Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

RENUNGAN HARIAN 16-21 Desember 2011


Jumat 16 Desember
SEBUAH KEBANGUNAN                    
YANG MENAKJUBKAN                      

"Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu ba­ngun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu " (Mazmur 17:15).

Tumbuh besar di awal tahun 1900-an, Magda adalah seorang anak yang ber-bahagia. la berhasil di sekolah, menerima penghargaan-penghargaan, baik sebagai sarjana maupun sebagai seorang atlet. Tetapi di tahun 1918, sementara bekerja se­bagai seorang sekretaris, ia terjangkit penyakit tidur. Magda sembuh setelah bebe-rapa bulan, tetapi kemudian di tahun 1923, ia mulai menunjukkan tanda-tanda pe­nyakit Parkinson dan menjadi terlantar hingga 45 tahun. Wanita itu menghabiskan hari-harinya di lembaga rehabilitasi, duduk di kursi roda, tanpa gerak, tanpa ekspresi, tampaknya terlupa dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Mereka yang me-nyediakan layanan keperawatan menganggap dia sebagai kasus yang tak ada ha-rapannya.
Di bulan Juni tahun 1969, Dokter Oliver Sacks mulai menggunakan obat yang disebut L-DOPA kepada sedikit orang yang bertahan dari penyakit tidur. Magda per-lahan-lahan bangun. Pertama-tama ia menemukan suaranya lagi, kemudian ia mulai menulis beberapa kalimat. Dalam waktu singkat, ia mampu makan sendiri dan berjalan sedikit. Dan kemudian keseluruhan dirinya mulai tampak, yang tadinya hanya tampak kulitnya. Dokter Sacks menulis bahwa Magda "menunjukkan seorang yang cerdas, ramah dan menyenangkan, yang selama ini hampir tersembunyi oleh penyakitnya."
Dengan senang Magda mengenang masa kanak-kanaknya di Vienna dan me-ngenang kembali darmawisata sekolah dan hari-hari libur keluarga. Tetapi ia tidak tinggal di masa lalunya. Entah bagaimana wanita berani ini menemukan kekuatan untuk mengatasi kekosongan selama 45 tahun dalam hidupnya. la memperbarui ikatan emosinya dengan para putrinya dan menantunya. la menemukan cucu-cucunya, dan suka dengan kunjungan sanak keluarga yang datang melihat mukjizat itu, Magda pu-lih kembali kepada kenyataan.   
Sungguh suatu kebangunan yang menakjubkan! Inilah pengharapan yang Allah berikan kepada kita masing-masing, bahkan sekarang juga, betapapun panjang atau dalamnya tidur kita dalam dosa.
Akan ada kebangunan lain ketika kerajaan Allah memancar ke planet ini. Tidak seperti bangun dari penyakit tidur, kita tidak akan bangun dan tiba-tiba menemukan diri kita sendiri sudah tua. Kita akan bangun dan menemukan diri kita muda kembali, dengan tubuh baru yang telah diciptakan ulang seperti tubuh Kristus yang telah dibangkitkan. "Tubuh kita yang hina ini" akan diubah "sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia" (Flp. 3:21).
Taruhlah kehidupan Anda di tangan-Nya dengan jaminan pasti bahwa jika Anda mati sebelum la kembali, maka Anda akan bangun untuk melihat kemegahan keda-tangan-Nya.

Sabtu 17 Desember
KETIKA SUKACITA
BERLIMPAH-LIMPAH

"Di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah" (Mazmur 16:11).

Ketika penulis besar Rusia, Maxim Gorky, mengunjungi Amerika Serikat, ia dibawa ke Pulau Coney pada satu akhir pekan. Tuan rumahnya membawa dia ke berbagai jenis perjalanan menyenangkan. Berjalan melalui keramaian orang banyak yang berlibur, mereka memperlihatkan kepadanya museum-museum yang aneh, istana pemain sulap, dan teater-teater dengan gadis-gadis penari. Mereka mengira bahwa mereka telah memberikan waktu menyenangkan dalam hidup sang penulis terkenal ini.
Di akhir kunjungan yang tampaknya sempurna, mereka bertanya apakah Gorky menyukainya. Sang penulis terdiam sejenak. Kemudian ia berkata, "Kalian pastilah orang-orangyang menyedihkan!"
Gorky benar. Masyarakat mana pun yang mendasari keberadaannya pada "ke-senangan-kesenangan murahan," yang terjadi sewaktu-waktu, pastilah memang satu masyarakat yang menyedihkan.
Yesus memberikan sesuatu yang jauh lebih baik bagi kita. la menyatakan, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelim-pahan" (Yoh. 10:10). Kata-kata Perjanjian Baru untuk "segala kelimpahan," harfiah-nya adalah "berlimpah-limpah." Yesus memberikan satu kehidupan yang berlimpah-limpah.
Pemazmur menambahkan, "la tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela" (Mzm. 84:12). Kesenangan akan mengering sangat cepat. Kelimpahan Allah tidak pernah berakhir. "Kamu telah dipenuhi di dalam Dia" (Kol. 2:10). la mem­berikan kepada kita "sukacita berlimpah-limpah" (Mzm. 16:11). la ingin "mengenyangkan segala yang hidup" (Mzm. 145:16). Kebahagiaan berasal dari mengetahui dan melakukan kehendak Allah (lihat Yoh. 13:17).
Tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mengetahui bahwa kita berada dalam kehendak Allah. Tidak ada kebahagiaan lebih besar daripada mengetahui kita sedang menyenangkan Allah. Tidak ada kepuasan lebih besar daripada kepuasan tulus yang berasal dari berbagi kasih-Nya dengan manusia lain.
Kebahagiaan yang Yesus berikan kepada kita itu abadi. Tidak seperti gelembung sabun yang pecah ditiup angin. Sukacita yang Yesus berikan itu asli. Bukan tiruan murahan yang dijual dengan harga tinggi.
Jadikan Yesus pusat sukacita Anda had ini. la akan memberikan Anda pengertian keutuhan batin, yang akan berlanjut sampai hari la datang membawa Anda pulang.

Minggu 18 Desember
MENDENGAR SUARA-NYA

"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27).

Thomas Alfa Edison baru saja menyelesaikan hasil penemuannya yang terakhir, fonograf, dan seorang wartawan terkenal, Henry Stanley, mengunjungi laboratorium-nya untuk melihat penemuan itu. Stanley terkagum-kagum saat ia mendengar suara manusia, entah bagaimana muncul dari kotak kecil. la terkejut dengan kemungkinan-kemungkinan dari fonograf ini, dan bertanya, "Tuan Edison, jika Anda dapat mende­ngar suara tokoh terkenal mana pun sepanjang sejarah dunia, suara siapakah yang ingin Anda dengar?"
"Napoleon," Edison menjawab dengan cepat.
Tetapi Stanley memikirkan orang lain, la menjawab, "Saya ingin mendengar su­ara Juruselamat kita."
Tentu saja Tuhan kita tidak berbicara kepada kita melalui fonograf Thomas Edi­son. Bagaimanakah Yesus berbicara kepada kita? Ada empat cara utama, la me-nyampaikan kehendak-Nya kepada kita.
Pertama, Yesus berbicara kepada kita melalui Sabda-Nya. Saat kita membuka halaman Kitab Suci, Tuhan sedang berbicara kepada kita. la memberi kesan kepada kita melalui ajaran-ajaran Alkitab. la menyatakan kehendak-Nya melalui Kitab Suci. Gagal membac'a Sabda-Nya atau membacanya sekali-sekali, berarti melewatkan kesempatan untuk mendengar suara-Nya. Allah yang sama yang mengilhami Alkitab masih mengilhami mereka yang membaca halaman-halamannya.
Kedua, Yesus berbicara kepada kita melalui Roh Kudus-Nya. la meyakinkan hati kita terhadap dosa. la mengesankan pikiran kita dengan pemikiran-pemikiran kreatif. Dalanrf meditasi yang tenang, kita mendengar Dia berbicara melalui Roh. Bila kita gagal merenungkan-Nya, kita melewatkan kesempatan mendengar Dia berbicara.
Ketiga, Yesus berbicara kepada kita melalui pemejiharaan hidup. Jika kita amati, akan ada masa-masa di mana Allah membuka dan menutup pintu. Akan ada saat-saat di mana Allah memberi kesan kepada kita melalui beberapa peristiwa, atau men­jawab doa. Jika kita memiliki telinga untuk mendengar, maka kita akan mendengar Dia berbicara kepada kita secara pribadi melalui semua pengalaman hidup kita.
Keempat, Yesus berbicara kepada kita melalui orang lain. Seringkali dalam hi­dup ini, Allah memberi kesan tentang keluarga dan teman-teman untuk memberikan hikmat yang mungkin tidak kita dapatkan sendiri. Jika kita peka terhadap suara-Nya, maka kita akan mendengar suara-Nya berbicara melalui nasihat teman-teman yang saleh.
Hari ini dengarkan suara-Nya di dalam Firman-Nya. Dengarkan Dia berbicara mmaBB ke dalam hati Anda melalui Roh-Nya. Buka telinga Anda untuk melihat arti pemeliharaan-Nya. Dan dengarkan nasihat bijak dari orang-orang saleh.

Senin 19 Desember
DITINGGALKAN
DITEMPAT DINGIN

"Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan" (Lukas 2:12).

Saat itu hawa dingin menyengat sampai ke tulang. Angin menderu, dan salju turun lebat. Waktu itu Malam Natal tahun 1952, di satu pedesaan terpencil di Korea. Hanya sedikit orang berada di jalanan menyelesaikan tugas-tugas akhir sebelum Na­tal. Seorang wanita berusia 20-an, seorang diri berjalan perlahan dengan susah pa-yah. Sulit baginya untuk melangkah cepat melawan arus angin. la mengandung sembilan bulan, dan bayi itu diperkirakan lahir malam itu juga. la tidak memiliki keluarga. Wanita muda itu hamil oleh seorang tentara Amerika. Sekarang ia sendirian, sama sekali sendiri, tanpa ada tempat untuk melahirkan bayinya. la mengingat seorang misionaris yang baik di pinggiran kota. Tiba-tiba berbagai pemikiran berkecamuk da­lam benaknya. Kalau saja saya bisa sampai ke rumah misionaris itu pada waktunya, maka saya bisa melahirkan bayi di sana.
Saat menyeberangi jembatan, ia merasakan tanda-tanda sang bayi akan lahir. Tersandung di turunan menuju ke sungai, ia menemukan naungan di bawah jem­batan. Di sana, di tengah hawa dingin yang membekukan, wanita Korea muda ini melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan. Sepanjang malam ia membungkus bayi itu di dalam pakaiannya sendiri untuk menjaganya tetap hangat.
Pagi dini hari Natal, ketika pendeta misionaris menyeberangi jembatan itu, ia mendengar tangisan seorang bayi yang baru lahir. Dengan cepat, ia bergegas un­tuk menolong. Betapa terkejut, ia menemukan sang ibu mati beku, tetapi sang bayi laki-laki, yang terbungkus dalam pakaiannya, baik-baik saja. Sang misionaris segera melaporkaft situasi itu kepada pihak berwajib. Karena sang bayi tidak memiliki ayah, sang pendeta akhirnya mengadopsi dia. Seiring berlalunya waktu, sang ayah dan pu-tra itu jadi teman yang tak terpisahkan. Sepuluh tahun kemudian, pada Malam Natal tahun 1962, sang ayah menceritakan kepada putra angkatnya tentang pengorbanan luar biasa dari ibu yang mengasihinya. Sang anak benar-benar tergugah.
Pada pagi Natal, ketika pendeta itu dengan diam-diam memasuki kamar anak laki-laki itu untuk membangunkan dia, ia menemukan tempat tidur anak itu kosong. Terlihat jejak kaki di salju, dan pendeta itu segera mengikutinya menuju jembatan di mana anak laki-laki itu dilahirkan 10 tahun yang lalu. Di sana, si anak itu berdiri di bawah jembatan-telanjang kaki, telanjang sampai ke pinggang, menggigil di tengah salju-sambil menangis. Dengan air mata bercucuran, si anak berkata, "Ayah, aku ingin tahu apa yang mama rasakan di malam dingin di waktu lalu, ketika ia mati untukku."
Yesus mengambil bagian terberat dari kekejaman Setan. Semua yang Yesus alami adalah untuk kita. Datanglah kepada Dia dengan seluruh rasa sakit hati Anda, air mata, dan kesedihan Anda. la mengetahui apa yang sedang Anda alami sekarang juga, dan Dia sedang berada di samping Anda untuk menolong.

Selasa 20 Desember
SANAK SAUDARA PEMBELOT

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Matius 1:21).

Tatkala Anda mengamati pohon silsilah keluarga Anda, adakah beberapa cabang yang agak memalukan Anda? Apakah Anda memiliki sanak saudara pembelot yang memberi nama buruk kepada keluarga? Yesus begitu. Bila Anda menelusuri garis keturunan Yesus melalui Yusuf yang dicatat dalam Matius 1, Anda menemukan be­berapa hal mengagumkan. Yakub si penipu didaftarkan di sana. Tamar, menantu pe-rempuan Yehuda, disebutkan. la berpura-pura menjadi seorang perempuan sundal, menipu ayah mertuanya, dan melahirkan anak kembar untuknya. Daud, pembunuh dan pezina, adalah bagian dari silsilah Yesus, sebagaimana Rahab, si perempuan sundal. Sungguh satu daftar yang buruk! Sungguh satu pohon silsilah keluarga yang buruk! Menurut Anda mengapa Matius mendatanya? Apakah silsilah hanya untuk mengisi tempat?
Saya rasa ada alasan yang baik. Yesus adalah Juruselamat bagi semua orang. Kasih karunia-Nya menjangkau semuanya. Kemurahan-Nya bagi semua orang. Ke-selamatan-Nya tidak mengenal batas. Dan kekuatan-Nya tidak mengenal batas.
Silsilah Yesus berbicara dengan penuh kesan tentang Kristus Sang Penyelamat. Ada pengharapan untuk kita masing-masing, saat memeriksa silsilah Yesus yang ti­dak biasa. "Setiap anak Adam baik pria maupun wanita boleh mengerti bahwa Khalik kita adalah sahabat orang-orang berdosa. Karena dalam setiap doktrin anugerah, setiap janji sukacita, setiap perbuatan kasih, setiap penarikan llahi yang ditunjukkan dalam kehidupan Juruselamat tatkala di bumi ini, kita melihat 'Allah menyertai kita'" (Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 18).
Apakah Anda memiliki beberapa sanak saudara yang tidak mengenal Yesus? Apakah Anda bersedih atas putra dan putri yang telah memalingkan muka dari iman masa kanak-kanaknya? Teguhkan hati! Biarlah hati Anda diperbarui dengan pengha­rapan. Tuhan kita menjanjikan, "Mereka akan kembali dari negeri musuh. Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka" (Yer. 31:16,17).
Mereka yang kita pikir paling tak berpengharapan, Tuhan kita dapat jangkau. Sekalipun hati yang paling keras, tidak di luar jangkauan-Nya. Jika Anda memiliki keraguan, baca ulang silsilah-Nya. Jika la menjangkau beberapa orang yang memalukan itu, maka la dapat menjangkau sanak saudara Anda yang pembelot juga.

Rabu 21 Desember
BERDIRI DENGAN
KEYAKINAN ANDA

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya" (Efesus 6:10).

Martin Luther dibesarkan di dunia keagamaan yang takut akan Allah. Orang-orang Kristen saat itu takut terhadap api penyucian, di mana dianggap jiwa-jiwa harus menghabiskan waktu bertahun-tahun disucikan dari tiap dosa sebelum masuk ke surga. Luther diajarkan bahwa surat pengampunan dapat dibeli, yang menjamin waktu di api penyucian yang lebih singkat. Bisnis jual beli surat pengampunan itu pun meningkat tajam.
Tetapi Martin Luther mulai mempelajari Alkitab. Surat Paulus kepada orang-orang Roma memberi kesan sangat besar baginya. la mempelajari tentang kasih karunia cuma-cuma dari Allah, yang membenarkan orang-orang berdosa. Dan Luther menyimpulkan bahwa kemurahan Allah tidak dapat dibeli atau dijual. la bergembira bahwa meskipun "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena pene-busan dalam Kristus Yesus" (Rm. 3:23, 24).
Luther bisa saja ikut-ikutan dengan orang banyak, dan menjalani kehidupan bia-rawan yang enak dan tenang. Tetapi kata hatinya tidak membiarkannya tinggal diam dan melihat kasih karunia Allah diselewengkan. la harus membuat suatu pendirian. Dan ia melakukannya. la berdiri sendiri di hadapan Charles, kaisar Roma yang di­anggap suci, dan di hadapan para pangeran dan tuan-tuan tanah serta para pegawai gereja yang berwenang di Mahkamah Worms. Orang-orang ini menuntut agar ia se-cara umum mengakui kesalahan atas ajaran-ajarannya.
Tetapi Luther dengan berani menjawab, "Kecuali saya diyakinkan oleh Kitab Suci dan alasan sederhana... saya tidak menerima wewenang para paus dan dewan.... Kata hati saya menuruti firman Allah. Saya tidak dapat dan tidak akan menarik kem­bali apa pun, karena melawan kata hati itu tidak benar, juga tidak aman. Di sini saya berdiri. Saya tidak dapat melakukan sebaliknya. Allah menolong saya. Amin."
Kata-kata ini memastikan keberhasilan Reformasi. Satu orang bersedia menang-gung kesaksian melawan praktik-praktik agama yang menyelewengkan Injil. Semua umat Kristen tampaknya menerima surat pengampunan, tetapi Luther dapat berdiri sendiri dan berkata, Tidak. Mengapa? Karena kata hatinya menuruti firman Allah.
Satu orang berdiri dengan keyakinannya menggoncang dunia. Allah mengge-rakkan seluruh generasi melalui keberaniannya. Allah dapat mengubah dunia Anda, apabila Anda bersedia berdiri di atas prinsip-prinsip Sabda-Nya. Allah memanggil orang-orang berani yang berprinsip, yang tidak takut dengan tantangan mayoritas, "Para pengubah dunia" Allah mengetahui apa yang mereka percayal, berdiri teguh atas apa yang mereka percayai, dan menyampaikan apa yang mereka percayal, ka­rena kasih mereka untuk Dia yang kepada-Nya mereka menaruh percaya.

No comments:

Post a Comment