Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

Selasa, 16 Juli 2013

"Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka di­salibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan" (Wahyu 11:8, 9).
Pada pukul 4 sore, tanggal 27 Oktober 1962, Presiden John F. Kennedy mengadakan pertemuan dengan para pemimpin militernya. Kepala Staf Ga­bungan merekomendasikan agar Amerika Serikat menyerang Kuba dalam waktu 36 jam dan menghancurkan misil-misil Soviet yang terdeteksi fotografi udara di sana. CIA meyakinkan para pemimpin bahwa pihak Soviet belum me­ngirimkan hulu-hulu ledak nuklir untuk mempersenjatai misil-misil tersebut. Yang tidak mereka ketahui pada saat itu adalah bahwa Soviet telah memiliki 162 hulu ledak nuklir di Kuba. Fidel Castro bahkan telah merekomendasikan kepada Nikita Kruschev penggunaan persenjataan nuklir seandainya Ameri­ka Serikat menyerang. Peristiwa-peristiwa menjadi semakin tak terkendali.
Kruschev mencap Presiden Kennedyyang muda itu orang lemah, banyak bicara tapi tak berani bertindak. Sadar bahwa mengirimkan misil-misil nuk­lir ke Kuba akan mengubah perimbangan kekuatan, maka dia yakin bahwa Kennedy akan membual tapi pada akhirnya tak berbuat apa-apa. Namun dia salah besar. Kennedy bukan hanya menantang Kuba tapi juga menantang Uni Soviet dan Kruschev. Dan dia melakukan itu dengan mempertaruhkan kese­lamatan rakyatnya/Saat dia tanya Walter Sweeney, kepala Komando Udara Taktis, apakah Sweeney yakin bisa menghancurkan semua misil itu, dia men­jawab, "Kita punya pesawat-pesawat pemburu terbaik di dunia; kita telah ter­latih untuk operasi semacam ini, dan mereka akan menghancurkan sebagian besar. Tetapi mungkin ada satu, dua, atau lima yang tersisa."
Pada 27 Oktober, Kruschev tidak menunjukkan tanda-tanda akan mun­dur. Para penasihat Kennedy terpecah antara menyerang atau seharusnya bernegosiasi. Pada detik-detik terakhir, Kennedy menerima tawaran Kruschev menarik misil-misil itu jika Amerika berjanji tidak menyerang Kuba. Khawa­tir kalau-kalau perang akan pecah sebelum menguraikan sandi dan mengi­rimkan pesan dari Kremlin ke Gedung Putih, maka Kruschev menyiarkan tanggapannya kepada Kennedy melalui radio umum Moskow.87
Kedua saksi Allah di dalam Kitab Wahyu kelihatan lemah dan tak berda­ya melawan musuh-musuh mereka. Kejahatan seringkah bertambah-tambah dengan adanya mentalitas "berikan pipi kananmu." Namun mereka salah per­hitungan menggunakan kekuatan dan posisi mereka untuk menentang umat Allah, seperti halnya para petinggi Soviet di tahun 1962. Kitab Wahyu meng­ajarkan kepada kita bahwa jayanya kejahatan selalu tidak berumur panjang. Pada akhirnya Allah akan membenarkan umat-Nya di hadapan mata semua orang yang membenci dan menganiaya mereka (Why. 20.7-10).
Tuhan, beri aku kesabaran untuk menantikan pembenaran-Mu.



No comments:

Post a Comment