korintus 3:16).
Hanya ada satu kesempatan hidup yang dianugerahkan
kepada kita di sini; dan
pertanyaan dari semua orang seharusnya adalah, Bagaimanakah aku
menginvestasikan hidupku agar menghasilkan keuntungan terbesar? Kehidupan itu berharga hanya
bila kita mengembangkannya untuk keuntungan sesama ciptaan dan kemuliaan Allah. Mengembangkan
kemampuan dengan saksama
yang telah dianugerahkan Pencipta kepada kita akan melayakkan kita dalam kegunaan mulia
di sini dan kehidupan lebih tinggi di dunia yang akan datang.
Kita tidak boleh mengerdilkan atau melumpuhkan satu fungsi pikiran atau tubuh dengan terlalu
banyak menggunakan salah satu bagian dari mesin tubuh. Begitu kita melakukan ini, maka kita
harus menderita akibatnya. Tugas pertama kita kepada Allah dan sesama manusia
adalah pengembangan diri. Setiap kemampuan yang telah dianugerahkan Pencipta
kepada kita harus dikembangkan pada tingkat kesempurnaan tertinggi, agar kita
sanggup melakukan banyak pekerjaan baik. Untuk memurnikan dan memperbaiki
tabiat, kita memerlukan kasih karunia Kristus yang akan menyanggupkan kita melihat
dan memperbaiki kekurangan kita dan membuat lebih baik lagi. Pekerjaan ini untuk diri kita
sendiri dalam kekuatan dan nama Yesus, akan lebih bermanfaat kepada sesama
ciptaan daripada khotbah mana pun yang dapat kita sampaikan. Teladan kehidupan
yang seimbang, teratur, merupakan nilai yang tiada bandingan.
Keadaan tidak bertarak adalah dasar dari sebagian besar penyakit dalam
kehidupan.... Bila kita membicarakan hal tidak bertarak, bukan terbatas hanya
pada penggunaan minuman keras; maknanya lebih luas, termasuk selera atau hawa
nafsu yang membahayakan.... Jika selera dan hawa nafsu berada di bawah kendali
pertimbangan suci, masyarakat akan menghadirkan aspek yang sangat berbeda.
Banyak hal yang biasanya dijadikan bahan makanan tidak layak untuk dimakan;
cita rasa untuknya tidaklah alamiah, tetapi dibiasakan. Makanan yang
merangsang menciptakan satu keinginan untuk perangsang yang lebih kuat lagi.
Makanan yang tak tercerna membuat seluruh sistem rusak, dan rasa lapar yang
tak alami dan nafsu makan yang besar sekali adalah akibatnya.... Pertarakan
yang benar mengajarkan kita untuk berpantang sama sekali dari makanan yang
berbahaya dan hanya menggunakan bahan makanan yang sehat dan bergizi dengan
bijaksana. —Signs of the Times, 20 April 1882.
No comments:
Post a Comment