Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

15 - 20 MEI 2012


KELUARLAH DAN PISAHKAN DIRIMU
"Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan me­nerima kamu" (2 Korintus 6:17).
Inilah satu janji kepada kita pada kondisi penurutan. Jika kita mau keluar dari dunia dan terpisah, dan tidak menyentuh apa yang najis, maka Ia akan me­nerima kita. Inilah syarat penerimaan kita kepada Allah. Kita memiliki sesuatu untuk kita lakukan. Inilah satu pekerjaan bagi kita. Kita harus memperlihatkan terpisahnya kita dari dunia. Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Tidak mungkin bagi kita menjadi sahabat dunia namun bersatu dengan Kristus. Bersahabat dengan dunia adalah bergandengan tangan dengan mereka, menikmati apa yang mereka nikmati, mengasihi apa yang mereka ka­sihi, mencari kesenangan, mencari kepuasan, mengikuti kecenderungan kita sendiri. Dalam mengikuti kecenderungan kita tidak memiliki kasih kepada Allah; kita sedang mengasihi dan melayani diri sendiri. Tetapi di sinilah jan­ji besar itu: "Keluarlah dari antara mereka, dan pisahkan dirimu." Berpisah dari apa? Kecenderungan-kecenderungan dunia, cita rasa mereka, kebiasaan- kebiasaan mereka; mode-mode, kesombongan, dan kebiasaan dunia.... Dalam membuat langkah ini, dalam memperlihatkan bahwa kita tidak sejalan dengan dunia, janji Allah itu milik kita."...
Kau memiliki jaminan bahwa kau akan diterima Allah. Kemudian dalam berpisah dengan dunia, kau akan terhubung dengan Allah; kamu akan menjadi anggota keluarga kerajaan; kamu menjadi anak-anak Tuhan yang Mahating- gi; kamu adalah anak-anak dari Raja surgawi, diterima ke dalam keluarga- Nya, dan diawasi dari atas, bersatu dengan Allah yang kekal yang tangan-Nya mengatur dunia.
Sungguh satu keistimewaan besar disukai dan dihormati oleh Allah, dise­but anak-anak Tuhan Yang Mahatinggi. Sulit dipahami memang; tetapi dengan semua janji dan penghiburan ini, ada banyak yang mempertanyakan dan mera­gukan. Mereka berada dalam posisi tak menentu. Mereka kelihatannya berpi­kir bahwa jika mereka menjadi orang-orang Kristen, maka akan ada segunung tanggung jawab yang harus dipikul dalam tugas-tugas keagamaan dan kewa­jiban orang Kristen. Ada segunung tanggung jawab, kewaspadaan seumur hi­dup, bergumul dengan kecenderungan mereka sendiri, dengan kemauan mere­ka sendiri, dengan keinginan mereka sendiri, dan dengan kesenangan mereka sendiri; dan saat mereka memandangnya, sepertinya tak mungkin bagi mereka mengambil langkah itu, memutuskan bahwa mereka akan menjadi anak-anak Allah, para hamba Yang Mahatinggi. —Signs of the Times, 31 Jan. 1878.


16 Mei 2012
SATU HARI SETIAP WAKTU

Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah" (Kolose 1:10).
Aku diingatkan pada satu kejadian yang pernah kubaca, tentang seorang pria tua yang sudah renta namun masih mencari pekerjaan untuk mencari nafkah. Seorang bangsawan yang memiliki seratus kord (ukuran kayu yang sudah dipotong 128 kaki kubik) kayu untuk dipotong, diberitahu tentang ke­inginan si pria tua itu. Ia memberitahu pria tua itu bahwa bila ia mampu me­motong kayu itu, maka ia akan diberikan seratus dolar untuk pekerjaan itu. Tetapi pria tua itu menjawab, "Tidak. Aku tidak pernah melakukan itu. Tidak mungkin." Ia seorang pria tua, dan tidak sanggup melakukan pekerjaan se­macam itu. "Baik," kata si bangsawan, "kita akan membuat penawaran yang berbeda. Dapatkah engkau memotong satu kord hari ini? Jika demikian, aku akan memberikan satu dolar untukmu." Penawaran pun diberikan, dan kayu tersebut dipotong hari itu. "Nah," kata si bangsawan, "engkau boleh memo­tong satu kord lagi besok," dan demikian pula hari berikutnya; dan dengan demikian seluruh pekerjaan sudah diselesaikan. Dalam seratus hari pekerjaan itu selesai, dan pekerja itu tetap sehat seperti ketika ia memulai pekerjaan itu. la dapat melakukannya satu kord demi satu kord, tetapi ketika disampaikan kepadanya agar diselesaikan sekaligus, tampaknya tidak mungkin.
Ini menggambarkan banyaknya orang yang ragu. Mereka memiliki ke­inginan untuk menjadi orang Kristen, namun tanggung jawab kehidupan Kris­ten tampak begitu besar bagi mereka sehingga mereka takut akan membuat kegagalan, [dan] hampir yakin bahwa mereka tidak akan pernah sampai di titik itu jika mereka mencobanya. Tetapi bila dipertimbangkan bahwa mere­ka tidak harus melihat akhir perjalanan Kristen, mereka tidak harus mengerti dan menggapainya sekaligus. Beban dan tanggung jawabnya dihadirkan di hadapan kita hanya satu hari setiap waktu.
Ya, hari esok bukanlah milikmu. Tugas hari inilah yang harus engkau lakukan. Jika engkau bertekad untuk berada di sisi Tuhan, dan keluar dari dunia dan terpisah, dan memilih untuk menjadi putra dan putri Tuhan yang Mahaagung, meninggalkan barisan musuh, ambil keputusan untuk selalu melakukan tugas hari ini. Terima tugas-tugas hari ini, sadari bahwa Tuhan telah meminta engkau bertanggung jawab kepada Penciptamu; pernyataan- pernyataan ini harus dipenuhi hanya satu hari setiap waktu. Dalam kekuatan Tuhan teguhkan hati, percaya bahwa engkau dapat mengatasinya untuk satu hari. —Signs ofthe Times, 31 Jan. 1878.

17 Mei 2012
KELUARLAH DARI ANTARA MEREKA

Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa." 2 Kor 6:18

Hanya ada dua jalan; yang satu mengarah ke surga, yang lain kepada kematian dan neraka. Semua orang mempunyai satu pekerjaan untuk dilakukan. Semua orang memiliki kekuatan berpikir bahwa ada Allah.... Kita mengingin­kan tangan yang dapat menahan untuk bersandar pada masa penderitaan. Kita menginginkan tangan seperti itu untuk bersandar bilamana bumi kelak ber- goncang, dan dilenyapkan. Kita ingin mengetahui saat itu bahwa Allah adalah Bapa kita, bahwa kehidupan kita tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Kalian semua memerlukan jaminan ini. Para siswa di sekolah kita memerlu­kan jaminan ini. Beberapa orang akan segera kembali ke rumah mereka. Be­rapa banyak dari mereka yang telah datang ke sekolah ini tanpa satu pengha­rapan di dalam Kristus? Berapa banyak orang telah memberikan hati mereka kepada Dia sejak masuk ke sekolah kita? Berapa banyak yang masih dalam posisi bimbang, kadang-kadang condong untuk sepenuhnya berada di sisi Tu­han, dan kembali menarik diri untuk alasan yang aku sebutkan tadi, tanggung jawab-tanggung jawab dan tugas-tugas yang berlaku atas orang Kristen? Se­mua ini tampak terlalu besar sehingga mereka ragu dan tetap bimbang....
Berapa lama perpanjangan hidupmu? Siapa di antara kamu yang memiliki jaminan bahwa kamu akan hidup sampai masa sekolah berikutnya? Berapa banyak dari kalian yang memiliki jaminan dalam kehidupan? Tetapi bila kamu memiliki satu masa seumur hidup di hadapanmu, jika kamu mengetahui bah­wa kamu akan menjalani kehidupan dengan tiga angka tahun, apakah rentang kehidupan yang singkat itu? Apakah terlalu banyak untuk memberi kepada Allah?... Apakah Ia meminta kamu memberikan segala sesuatu yang adalah untuk kepentingan atau kebahagiaanmu? Oh, tidak ...
Bagaimana mungkin seseorang merasa mereka sedang melakukan pengor­banan, diterima ke dalam keluarga Raja dari segala raja, Tuhan yang berkuasa di langit; apakah kau tidak mengetahui bahwa itu merupakan penghormatan tertinggi menjadi anak-anak Allah, "anak-anak Tuhan yang Mahakuasa"?
Sejak aku berusia 11 tahun, aku telah melayani Raja surgawi ini. Aku bisa berbicara dari pengalaman. Ia tidak meminta aku memberikan apa pun yang merupakan kepentingan terbaikku. Yesus yang indah; Juruselamat yang in­dah; Aku mengasihi Dia; dan Aku suka dalam pelayanan-Nya. —Signs of the Times, 31 Jan. 1878.

18 Mei 2012
DUA JALAN

'Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk mela­luinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehi­dupan, dan sedikit orang yang mendapatinya " (Matius 7:13, 14).
Jalan-jalan ini berbeda, terpisah, dan di arah yang berlawanan. Yang satu menuju kehidupan kekal, yang lain menuju kematian.. Juga ada perbedaan an­tara orang-orang yang menempuh jalan itu. Satu jalan lebar dan mulus; yang lain sempit dan sukar ditempuh. Begitu pula kelompok yang menempuhnya bertentangan dalam hal tabiat, kehidupan, berpakaian, dan percakapan.
Mereka yang mengadakan perjalanan di jalan sempit sedang membicara­kan sukacita dan kebahagiaan di akhir perjalanan. Air muka mereka sering­kah sedih, namun bercahaya dengan sukacita yang suci. Seorang yang berse­dih dan mengenal kesedihan membuka jalan itu bagi mereka, dan menempuh jalan itu sendiri. Para pengikut-Nya melihat jejak kaki-Nya dan terhibur, la melewatinya dengan aman; begitu pula mereka, jika mereka mengikuti Dia.
Dijalan yang lebar semua sibuk dengan pakaian dan kesenangan mereka di perjalanan. Mereka dengan bebas bersukaria dan bergembira, dan tidak memikirkan akhir perjalanan mereka, tentang kehancuran tertentu yang me­nantikan mereka. Setiap hari mereka semakin dekat dengan tujuan mereka, namun mereka dengan mabuk terus melaju, lebih cepat dan lebih cepat.
Mengapa begitu sulit menjalani kehidupan yang menyangkal diri dan ren­dah hati? Karena orang-orang yang mengaku Kristen tidak mati bagi dunia. Lebih mudah hidup bagi Kristus setelah mati bagi dunia. Mereka mengingin­kan sebisa mungkin seperti dunia namun ingin dianggap orang Kristen. Bebe­rapa orang seperti itu berusaha mencari jalan lain.... Dunia menarik mereka. Mereka menemukan cukup banyak hal untuk menyibukkan pikiran mereka, dan tidak memiliki waktu untuk bersedia bagi surga....
Orang muda maupun yang tua mengabaikan pelajaran Alkitab dan tidak membuatnya sebagai aturan hidup mereka. Buku penting itu, yang olehnya mereka akan dihakimi, jarang dipelajari sama sekali. Cerita-cerita tak penting dengan rajin dibaca, sementara Alkitab dilewatkan, diabaikan. Satu hari akan tiba ketika semua kemauan, ingin sepenuhnya diperlengkapi oleh kebenaran sederhana dari Firman Allah....
Ketika kebenaran Alkitab mempengaruhi hati, hal itu menyebabkan satu keinginan untuk terpisah dari dunia, seperti Tuhan. Mereka yang mengakrab­kan diri dengan Yesus yang lemah lembut akan berjalan bersama dengan Dia. —Signs ofthe Times, 1 April 1880.


19 Mei 2012
TERANG DUNIA

"Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang" (Efesus 5:8).
Kristus berkata kepada murid-murid-Nya, "Kamu adalah terang dunia." Sebagaimana matahari terbit di langit untuk mengisi dunia dengan cahaya, be­gitu pula para pengikut Yesus memancarkan terang kebenaran ke atas mereka yang meraba-raba dalam kegelapan kesalahan dan ketakhyulan. Namun para pengikut Kristus tidak memiliki terang dari diri sendiri. Itu adalah terang dari surga yang memancar kepada mereka, yang harus mereka dipantulkan kepada dunia....
Terang kehidupan diberikan dengan limpah kepada semua orang. Setiap orang yang mau dapat dituntun oleh cahaya terang dari Surya Kebenaran itu. Kristus adalah obat utama bagi dosa. Tidak seorang pun dapat memohonkan keadaan mereka, pendidikan mereka, atau watak mereka sebagai satu alasan untuk hidup memberontak melawan Allah. Menjadi orang-orang berdosa ada­lah pilihan sendiri yang disengaja. Juruselamat berkata, "Inilah penghukuman itu, bahwa terang sudah datang ke dunia ini, dan manusia menyukai kegelapan daripada terang, karena perbuatan mereka itu jahat. Karena semua orang yang melakukan kejahatan membenci terang, dan tidak mau datang kepada terang, kalau tidak perbuatan mereka akan ditegur."...
Ketika tuntutan-tuntutan Allah disampaikan, mereka yang mengasihi dosa menunjukkan dengan jelas tabiat sejati mereka dengan kepuasan memperlihat­kan kesalahan dan kekeliruan dari orang-orang yang mengaku Kristen. Me­reka digerakkan oleh roh yang sama sebagaimana tuan mereka, Setan, yang kepadanya Alkitab sebutkan "penuduh saudara-saudara."...
Orang Kristen sejati, "ia yang melakukan kebenaran, datang kepada te­rang, agar perbuatannya dapat terlihat, agar mereka ditempa di dalam Allah." Kehidupannya yang saleh dan percakapan suci merupakan kesaksian setiap hari melawan dosa dan orang yang berdosa. Ia adalah perwakilan hidup dari kebenaran yang ia akui. Dari para pengikut yang berhati tulus ini, Yesus me­nyatakan bahwa Ia tidak malu menyebut mereka saudara. Setiap orang yang akhirnya memperoleh kehidupan kekal akan memperlihatkan semangat dan pengabdian dalam pelayanan Allah di sini.... Mengetahui tugas mereka ada­lah melakukannya dengan tulus hati dan tanpa rasa takut. Mereka mengikuti terang tatkala menerangi jalan mereka, tanpa peduli dengan akibatnya. Allah dari kebenaran berada di pihak mereka dan tidak akan pernah meninggalkan mereka. —Signs of the Times, 9 Maret 1882.

20 Mei 2012
PERTARAKAN  SEJATI ADALAH KEHIDUPAN YANG SEIMBANG
" Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? " (1 Korintus 3:16).
Hanya ada satu kesempatan hidup yang dianugerahkan kepada kita di sini; dan pertanyaan dari semua orang seharusnya adalah, Bagaimanakah aku menginvestasikan hidupku agar menghasilkan keuntungan terbesar? Kehi­dupan itu berharga hanya bila kita mengembangkannya untuk keuntungan sesama ciptaan dan kemuliaan Allah. Mengembangkan kemampuan dengan saksama yang telah dianugerahkan Pencipta kepada kita akan melayakkan kita dalam kegunaan mulia di sini dan kehidupan lebih tinggi di dunia yang akan datang.
Kita tidak boleh mengerdilkan atau melumpuhkan satu fungsi pikiran atau tubuh dengan terlalu banyak menggunakan salah satu bagian dari me­sin tubuh. Begitu kita melakukan ini, maka kita harus menderita akibatnya. Tugas pertama kita kepada Allah dan sesama manusia adalah pengembangan diri. Setiap kemampuan yang telah dianugerahkan Pencipta kepada kita harus dikembangkan pada tingkat kesempurnaan tertinggi, agar kita sanggup me­lakukan banyak pekerjaan baik. Untuk memurnikan dan memperbaiki tabiat, kita memerlukan kasih karunia Kristus yang akan menyanggupkan kita meli­hat dan memperbaiki kekurangan kita dan membuat lebih baik lagi. Pekerjaan ini untuk diri kita sendiri dalam kekuatan dan nama Yesus, akan lebih ber­manfaat kepada sesama ciptaan daripada khotbah mana pun yang dapat kita sampaikan. Teladan kehidupan yang seimbang, teratur, merupakan nilai yang tiada bandingan.
Keadaan tidak bertarak adalah dasar dari sebagian besar penyakit dalam kehidupan.... Bila kita membicarakan hal tidak bertarak, bukan terbatas ha­nya pada penggunaan minuman keras; maknanya lebih luas, termasuk selera atau hawa nafsu yang membahayakan.... Jika selera dan hawa nafsu berada di bawah kendali pertimbangan suci, masyarakat akan menghadirkan aspek yang sangat berbeda. Banyak hal yang biasanya dijadikan bahan makanan tidak layak untuk dimakan; cita rasa untuknya tidaklah alamiah, tetapi dibia­sakan. Makanan yang merangsang menciptakan satu keinginan untuk perang­sang yang lebih kuat lagi.
Makanan yang tak tercerna membuat seluruh sistem rusak, dan rasa lapar yang tak alami dan nafsu makan yang besar sekali adalah akibatnya.... Pertarakan yang benar mengajarkan kita untuk berpantang sama sekali dari ma­kanan yang berbahaya dan hanya menggunakan bahan makanan yang sehat dan bergizi dengan bijaksana. —Signs of the Times, 20 April 1882.







No comments:

Post a Comment