Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

Minggu, 19 Mei 2013


"Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: 'JANGANLAH MERUSAKKAN BUMI ATAU LAUT ATAU POHON-POHON SEBELUM KAMI MEMETERAIKAN HAMBA-HAMBA ALLAH KAMI PADA DAHI MEREKA " (Wahyu 7:2,3).
Latar belakang. Wahyu 7 ada di dalam ayat terakhir pasal 6. "Sebab su­dah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang. dapat bertahan?" (Why 6:17). Tujuan Wahyu 7 adalah memberikan jawaban atas pertanyaan ini di akhir Wahyu 6: "Siapakah [di akhir zaman] yang dapat bertahan?" Jawaban­nya muncul dalam dua bagian: 144.000 orang (Why. 7:1-8), dan kumpulan orang banyak (ayat 9-17).
Latar belakang pasal ini menggetarkan. Lokasinya di Yerusalem, tahunnya sekitar 586 S.M. Dalam sebuah penglihatan, sahabat-sahabat Yehezkiel me­manggil para pengawal kota. Sang nabi mengawasi saat enam pria mendekati Bait Allah dari utara bersenjata mematikan di tangan. Pria ketujuh menyertai mereka, dan dia membawa alat penulis. Ketujuh orang itu memasuki pelatar­an Bait Allah dan berdiri di samping altar mezbah tembaga (Yeh. 9 :1, 2).
Lalu hal menakjubkan terjadi. Disaksikan semua orang, kemuliaan Al­lah terangkat dari atas tabut perjanjian dan berdiam di pintu Bait Allah! Al­lah sendiri berseru kepada pria dengan alat penulis dan berkata, "Berjalan­lah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh-kesah karena segala perbuatan keji yang dilaku­kan di sana" (ayat 4). Lalu Dia memerintahkan keenam orang lainnya meng­ikuti dia dan membantai orang-orang, tua dan muda, pria dan wanita, tanpa belas kasihan. "Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku" (ayat 6). Dan mereka memu­lai pembantaian di antara tua-tua yang berdiri di depan Bait Allah (ayat 7).
Salah satu adegan yang paling mengerikan dan kejam di dalam Alkitab ini adalah gambaran simbolik peristiwa-peristiwa yang terjadi secara harfiah dalam penghancuran Kota Yerusalem semasa Yehezkiel hidup. Allah membe­dakan antara orang-orang yang ada di pihak-Nya (mengeluh dan menangisi penajisan umat-Nya) dengan mereka yang akan binasa.
Tampaknya Wahyu 7 menawarkan sekilas gambaran tentang peristiwa- peristiwa zaman akhir dalam sejarah bumi: Pengumuman akhir, tanda simbol di dahi, dunia dihadapkan kepada penghakiman, dan Allah menyelamatkan umat-Nya. Pada akhirnya Allah dapat membedakan mereka yang berkomit­men kepada Allah dan yang tidak. Umat-Nya akan sering mengalami pende­ritaan di tangan orang lain karena nama-Nya, Namun pada akhirnya Allah akan mengumumkan dengan jelas siapa-siapa saja yang menjadi milik-Nya.
Tuhan, adegan penghakiman sungguh menggetarkan. Tolong aku untuk memahaminya dengan iman yang tenang. Meteraikanlah aku.

No comments:

Post a Comment