"Dan apabila mereka telah menyelesaikan
KESAKSIAN MEREKA, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan
memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka"
(Wahyu 11:7).
Konsep "kesaksian" memiliki dua
makna mendasar dalam Kitab Wahyu. Konotasinya adalah membagikan iman seseorang,
menceritakan pada orang- orang apa yang Yesus telah lakukan bagi Anda dan bagi
umat manusia secara utuh. Tetapi kesaksian juga memiliki makna mendasar yaitu
kemartiran, bersaksi bagi Kristus bahkan saat menghadapi ancaman dan maut..
Dalam suatu krisis, orang-orang menjadi martir karena
mereka lebih takut hidup tanpa Yesus daripada mati bersama-Nya. Para martir
begitu menghargai apa yang telah Yesus lakukan dalam kehidupan mereka sehingga
tak terpikirkan oleh mereka untuk meninggalkan hubungan mereka dengan Dia. '
()leh karena itu, saat dipaksa memilih, mereka lebih memilih mati ketimbang
menyangkal Dia. Dan "darah para martir pun menjadi benih." Saksi
Kristus yang termulia adalah dia yang dengan tenang menghadapi maut, bukannya
berpaling dari-Nya.
Beberapa tahun lalu saya merampungkan satu seri KKR di
Singapura. Sebagian umat Kristen setempat telah menyiarkan melalui radio
rekaman- rekaman kuliah saya tentang Wahyu selama ini. Saat mereka mengiklankan
pertemuan ini, ratusan pendengar datang ingin mendengar lebih banyak lagi.
Sungguh menarik bertemu orang-orang dari beraneka
ragam latar belakang. Umat Kristen yang hadir di sana, lapar pada pemahaman
lebih mendalam tentang Kitab Wahyu dan Yesus. Mereka yang sekular, lelah
karena rutinitas kerja, makan, dan berbelanja, kini datang mencari makna hidup
mereka. Para penganut Hindu dan Buddha memukau saya dengan keterbukaan mereka
dalam perjalanan hidup bersama Tuhan dan antusiasme untuk belajar lebih banyak
tentang Yesus. Kita tidak boleh berasumsi bahwa orang- orang yang belum pernah
mendengar tentang Yesus itu adalah bebal.
Di
akhir pertemuan itu saya tidak menjadi martir. Mereka yang hadir ber- sukacita
karena pemahaman yang lebih mendalam tentang Yesus dan simbol-simbol Kitab
Wahyu yang membingungkan selama ini. Saya bersukacita membagikan iman saya
tanpa harus mengalami sakitnya menjadi martir. Kehidupan saya sendiri jadi
diperkaya karena berhubungan dengan sekelompok besar orang yang menyerap setiap
perkataan saya dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Meskipun kesaksian
yang sejati demi Yesus mungkin dibayar dengan reputasi kita, pekerjaan kita,
bahkan nyawa kita, Hal itu selalu membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih
baik. Mengenal Yesus berarti mengenal kedamaian serta mengisi kekosongan bila
kita hidup tanpa Dia. Itulah pekabaran yang pantas dihargai dengan nyawa.
Tuhan, aku ingin mengenal
Kebenaran yang pantas dihargai dengan nyawa. Beri aku kedamaian dan sukacita
yang dapat aku bagikan kepada orang- orang yang aku temui.
No comments:
Post a Comment