Jika saudara/i meng-copy blog ini dan menaruhnya di blog/laman saudara/i, kiranya alamat blog ini dicantumkan untuk menghindari plagiat. Terimakasih.

Renungan Harian 5 Maret 2013


   "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis:  Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu:  Aku tahu segala pekerjaanmu:  ENGKAU DIKATAKAN HIDUP, PADAHAL ENGKAU MATI!  Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal YANG SUDAH HAMPIR MATI, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allahku" (Wahyu 3:1, 2).



   Dari kesaksian Yesus jelas bahwa jemaat bisa punya nama besar namun dalam keadaan mati.  Hanya karena dia setia di masa lalu, tidak berati dia akan selalu demikian.  Kitab Suci memberikan contoh menarik dari zaman Alkitab.  Yohanes Pembaptis adalah nabi terbesar dan setia.  Dia membaptis Yesus dan memperkenalkan Yesus kepada murid-muridnya.  Allah merestui pelayanannya.  Yesus bahkan menganggapnya penggenapan nubuat.  Yohanes Pembaptis adalah Elia yang dinubuatkan oleh Maleakhi (bnd. Mal. 4:5, 6).
   Namun para sarjana memperhatikan bahwa Injil Yohanes memperlakukan Yohanes Pembaptis berbeda ketimbang Injil lainnya.  Injil Matius, Markus, dan Lukas menampilkan Yohanes sebagai nabi yang diagungkan, memainkan peran Elia mempersiapkan jalan bagi Mesias.  Namun di kitab Yohanes, Yohanes Pembaptis terus-menerus merendahkan dirinya jika dibandingkan dengan Yesus.  Berbicara tentang Yesus, Yohanes mengatakan, "Ia harus makin besar, tetapi aku makin kecil"  (Yoh. 3:30), dan "Dialah yang kumaksud ketika kukatakan:  Kemudian dari padaku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku" (Yoh. 1:30).
    Mengapa Injil Yohanes menyoroti pernyataan-pernyataan Yohanes yang merendahkan dirinya?  Karena kita punya bukti bahwa banyak pengikut Yohanes Pembaptis yang gagal mengikut Yesus.  Mereka menganggap Yohanes Pembaptis lebih besar daripada Kristus dikarenakan teologi Yahudi pada zaman itu yang beranggapan bahwa yang terdahulu selalu lebih baik.  Dia yang terlebih dulu datang itu lebih baik.  Jadi di akhir abad pertama, sebagian orang masih berpegang pada Yohanes Pembaptis.  Penulis Injil keempat menantang mereka agar bergerak maju dan mengikuti Yesus.  Terus hanya menjadi murid Yohanes sebenarnya bukan mengikuti dia.  Itu adalah menjadi bagian dari suatu gerakan religius yang telah berhasil mencapai tujuannya dan sekarang telah ketinggalan zaman dilihat dari sudut pandang Allah.
   Berpegang pada suatu tradisi religius hanya karena kita selalu melakukannya atau dikarenakan orangtua kita melakukannya adalah hal yang berbahaya.  Kadang gerakan-gerakan mengalami kemunduran sementara Allah bergerak maju.  Setiap kita bertanggung jawab untuk mencari jalan Tuhan bagi diri kita, maka kita tidak bisa hanya memercayai para pendahulu kita.

   Tuhan, tolonglah aku untuk mengikuti Engkau ke mana pun jalan yang Engkau tunjukkan, bahkan saat Engkau menuju ke arah yang tidak kusangka-sangka akan Engkau tempuh.  Jaga aku agar tetap dekat dengan Firman-Mu dan digerakkan oleh Roh-Mu.


No comments:

Post a Comment