Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

RENUNGAN HARIAN 1-7 November 2011



1 November
APAKAH ANDA MENDENGAR SUARA?

"Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku" (Yohanes 18:37).

Pendeta Bob Oltoff adalah seorang penasihat di Thousand Oaks, California. Bob menceritakan sebuah kisah menarik tentang seorang wanita yang menghadapi bekas luka dari masa lalunya. "Suatu kali datang seorang wanita ke kantor saya yang benar-benar menderita depresi," kata Bob. "Makin banyak saya berbincang dengannya, semakin banyak saya rasakan betapa terjeratnya dia atas masa lalunya. Setelah kami melihat sekilas latar belakangnya, saya menyusun tiga kursi-satu untuknya, saat sedang menceritakan perasaan-perasaannya; yang lain untuk digunakannya, saat melihat apa yang sedang ia katakan pada dirinya sendiri; dan yang ketiga untuk digunakannya, meneliti apa yang Allah katakan tentang itu. Setelah ia mencurahkan isi hatinya, ia pindah ke kursi yang digunakannya untuk mendiskusikan perkataan dirinya yang negatif.
"Ketika kami melihat pada hal-hal negatif yang ia mainkan kembali, saya bertanya kepadanya, 'Dari maria rekaman-rekaman ini datangnya?' Dan ia mampu menyebutkan orang-orang berbeda, orangtua, guru-guru, dan teman-teman dari masa lalu yang menjadi sumber pemikiran-pemikiran negatif ini. Kemudian ia pindah ke kursi terakhir, dan ia melihat apa yang dikatakan oleh firman Allah tentang hal-hal ini. Apakah itu yang Allah katakan kepada Anda?'saya bertanya, merujuk pada per­kataan dirinya yang negatif. Saya dapat melihat matanya bercahaya saat berkata, 'Tidak! Bukan itu yang Allah akan katakan. Allah akan berkata, Aku mengasihimu.'"
Suara-suara seperti apakah yang Anda dengar? Apakah suara-suara negatif dari masa lalu, suara bersalah dan hukuman, rasa takut dan keraguan? Anda dapat meyakini bahwa suara mana pun yang menitikkan air mata Anda tanpa memberikan Anda pengharapan itu adalah suara dari Iblis.
Setan membuat kita hancur dan memar, dengan setiap pintu tertutup, tetapi Yesus menyembuhkan dan mendorong kita. Ketika Yesus berbicara kepada kita, sekalipun dalam teguran, la senantiasa membuka pintu pengharapan. la berkata, "Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela" (Hos. 14:4). Kasih Yesus mengalir dari hati-Nya untuk menyembuhkan luka kita. Dialah yang "menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka" (Mzm. 147:3).
Dengarkan suara-Nya. Itu adalah suara pengharapan, dorongan dan kegembiraan, suara yang mengangkat kita. Itu adalah suara Juruselamat pengasih yang benar-benar peduli. Jika Anda membuka hati Anda, maka Anda akan mendengar kata-kata-Nya yang menghiburkan hari ini. Jika Anda benar-benar mau mendengar maka Anda akan mendengar kata-kata pengharapan-Nya.

2 November
MENGANDALKAN ALLAH                 
GANTINYA KARTU KREDIT               

"Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu " (Amsal 3:9),

Scott dan Kathy Nelson bergumul karena beban utang yang berat. Seperti ba­nyak keluarga lain, utang perlahan menjerat mereka. Tetapi tidak seperti kebanyakan pasangan, keluarga Nelson menemukan cara untuk menghilangkan semua utang, dan mereka melakukannya dengan cepat.
Meskipun Scott menerima gaji lumayan, makin tinggi penghasilannya, semakin bertambah beban utang keluarga itu. Keluarga Nelson mengira mereka sedang menaikkan standar hidup, sehingga mereka makin dalam masuk garis merah. Pada suatu titik, mereka memiliki utang 60.000 dolar. Mereka sedang tenggelam di dalamnya. Antara biaya pendidikan, mobil baru, kartu kredit, dan pengeluaran rumah tangga tiap minggunya, utang mereka dengan cepat menumpuk.
Ketika mereka menyadari apa yang sedang terjadi, Kathy meminta bantuan Allah atas dilema mereka. la mulai membaca buku Amsal, buku yang banyak berkata tentang prinsip-prinsip keuangan. Kathy membaca satu pasal setiap hari bulari itu. la bersama Scott mulai menerapkan prinsip-prinsip keuangan surgawi dalam hidup mereka. Mereka mengutamakan Allah. Mereka memastikan memberi persepuluhan dengan jujur. Tatkala mereka mengutamakan Allah, utang mereka mulai berkurang. Allah menanamkan pada mereka berdua untuk hidup dengan anggaran, bukan de-. ngan sikap mereka.
Scott dan Kathy menemukan pedoman keuangan dari seorang penasihat Kristen yang baik dan mulai memotong pengeluaran. Mereka membayar kartu kredjt mereka dulu, untuk menghilangkan biaya bunga yang berlebihan. Dalam waktu dua tahun, mereka bebas dari utang. Kathy secara antusias berkomentar tentang pengalaman mereka. la berkata, "Berkat terbesar yang kami temukan dengan lepas dari utang adalah bahwa itu memberikan kami kebebasan untuk bermurah hati. Ada banyak kepuasan di dalamnya. Mereka yang menyegarkan orang lain akan disegarkan."
Mengikuti prinsip-prinsip keuangan Allah adalah jalan menuju kebebasan ke­uangan yang abadi. Ketika kita berkorban untuk mengutamakan Dia lebih dulu, la berjanji untuk peduli dengan kebutuhan-kebutuhan kita. Tuhan kita menyatakan, "Te­tapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan di-tambahkan kepadamu" (Mat. 6:33). Kunci kepada keamanan finansial adalah meng­utamakan Allah, bukan keinginan kita sendiri. Utang membuntuti ketika kita terjerat dengan keinginan kita sendiri, tetapi mengikuti kehendak Allah menuntun pada kestabilan keuangan.
Sebelum melakukan pembelian yang berarti, dengan jujur bertanyalah, "Tuhan, apakah ini yang Engkau ingin saya lakukan?" Nyatakanlah permasalahanmu di hatiapan Tuhan, kemudian sebisa mungkin buatlah keputusan yang tepat,

3 November
ALLAH MASIH MELAKUKAN MUKJ1ZAT
(Bagian 1)

"Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan la mendengar suaraku " (Mazmur 53:17).

Di bulan Januari tahun 1999, tim penginjilan dan awak produksi It Is Written kami terbang ke Filipina untuk mengadakan satu seri penginjilan. Pertemuan kami dijadwalkan dilakukan di Philippine International Convention Center dan disalurkan via satelit ke seluruh Lingkaran Pasiflk.
Kami khawatir kalau-kalau peralatan transmisi satelit tidak tiba pada waktunya. Kami memuji Allah ketika mengetahui bahwa perlengkapan kami telah tiba hari Selasa, sebelum pertemuan kami dimulai. Saat itulah satu masalah serius muncul ke permukaan.
Semua peralatan kami ditahan bea cukai untuk senilai 335.000 dolar. Para petugas bea cukai tak mau berubah. Kecuali kami mau membayar 335.000 dolar, barang itu tidak akan dilepaskan.
Semua usaha kami untuk bernegosiasi melepaskan barang itu, gagal. Waktu hampir habis. Koordinator produksi kami berbicara dengan sejumlah pejabat bea cu­kai. Ceritanya hampir selalu sama. Tanpa pembayaran, tidak ada barang.
Kami tidak mempunyai uang. Sementara itu, ratusan gereja, dengan puluhan ribu orang, sedang menanti-nantikan firman Allah pada Jumat malam. Pilihan apa yang kami miliki? Staf kami berdoa dengan sungguh-sungguh. Kami bertemu dalam satu kelompok doa kecil, meminta janji Allah untuk menemukan cara ketika tidak ada jalan.
Oleh tuntunan Tuhan kami mendapati bahwa duta besar Filipina untuk New Gui­nea adalah seorang Masehi Advent Hari Ketujuh. Jika ia ada di negeri itu, maka ia mungkin dapat membantu kami.
Sebagaimana tuntunan Allah, Duta Besar Ben Tejano memang berada di Manila dan sangat ingin membantu. la memohon secara langsung kepada Presiden Filipina saat itu, Joseph Estrada; Presiden Estrada menandatangani satu perintah eksekutif yang menyatakan, "Segera lepaskan semua barang dan perlengkapan transmisi Ge­reja Masehi Advent Hari Ketujuh tanpa dikenakan biaya."
Dalam waktu beberapa jam perlengkapan kami dilepaskan. Pertemunn pongln jilan kami mulai pada waktunya. Puluhan ribu orang mendengar pekabflran kttilfl ciwi kebenaran Allah di akhir zaman.
Allah masih melakukan mukjizat. la masih menjawab doa.
Ketika kita kehabisan akal, Dia tidak akan kehabisan akal. Ketika solusi manusia atas masalah kita telah habis, tapi solusi llahi tidak. Ketika kita tidak mengetahui apa yang harus dilakukan, la mengetahui apa yang diperlukan. Tanpa keraguan, kita masih  dapat bergantung kepada Dia untuk menjawab ketika kita bertanya.

4 November
ALLAH MASIH MELAKUKAN MUKJIZAT
(Bagian 2)

"Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kejadian 18:14).

Pada tanggal 17 Januari 1999, selama seri penginjilan satelit It Is Written Act 2000, saya diundang untuk memimpin upacara baptisan unik di Philippine National Prison. Sepasang anggota awam Advent mengabdikan hidup mereka mempelajari Alkitab dengan para narapidana ini. Mereka telah melayani di penjara itu selama se-perempat abad terakhir. Ada satu gereja Advent di dalam penjara itu yang diikuti oleh lebih dari 400 anggota. Kasih karunia Allah menjangkau ke tempat-tempat yang mengejutkan. Kasih Allah meruntuhkan hati yang keras. Terang Allah masih menembus kegelapan.
Tidak ada yang terlalu sulit bagi Allah. Di Penjara nasional Filipina itu, saya ber-temu para penjahat keras yang sepenuhnya diubahkan oleh kasih karunia Allah. Mereka adalah orang-orang yang telah berubah. Hidup mereka berbeda. Mereka lebih bebas dalam penjara daripada di jalanan. Mereka tidak lagi terkungkung oleh obat-obatan, alkohol, seks terlarang, dan tembakau. Mereka tidak lagi menjadi budak kecanduan mereka. Mereka bukan lagi para korban dari hasrat mereka yang tak terkendalikan. Mereka benar-benar bebas di dalam Kristus.
Tatkala kunci pintu gerbang penjara terbuka, sekelompok narapidana Advent mengelilingi saya untuk memberi perlindungan. Kami berangkulan sebagai saudara. Mereka sama benarnya di hatiapan Allah melalui Yesus Kristus sebagaimana saya. Saya tidak lebih diselamatkan daripada mereka.
Saat mereka mengiringi saya masuk ke dalam tempat kudus gereja yang sederhana, saya tercengang oleh kwartet penjara yang menyanyikan "Let's sing a happy song"
"Mari kita nyanyikan lagu gembira Mari kita nyanyikan tentang Yesus Dengan sebuah senyuman di wajah Anda dapat mengubah umat manusia Mari kita nyanyikan lagu sukacita Mari kita nyanyikan tentang Yesus
Seluruh anggota kwartet itu adalah para pembunuh dari barisan kematian. Na-mun mereka memancarkan kasih Kristus yang menakjubkan. Mereka telah diampuni dan diubahkan oleh kasih karunia yang mengagumkan.
Saya mendapatkan sukacita membaptiskan 46 orang narapidana pada hari itu. Dua puluh dua dari kandidat itu berasal dari barisan terpidana mati.
- Allah masih menyatakan kuasa-Nya. Allah masih memperlihatkan tangan-Nya. Allah masih melakukan mukjizat di hati manusia.
Tantangan apa pun yang Anda hatiapi hari ini, kuasa-Nya adalah untuk Anda.

5 November
MENJALANI HIDUP

"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." (Galatia 6:9).

Pada satu tengah malam, seorang ayah menerima panggilan telepon yang pa­ling ditakuti sebagian besar orangtua, yang kita doakan agar tidak pernah terjadi.
Telepon itu dari patroli jalan raya. Sebuah kendaraan yang membawa empat remaja, telah berputar-putar di luar kendali dengan kecepatan tinggi dan membentur palang pemisah. Semua penumpangnya tewas. Petugas di telepon berkata, "Kami percaya putri Anda mungkin merupakan salah seorang korbannya."
Dengan wajah kelabu, sang ayah melaju menuju rumah sakit untuk mengidentifi-kasi tubuh anak gadisnya yang cantik, yang tewas pada usia yang terbaik. Tatkala du-duk di ruang gawatdarlirat dengan tangan memegang kepala, berduka dan shock, ia mendengar petugas polisi menyebutkan bahwa alkohol kemungkinan menjadi biang keladi penyebab kecelakaan ini. Beberapa botol wiski ditemukan dalam rongsokan di samping tubuh-tubuh yang rusak itu.
Lalu sang ayah menumpahkan kemarahannya. la bangkit dengan murka, dan mengancam akan membunuh siapa pun yang telah menyediakan minuman keras itu kepada keempat remaja tadi. la akan menemukan pesta yang melakukan kesalahan itu, apa pun risikonya!
Pulang ke rumah, dipenuhi dengan kemarahan dan kesedihan, ia masuk ke da-pur dan membuka lemari di mana ia menyimpan persediaan alkoholnya sendiri. Di sana ia menemukan sebuah catatan tulisan tangan putrinya. Hatinya hancur. Catatan itu terbaca, "Ayah, kami membawa serta beberapa minuman kerasmu-aku tahu ayah tidak akan keberatan."
Orang-orang di sekitar kita lebih banyak belajar dari apa yang kita lakukan dari­pada apa yang kita katakan. Gaya hidup kita mempengaruhi mereka lebih daripada kata-kata kita. Perbuatan kita lebih memberi dampak daripada perkataan kita. Apa­bila hidup kita konsisten dengan kata-kata kita, maka itu membuat sebuah perbedaan dalam hidup orang lain.
Kata-kata Yesus memiliki dampak sedemikian rupa karena ajaran-ajaran-Nya konsisten dengan bagaimana la hidup. Kehidupan-Nya sejalan dengan kata-kata-Nya. Orang banyak akan berkata, "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" (Yoh. 7:46), karena tidak pernah ada seorang manusia yang menjalani hidup sebagaimana Dia. Tidak ada jurang pemisah antara apa yang Yesus katakan dan bagaimana la menjalani hidup.
Skeptis dapat mendebat sebuah pemikiran, tetapi mereka tidak dapat menyang-kal kuasa Allah dalam kesaksian mempesona dari satu kehidupan yang berubah. Ketika mereka yang paling dekat dengan kita melihat kasih Kristus dinyatakan dalam perbuatan kita, maka mereka juga akan terpesona betapa besarnya Dia itu.

6 November
PERTOBATAN MENGHASILKAN SEBUAH PERUBAHAN

"Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya " (Kolose 3:10).

Seorang pemuda tinggi berotot bernama Chuck muncul suatu hari di rumah Pat, seorang anggota sebuah geng yang disebut Rubes. Pat sendirian, dan Chuck bertanya dengan cepat, "Kau siap?" "Siap untuk apa?"
"Merampok toko roti di Fourth and Elm," Chuck menjawab, sambil menyeringai. Berminggu-minggu sebelumnya, keduanya telah berencana untuk "bekerja" segera setelah Pat bisa berjalan dengan kakinya yang luka. la tertembak selagi meram­pok di sebuah rumah. Ragu-ragu Pat mulai menjelaskan. "Chuck, beberapa hari yang lalu sesuatu telah terjadi padaku." "Apa yang terjadi?" "Saya telah diselamatkan." "Diselamatkan dari apa?"
"Aku menerima Kristus sebagai Juruselamatku." Pat memaparkan kisahnya tentang gereja, panggilan mimbar, pengakuan dan pengampunan, dan kedamaian baru sebagai anak Allah.
Chuck menatap keluar jendela sejenak, dan kemudian kembali pada temannya. "Baik, jadi sekarang kau telah diselamatkan. Itu bagus!" demikian respons Chuck dan hal itu sama baiknya bagi banyak orang. Perbedaan apa yang dibuat oleh pertobatan? Pertobatan, itu bagus!
Mengaku dilahirkan kembali memiliki pengaruh kepada pertobatan yang sungguh-sungguh. Satu komitmen tulus kepada Kristus menuntun kepada Kekristenan yang sejati, yang membuat sebuah perubahan radikal. Kebiasaan-kebiasaan lama telah berubah. Perilaku lama telah diubahkan, Pola pemikiran lama diperbarui.
Dengan iman kita menerima bahwa manusia lama telah dipakukan di salib ber-sama Kristus. Manusia lama telah mati. Dengan iman kita percaya bahwa ketika Kris­tus dibangkitkan kita juga dihidupkan di dalam Dia. "Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal" (Rm. 6:22).
Pertobatan sejati memang menghasilkan sebuah perbedaan. Jika tidak ada per­bedaan, maka tidak ada pertobatan. Jika tidak ada perbedaan, maka kita dapat me-nyatakan dilahirkan kembali, tetapi kita hanya menipu diri kita sendiri. Kristus menawarkan lebih banyak lagi daripada perubahan luar dari kebiasaan dan pola lama kita; la menawarkan sebuah perubahan yang sempurna. Dan la menawarkannya kepada Anda sekarang juga.

7 November
ALLAH DALAM RIOL SELOKAN

"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari" (2 Korintus 4:16).

Saya ingin bercerita tentang seorang teman bernama Milton Schustek. la meng-gembalakan jemaat di Czechoslovakia selama tahun-tahun kekuasaan Soviet dan penindasan keagamaan. Ketika Komunis mengambil alih negara itu, Schustek ingin bebas menggembalakan jemaatnya pemelihara Sabat di Prague. Tetapi orang-orang Komunis memiliki ide lain. Mereka bertekad mengirim semua pendeta ke kamp kerja paksa.
Milton tahu mereka ingin mengirim dia sejauh mungkin dari jemaatnya, ke pertambangan batu bara di utara. Tetapi ia mencari cara agar tetap dekat dengan pekerjaan kependetaannya di kota. Ada satu pekerjaan yang tidak diinginkan siapa pun-membersihkan pipa pembuangan air. Tidak seorang pun ingin masuk ke dalam riol sempit yang kotor itu, ratusan kaki panjangnya di bawah jalanan kota.
Milton memutuskan untuk menemui para pejabat Komunis untuk pekerjaan itu. Tetapi lebih dulu ia berlutut dan berdoa. "Yesus," katanya, "Saya ingin menyembah-Mu tiap Sabat. Tolong bantu saya memelihara hukum-Mu dan setia kepada-Mu."
Milton dibawa masuk untuk bertemu pejabat setempat. la berkata, "Saya mengerti Anda ingin mengirim saya ke pertambangan untuk bekerja. Saya beritahu sesu­atu. Kakek saya bekerja di pertambangan, dan ayah saya bekerja di pertambangan, dan saya bersedia bekerja di pertambangan mana pun yang Anda tentukan. Tetapi saya ada usul. Anda memerlukan seseorang untuk melakukan pekerjaan terburuk yang Anda miliki. Saya mengetahui tentang itu. Yakni menuruni saluran-saluran air, dan saya bersedia melakukan pekerjaan itu. MengapaAnda tidak menugaskan saya untuk membersihkan riol-riol selokan di Prague? Saya akan senang melakukannya." Petugas Komunis itu setuju memberikannya pekerjaan itu.
Saya tidak pernah lupa ekspresi wajah Milton ketika ia menceritakan kepada saya tentang cerita ini. la mengakui bahwa itu adalah pekerjaan yang sangat sulit, sangat gelap dan sunyi. "Tetapi setiap hari bernilai," katanya, "Karena saya dapat menyembah Allah dengan jemaat saya tiap Sabat." Allah memiliki orang-orang setia di setiap zaman. Mereka adalah terang-terang yang bersinar di tempat gelap.
Milton Schustek bersedia melayani Allah dengan cara apa pun. Allah memeli­hara dia, dan la akan memelihara Anda juga. Allah melakukan mukjizat bagi mereka yang percaya Dia. Ketika dalam iman kita berpegang pada kekuatan-Nya, pintu-pintu mukjizat terbuka. la membukanya untuk Milton Schustek, dan la akan membukanya juga bagi Anda.
Berdiri teguh, jangan tawar hati, dan perhatikan Allah membuka pintu,

No comments:

Post a Comment