MEREKA TIDAK AKAN MENDERITA LAPAR DAN DAHAGA LAGI, DAN
MATAHARI ATAU PANAS TERIK TIDAK AKAN MENIMPA MEREKA LAGI. Sebab
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan
akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air
mata dari mata mereka" (Wahyu 7:16,17).
Saya tidak akan melupakan Lembah Raja-raja! Ketika itu
saya sedang mengunjungi Mesir bersama sekelompok mahasiswa tingkat master. Karena
di Mesir hujan jarang turun, sebagian besar negara tersebut menghijau dalam
radius tiga hingga lima mil dari Sungai Nil, tetapi lewat dari itu terhampar
padang gurun yang gersang. Tanah merupakan serbuk halus tanpa sehelai lalang
pun!
Untuk tiba di Lembah Raja-raja, kami
menyeberangi sisi barat Sungai Nil naik perahu lalu berkendara naik bus kurang
lebih beberapa mil hingga berada di luar zona irigasi. Suhunya sekitar 50°C
atau 122°F dan sangat kering. Kami mengunjungi makam Raja Tut dan beberapa yang
lainnya hari itu. Karena makam-makam itu merupakan gua-gua buatan, sungguh
melegakan dapat memasukinya untuk beberapa saat. Namun segera kami mendapati
bahwa para pengunjung membawa kelembapan sendiri ke dalam makam. Kelembapan
yang tinggi mengalahkan suhu yang lebih sejuk di bawah tanah. Jadi selama
beberapa jam perpaduan antara suhu tinggi di luar dengan kelembapan di bawah
tanah menguras tenaga kami, hingga kami kelelahan dan sangat haus.
Saat kembali ke bus, tidak ada yang lebih kami
inginkan selain segera kembali ke hotel yang ber-AC. Tapi ternyata tidak
demikian. Sopir bersikeras membawa kami ke toko batu pualam putih favoritnya.
Dengan kesal kami memasuki toko tersebut. Tiba-tiba, di sudut gelap toko
tersebut, saya melihat sebuah kulkas kecil dengan tanda Sprite di atasnya. Di
dalamnya terdapat lusinan botol-botol Sprite! Segera saya membeli satu dan
meminumnya sekali teguk. Lalu saya membeli satu lagi, dan lagi, dan lagi.
Agaknya saya tidak bisa berhenti. Grup kami menyikat habis seluruh isi kulkas
dalam waktu beberapa menit saja.
Para
sarjana mengamati uraian tentang surga di dalam Kitab Wahyu sebagai sesuatu
yang negatif. Bukannya menjelaskan seperti apa surga nantinya, pasal itu malah
menjelaskan tidak seperti apa surga nantinya. Surga itu bukan tempat di mana
kita akan merasa lelah, lapar, dan haus. Bukan juga seperti tempat seperti
Lembah Raja-raja, di mana panas membakar kita. Tidak akan ada lagi air mata di
sana. Kehidupan surgawi berarti tiadanya segala sesuatu yang akan menyakiti
atau membuat kita menderita. Dan jika di surga tidak ada kulkas berisi Sprite
saat kita membutuhkannya, di sana akan ada sesuatu yang lebih baik.
Tuhan, aku berdoa, supaya Engkau membuat pikiranku
terfokus pada masa depan yang luar biasa yang telah Engkau sediakan bagiku,
yaitu surgawi.
No comments:
Post a Comment