Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

Sabtu, 6 April 2013


"Dan sekeliling takhta itu ada DUA PULUH EMPAT TAKHTA, dan di takhta-takhta itu duduk DUA PULUH EMPAT TUA-TUA, YANG MEMAKAI PAKAIAN PUTIH DAN MAHKOTA EMAS DI KEPALA MEREKA" (Wahyu 4:4).

Di sepanjang abad, salah satu isu utama dalam Wahyu 4 adalah sehubungan dengan 24 tua-tua yang muncul juga di beberapa pasal lainnya. Siapakah mereka? Dari mana mereka datang? Apakah peran mereka sehubungan dengan takhta Allah? Ke-24 tua-tua duduk mengelilingi takhta Allah dan masing-masing duduk di takhta yang terpisah. Mereka terlihat seperti makhluk surgawi atau sejenisnya, tetapi Kitab Wahyu tidak pernah menjelaskan siapa mereka sebenarnya. Mari kita lihat beberapa fakta tentang mereka.

Buku Wahyu memiliki beberapa angka penting: 3, 4, 7, dan 12. Lalu akar bilangan untuk tua-tua ini adalah 12. Dan 12 + 12 = 24. Hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa tua-tua ini sepertinya berhubungan dengan 144.000 di Wahyu 7 dan 14. Angka 144 juga terdiri dari 12 x 12, sementara angka 24 terbuat dari 12 + 12. Kombinasi ini kembali lagi dalam deskripsi tentang Yerusalem Bani dengan 12 fondasi dan 12 pintu gerbang. Ke-12 fondasi berkaitan dengan 12 rasul Tuhan, lalu 12 pintu gerbang dihubungkan dengan 12 suku Israel.

Satu opini yang populer mengenai 24 tua-tua adalah bahwa mereka adalah sekelompok malaikat. Walaupun opini ini bisa jadi masuk akal, agaknya tidak demikian. Tidak pernah dalam Alkitab maupun Yudaisme mula-mula mendapati malaikat-malaikat disebut sebagai tua-tua. Lagipula, tidak ada dalam tulisan-tulisan kuno yang menggambarkan malaikat duduk di atas takhta, dan mereka juga tidak mengenakan mahkota kemenangan (stepha-nos), karena 24 tua-tua itu mengenakannya. Sepanjang waktu penyusunan Kitab Wahyu, istilah ini selalu dihubungkan dengan Tuhan atau umat-Nya.

Kemungkinan paling baik adalah bahwa tua-tua ini adalah para pemimpin umat Tuhan dari zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Gambaran Yerusalem Baru mungkin dapat juga mendukung hal ini. Kalau memang benar, maka ke-24 tua-tua ini mewakili seluruh orang-orang percaya di sepanjang zaman, menggabungkan peran ke-12 rasul dan ke-12 suku. Mereka mewakili umat manusia di hadapan Tuhan.

Apakah Wahyu 4 menyatakan secara tidak langsung bahwa ke-24 tua-tua ini telah berada di ruang takhta surga sebelum Yesus tiba di sana? Mengapa tidak? Masa waktu persiapan upacara pengukuhan di surga sedang berjalan, maka pewakilan dari manusia pun dipersilakan untuk memasuki ruang takhta sebelum upacara dilaksanakan. Dengan ini, maka seluruh utusan semesta alam, termasuk dari manusia, akan dapat menyatakan persetujuan mereka pada saat penobatan Kristus. Kesimpulannya adalah: Siapa pun ke-24 tua-tua ini, mereka adalah perwakilan manusia di hadapan Allah.

Tuhan, kami bersyukur karena manusia masih berharga di hadapan-Mu Karena itu aku akan selalu percaya pada-Mu dalam segala hal dalam hidupku.

No comments:

Post a Comment