"Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan
mengetahuinya,” Lalu ia berkata kepadaku: 'Mereka ini adalah orang-orang yang
keluar dari KESUSAHAN YANG BESAR, dan
mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak
Domba™ (Wahyu 7:14).
Dalam bahasa aslinya, kata untuk kesusahan (thlipseos)
merujuk pada lebih dari sekadar penganiayaan dan mati syahid. Hal itu mencakup
konsep- konsep seperti "kesukaran," "stres," "situasi
menyulitkan," "dan "penderitaan" dalam pengertian umum.
Banyak yang berasumsi bahwa "kesusahan besar" merupakan suatu
peristiwa tertentu menjelang hari-hari terakhir sejarah bumi ini. Tetapi salah
seorang dari tua-tua surgawi memberitahu Yohanes bahwa kumpulan orang banyak
dalam Wahyu 7:9 adalah mereka yang "telah keluar" dari masa kesusahan
yang besar. Apa pun arti ayat ini, frasa tersebut juga merujuk pada sesuatu
yang sedang berlangsung pada zaman Yohanes, sesuatu yang terus berlanjut
sepanjang sejarah Kekristenan.
Di sini Kitab Wahyu sangat masuk akal. Tidak seorang
pun melalui kehidupan ini terbebas dari stress* tanpa "kesusahan
besar." Perasaan takut terhadap kesusahan mengingatkan saya pada sesuatu
yang terjadi di tempat kediaman sahabat saya. Dia tinggal di rumah yang
terletak di puncak bukit pedesaan Iowa. Suatu hari saya mengunjunginya dan
mengalami kejutan mengherankan. Seekor hewan terbesar keluar dari dalam rumah
menyambut saya, berlari-lari bebas. Saya melihat hewan itu dari sudut mata
saya, saya berpikir seekor singa sedang berjalan menuju saya. Hewan buas itu
membuka mulutnya dan aumannya yang besar membuat saya takut setengah mati.
Akan tetapi, setelah saya perhatikan, saya sedang berhadapan dengan seekor anjing
seberat 113 kg! Hewan buas itu adalah anjing peliharaan teman saya, jenis St.
Bernard diberi nama Gabe. Ternyata Gabe makhluk paling manis dan lembut.
Gonggongannya seperti guntur menggelegar, tetapi itu hanya suara saja, tidak
ada gigitan.
Seperti
itulah stres. Meskipun kita mungkin memandangnya sebagai musuh, yang penting
adalah bagaimana cara kita meresponsnya.64 Stres yang tidak
terkendali secara dini akan melemahkan tubuh dan mengarah pada timbulnya
penyakit. Namun stres yang dikelola dengan baik sebenarnya sesuatu yang berguna
bagi hidup kita. Memberikan dorongan dan energi pada segala sesuatu yang kita
lakukan, itu adalah sumber daya yang Allah pakai untuk mendatangkan kemuliaan
bagi-Nya (Ybh. 11; 2 Kor. 3:18). Pertumbuhan terjadi dalam kehidupan kita
apabila kita menanggapi tekanan kehidupan secara positif. Sementara kita
mengharapkan kehidupan yang tenang dan penuh kedamaian, Allah melihat bahwa
tanpa stres dan kesulitan, hanya sedikit pertumbuhan dan perkembangan yang
akan terjadi dalam diri kita. -
Tuhan, tolong aku untuk memandang kesukaran-kesukaran
dalam hidup ini sebagai suatu jalan yang bisa Engkau pakai untuk membantu aku
bertumbuh dan menjadi lebih berguna bagi pelayanan-Mu.
No comments:
Post a Comment