"Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan
raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan
mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan
kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak
memperbolehkan mayat mereka dikuburkan" (Wahyu 11:8, 9).
Pada pukul 4 sore, tanggal 27 Oktober 1962,
Presiden John F. Kennedy mengadakan pertemuan dengan para pemimpin militernya.
Kepala Staf Gabungan merekomendasikan agar Amerika Serikat menyerang Kuba
dalam waktu 36 jam dan menghancurkan misil-misil Soviet yang terdeteksi
fotografi udara di sana. CIA meyakinkan para pemimpin bahwa pihak Soviet belum
mengirimkan hulu-hulu ledak nuklir untuk mempersenjatai misil-misil tersebut.
Yang tidak mereka ketahui pada saat itu adalah bahwa Soviet telah memiliki 162
hulu ledak nuklir di Kuba. Fidel Castro bahkan telah merekomendasikan kepada
Nikita Kruschev penggunaan persenjataan nuklir seandainya Amerika Serikat
menyerang. Peristiwa-peristiwa menjadi semakin tak terkendali.
Kruschev mencap Presiden Kennedyyang muda itu orang
lemah, banyak bicara tapi tak berani bertindak. Sadar bahwa mengirimkan
misil-misil nuklir ke Kuba akan mengubah perimbangan kekuatan, maka dia yakin
bahwa Kennedy akan membual tapi pada akhirnya tak berbuat apa-apa. Namun dia
salah besar. Kennedy bukan hanya menantang Kuba tapi juga menantang Uni Soviet
dan Kruschev. Dan dia melakukan itu dengan mempertaruhkan keselamatan
rakyatnya/Saat dia tanya Walter Sweeney, kepala Komando Udara Taktis, apakah
Sweeney yakin bisa menghancurkan semua misil itu, dia menjawab, "Kita
punya pesawat-pesawat pemburu terbaik di dunia; kita telah terlatih untuk
operasi semacam ini, dan mereka akan menghancurkan sebagian besar. Tetapi
mungkin ada satu, dua, atau lima yang tersisa."
Pada 27 Oktober, Kruschev tidak menunjukkan
tanda-tanda akan mundur. Para penasihat Kennedy terpecah antara menyerang atau
seharusnya bernegosiasi. Pada detik-detik terakhir, Kennedy menerima tawaran
Kruschev menarik misil-misil itu jika Amerika berjanji tidak menyerang Kuba.
Khawatir kalau-kalau perang akan pecah sebelum menguraikan sandi dan mengirimkan
pesan dari Kremlin ke Gedung Putih, maka Kruschev menyiarkan tanggapannya
kepada Kennedy melalui radio umum Moskow.87
Kedua
saksi Allah di dalam Kitab Wahyu kelihatan lemah dan tak berdaya melawan
musuh-musuh mereka. Kejahatan seringkah bertambah-tambah dengan adanya
mentalitas "berikan pipi kananmu." Namun mereka salah perhitungan
menggunakan kekuatan dan posisi mereka untuk menentang umat Allah, seperti
halnya para petinggi Soviet di tahun 1962. Kitab Wahyu mengajarkan kepada kita
bahwa jayanya kejahatan selalu tidak berumur panjang. Pada akhirnya Allah akan
membenarkan umat-Nya di hadapan mata semua orang yang membenci dan menganiaya
mereka (Why. 20.7-10).
Tuhan,
beri aku kesabaran untuk menantikan pembenaran-Mu.
No comments:
Post a Comment