Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

RENUNGAN HARIAN 16-21 JANUARI 2012


16 JANUARI
KUASA DOA

"Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya" (Yesaya 26:3).
Berdoa kepada Tabib Agung meminta kesembuhan jiwa, akan membawa berkat dari Allah. Doa menyatukan kita satu sama lain dan kepada Allah. Doa membawa Yesus ke sisi kita dan memberikan kekuatan baru dan kasih karunia yang segar kepada jiwa yang lemah dan bimbang. Dengan doa, orang sakit telah didorong untuk percaya bahwa Allah akan memandang mereka dengan belas kasihan. Secercah sinar terang merasuk ke dalam jiwa yang tak berdaya dan menjadi satu kenikmatan hidup. Doa telah "menaklukkan kerajaan-kera-jaan, menunjukkan kebenaran-kebenaran, memperoleh janji-janji, menghen-tikan mulut singa-singa, memadamkan panasnya api," kita akan mengetahui apa artinya ini bila kita mendengar cerita para martir yang mati demi mem-pertahankan iman mereka, "yang dilayangkan untuk mengusir tentara-tentara asing."
Kita akan mendengar tentang kemenangan-kemenangan ini ketika Pang-lima keselamatan kita, Raja surga yang mulia, membuka catatan di hatiapan mereka yang kepadanya Yohanes menulis, "Mereka adalah orang-orang yang lepas dari kesengsaraan besar, dan telah membasuh jubah mereka, dan menja-dikannya putih di dalam darah Anak Domba."...
Kristus Juruselamat kita digoda dalam segala hal sebagaimana halnya kita, namun la tidak berdosa. la mengambil sifat manusia, mempunyai kebiasaan seperti manusia, dan kebutuhan-Nya adalah kebutuhan umat manusia....
Doa menyertai dan menyucikan setiap tindakan pelayanan-Nya. la berse-kutu dengan Bapa-Nya sampai akhir hidup-Nya; dan ketika la tergantung di salib, keluarlah dari mulut-Nya seruan yang pahit, "Allah-Ku, Allah-Ku, me-ngapa Engkau meninggalkan Aku?" Kemudian dalam satu suara yang sampai ke ujung bumi, la berseru, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."... Malam-malam doa yang Juruselamat gunakan di gunung atau padang belantara itu penting untuk menyiapkan Dia bagi pencobaan-pencobaan yang harus ditemui-Nya di hari-hari berikutnya....
Segala sesuatu itu mungkin bagi mereka yang percaya. Tidak seprang pun yang datang kepada Tuhan dalam ketulusan hati akan kecewa. Betapa me-nyenangkan kalau doa kita didengar, bahwa makhluk yang berdosa dan tidak layak memiliki kekuatan mengajukan permohonannya kepada Allah!... Kita mengucapkan kata-kata yang sampai ke takhta Kerajaan alam semesta. Re­view and Herald, 30 Okt. 1900.

17 JANUARI
TUHAN BERBICARA KEPADA KITA

"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika la menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Lukas 24:32).
Setelah kematian Kristus, dua orang murid dalam perjalanan ke Emaus dari Yerusalem, sedang bercaicap-cakap tentang suasana penyaliban. Kristus Scndiri datang dekat, tidak dikenali oleh para pengelana yang sedang berse-dih itu. Iman mereka telah mati bersama Tuhan mereka, dan mata mereka, yang dibutakan oleh ketidakpercayaan, tidak mengenali Juruselamat mereka yang telah bangkit. Yesus, yang sedang berjalan di sisi mereka, rindu me-nyatakan Diri-Nya kepada mereka, tetapi la menyapa mereka hanya sebagai rekan seperjalanan, dengan berkata "Apakah yang kamu percakapkan semen-tara kamu berjalan?" Terkejut dengan pertanyaan itu, mereka bertanya apa­kah la seorang asing di Yerusalem dan tidak mendengar bahwa seorang nabi, yang agung dalam perkataan dan perbuatan, telah disalibkan. "Padahal kami tin lu mengharapkan Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel," kala mereka dengan sedih.
"Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi," kata Kristus; "Bu-kankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemu-liaan-Nya?" Lalu la menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi."... Para murid telah kehilangan pandangan tentang janji indah berkaitan dengan nubuatan kematian Kristus, tetapi ketika hal ini diingatkan kepada mereka, iman mereka hidup lagi; dan setelah Kristus menyatakan Diri-Nya kepada mereka, maka mereka berkata, "Bukankah hati kita berkobar-kobar, kelika la berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika la menerangkan Kitab Suci kepada kita?"...
Jika kita mau menyelidik Kitab Suci, hati kita akan berkobar saat kebe-naran yang dinyatakan di dalamnya dibukakan pada pengertian kita. Pengha-rapan kita akan menyala saat kita melihat janji indah yang ditebarkan seperti permata di seluruh Tulisan Suci itu. Sambil menyelidik riwayat para nabi dan bapa, manusia yang mengasihi dan takut akan Allah, berjalan bersama Dia, jiwa-jiwa kita akan bersinar dengan semangat yang menghidupkan mereka....
Apakah penyebab matinya kekuatan rohani di dalam gereja-gereja? Ja-wabannya adalah, Kita membiarkan pikiran kita terseret jauh dari Firman.... Suara Allah itulah yang berbicara kepada kita, sama pastinya seperti kita bisa mendengarnya dengan hati kita. Review and Herald, 31 Maret 1903.
18 JANUARI
BELAJAR ALKITAB MEMPERKUAT INTELEK

"Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu" (Mazmur 119:40).
Diberikan dengan inspirasi dari Allah, "mampu membuatmu bijak terhatiap keselamatan," membuat "hamba Allah sempurna, secara keseluruhan di-lengkapi untuk semua pekerjaan baik." Buku dari segala buku itu memiliki pernyataan-pernyataan tertinggi untuk kita hormati. Bila mempelajari Firman Allah secara dangkal, maka kita tidak menuntut manfaat yang ada di dalamnya untuk kita, tidak juga memperlengkapi kita dengan manfaat yang dijanjikan-nya.... Membaca setiap hari sejumlah tertentu pasalnya, atau menghafalkan sejumlah tertentu dari Kitab Suci, tanpa merenungkan makna dari ayat itu, akan sedikit saja manfaatnya.
Mempelajari satu bagian sampai maknanya jelas terlihat pada pikiran dan hubungannya dengan rencana keselamatan, lebih bernilai daripada membaca banyak pasal tanpa maksud jelas dan tidak ada ajaran positif yang didapat-kan. Kita tidak bisa memperoleh hikmat dari Firman Allah tanpa memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dan penuh doa dalam mempelajarinya. Me-mang benar bahwa beberapa bagian Kitab Suci sungguh terlalu sederhana un­tuk disalahmengerti, tetapi ada banyak bagian maknanya tidak bisa dipahami sepintas lalu, karena kebenaran tidak terletak pada permukaannya....
Tidak ada pembelajaran yang lebih baik dalam memberikan energi pada pikiran, memperkuat intelek, daripada mempelajari Firman Allah. Tidak ada buku lain yang lebih ampuh dalam mengangkat pikiran, memberikan kekuatan terhatiap kecakapan, sebagaimana Alkitab, yang mengandung kebenaran yang paling mengagungkan. Jika Firman Allah dipelajari sebagaimana seharusnya, kita akan melihat luasnya pikiran, kestabilan tujuan, kemuliaan karakter, yang jarang terlihat di zaman ini__
Dari semua buku yang membanjiri dunia, betapa pun berharganya, Alki­tab adalah buku dari segala buku, yang paling pantas dipelajari dan dikagumi. Alkitab tidak hanya memaparkan sejarah dunia ini tetapi juga gambaran dunia akan datang. Mengandung petunjuk mengenai keajaiban-keajaiban alam se-mesta; menyatakan pada pengertian kita, karakter Pencipta surga dan bumi....
Dia yang mempelajari Alkitab akrab dengan para nabi dan bapa. Hubung-an dibuat dengan kebenaran yang diselubungi oleh bahasayang meninggikan, yang menggunakan kekuatan mengagumkan atas pikiran dan mengangkat pi­kiran dari hal-hal dunia kepada kemuliaan kehidupan kekal di masa mendatang. Hikmat manusia apakah yang dapat sebanding dengan wahyu kebesaran Allah? —Signs of the Times, 30 Jan. 1893.

19 JANUARI
BELAJAR PRIBADI ITU PENTING

Buatlah aku mengerli petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib" (Mazmur 119: 27).
Alkitab tidak ditinggikan di tempatnya di antara buku-buku dunia, sung-guh pun mempelajarinya itu sangatlah penting bagi jiwa manusia. Dalam menyelidiki halaman-halamannya, serasa melihat pemandangan yang penuh keagungan dan kekal. Kita melihat Yesus, Anak Allah, datang ke dunia kita, dan terrlibat dalam konflik misterius yang memporakporandakan kekuatan kejahatan. Oh, betapa indahnya, nyaris tidak masuk akal, bahwa Allah yang kekal akan menyetujui kehinaan bagi Anak-Nya agar kita boleh terangkat di suatu tempat bersama Dia di atas takhta-Nya! Hendaknya semua yang mempelajari Kitab Suci merenungkan fakta ini, dan mereka tidak akan selesai mempelajari Alkitab tanpa dimurnikan, ditinggikan, dan dimuliakan....
Di seluruh wahyu itu bertebaranlah mata air kebenaran surgawi, kedamaian dan sukacita. Mata air kebenaran yang menggembirakan ini ada di dalam jangkauan setiap orang yang mencari. Kata-kata inspirasi, yang direnungkan dalam hati, akan menjadi seperti aliran kecil sungai air kehidupan.... Kapan pun kita mempelajari Alkitab dengan hati penuh doa, Roh Kudus ada dekat untuk membukakan kepada kita makna kata-kata yang kita baca....
Membuka Firman Allah itu selalu diikuti dengan pendahuluan dan penguatan kecakapan manusia yang luar biasa, untuk memahami Sabda Allah....
Jika tiang-tiang iman kita tidak tahan terhatiap ujian penyelidikan, sudah waktunya kita mengetahui itu, karena bodoh apabila kita tinggal di dalam pemikiran-pemikiran kita dan berpikir bahwa tidak seorang pun perlu turut campur dengan pendapat-pendapat kita. Biarlah segala sesuatu dihatiapkan kepada Alkitab, karena itulah satu-satunya aturan iman dan doktrin yang be­nar.
Kita harus mempelajari kebenaran itu sendiri; tidak seorang pun yang harus diandalkan untuk memikirkan kita, siapa pun orang itu atau apa pun posisi yang dijabatinya. Kita tidak boleh memandang kepada manusia mana pun sebagai suatu standar sempurna bagi kita. Kita harus saling menasihati, tetapi pada saat yang bersamaan kita harus melatih kemampuan yang Allah telah berikan untuk mempelajari apa itu kebenaran.
Masing-masing kita harus memandang kepada Allah meminta pencerahan Ilahi, agar kita secara individu mengembangkan suatu karakter yang kelak tahan terhadap ujian di hari Allah. Signs of the Times, 6 Feb. 1893.

20 JANUARI
YESUS MENYATAKAN BAPA

",Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia " (Yohanes 17:6).
Jika orang miskin dan tak terpelajar tidak mampu memahami Alkitab, maka misi Kristus ke dunia ini tidak berguna, karena la berkata, "Roh Tuhan ada padaku, karena la telah mengurapi Aku untuk mengabarkan Injil kepada orang miskin; ia telah mengutus Aku untuk menyembuhkan yang patah ha-tinya, mengabarkan kelepasan kepada tawanan, dan memulihkan pandangan yang buta, membebaskan mereka yang terluka." Perintah untuk menyelidik Kitab Suci yang Kristus katakan tidak hanya untuk orang-orang Farisi dan ahli Taurat tetapi kepada kerumunan warga biasa yang mengelilingi mereka.
Jika Alkitab bukan untuk dimengerti oleh setiap golongan masyarakat, entah mereka kaya atau miskin, apakah perlunya Juruselamat menyuruh me­nyelidik Kitab Suci? Apakah untungnya menyelidik sesuatu yang tidak akan pernah dipahami?...
Tugas setiap orang yang rajin adalah menyelidiki Kitab Suci. Masing-ma-sing harus tahu dengan pasti syarat-syarat untuk mendapatkan keselamatan....
Orang-orang Farisi dan guru-guru agama begitu jauh menyimpang dari karakter Allah sehingga perlu bagi Kristus untuk datang ke dunia mewakili Bapa. Melalui kelihaiannya, pria dan wanita dituntun Setan untuk menempat-kan sifat-sifat kegelapan pada pandangan mereka; tetapi Juruselamat menghapus kembali semua kegelapan pekat yang telah dioleskan Setan itu sehingga Dia dapat mengambil sinar terang kemurahan dan kasih yang berasal dari Al­lah untuk kita....
Kristus mengambil wujud manusia supaya terang dan cahaya kasih Ilahi tidak memusnahkan umat manusia. Ketika Musa memohon, "Aku memohon kepada-Mu, tunjukkanlah kemuliaan-Mu," ia ditempatkan di celah batu, dan Tuhan berlalu di hadapannya. Ketika Filipus meminta Kristus untuk menunjukkan Bapa kepada mereka, la berkata, "la yang melihat Aku telah melihat Bapa."...
Dalam bahasa sederhana, Juruselamat mengajar dunia bahwa kelemah-lembutan, belas kasihan, kasih yang diperlihatkan-Nya kepada umat manusia, adalah sifat Bapa-Nya di surga. Doktrin kasih karunia apa pun yang disampai-kan-Nya, janji sukacita apa pun, perbuatan kasih mana pun, daya tarik agung apa pun yang Ia perlihatkan, memiliki sumber di dalam Bapa Di dalam diri Kristus kita memandang Allah kekal turut serta dalam satu kegiatan kemurah­an yang tak ada batasnya terhatiap manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Signs of the Times, 20 Agust. 1894.

21 JANUARI
TUGAS SEORANG PENATALAYAN

"Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas" (Roma 12:8).
Keikhlasan adalah satu kewajiban yang tidak boleh diabaikan; tetapi janganlah orang kaya maupun yang miskin untuk sejenak pun berpikir bahwa persembahan mereka kepada Allah dapat menebus cacat tabiat Kristen mere­ka. Rasul besar berkata, "Meskipun aku memberikan semua hartaku untuk memberi makan orang miskin, dan meskipun aku menyerahkan tubuhku un­tuk dibakar, namun bila tidak tulus, itu tidak ada artinya."...
Untuk menanamkan roh kebajikan di dalam diri kita, maka Tuhan meng-harapkan pemberian dan persembahan dari kita. Untuk mendapatkan segala sesuatu bagi pekerjaan-Nya, Ia tidak bergantung kepada kita. Ia menyatakan melalui nabi, "Setiap binatang di hutan adalah milik-Ku, dan ternak di perbukitan."...
Allah bisa saja menjadikan para malaikat sebagai duta-duta kebenaran-Nya. Ia bisa saja memberitahu kehendak-Nya dengan suara-Nya sendiri saat memproklamasikan hukum dari Sinai. Tetapi Ia telah memilih untuk mempe-kerjakan pria dan wanita melakukah pekerjaan ini. Dan hanya bila kita me-menuhi maksud Ilahi dalam penciptaan kita, maka kehidupan dapat menjadi berkat bagi kita. Semua kekayaan yang dipercayakan kepada kita hanya akan menjadi kutukan kecuali kita menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari dan orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita, serta untuk memuliakan Allah dengan memajukan pekerjaan-Nya di bumi.
Penguasa Tertinggi di surga memberikan perintah-Nya yang agung, ke-muliaan-Nya dengan Bapa, dan bahkan kehidupan-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita. Dan sekarang apakah yang akan kita lakukan untuk Dia? Allah melarang anak-anak yang mengakui-Nya hidup bagi diri mereka sendiri!... Yang pertama dan yang terbaik dari segala sesuatu adalah milik Dia.... Di da­lam kehidupan inilah Ia meminta agar semua talenta kita digunakan....
Kita tidak boleh menganggap persepuluhan sebagai batasan bagi kebebasan kita. Orang-orang Yahudi diwajibkan membawa sejumlah persembah­an kepada Allah selain persepuluhan; dan tidakkah kita, yang telah menikmati berkat Injil itu, melakukan demikian untuk mempertahankan pekerjaan Allah sebagaimana dilakukan oleh ketetapan sebelumnya yang kurang berkenan? Seiring semakin meluasnya pekerjaan di zaman ini di bumi, panggilan untuk bantuan senantiasa semakin bertambah.... Marilah kita dengan sukacita mem­bawa buah-buah sulung karunia-Nya kepada Pencipta kita, harta milik kita yang paling berharga dan paling suci. Review and Herald, 9 Feb. 1886.

No comments:

Post a Comment