"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: ENGKAU DIKATAKAN HIDUP, PADAHAL ENGKAU MATI! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal YANG SUDAH HAMPIR MATI, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allahku" (Wahyu 3:1, 2).
Dari kesaksian Yesus jelas bahwa jemaat bisa punya nama besar
namun dalam keadaan mati. Hanya karena dia setia di masa lalu, tidak berati
dia akan selalu demikian. Kitab Suci memberikan contoh menarik dari zaman
Alkitab. Yohanes Pembaptis adalah nabi terbesar dan setia. Dia
membaptis Yesus dan memperkenalkan Yesus kepada murid-muridnya. Allah
merestui pelayanannya. Yesus bahkan menganggapnya penggenapan nubuat.
Yohanes Pembaptis adalah Elia yang dinubuatkan oleh Maleakhi (bnd. Mal.
4:5, 6).
Namun para sarjana memperhatikan bahwa Injil Yohanes memperlakukan
Yohanes Pembaptis berbeda ketimbang Injil lainnya. Injil Matius, Markus,
dan Lukas menampilkan Yohanes sebagai nabi yang diagungkan, memainkan peran
Elia mempersiapkan jalan bagi Mesias. Namun di kitab Yohanes, Yohanes
Pembaptis terus-menerus merendahkan dirinya jika dibandingkan dengan Yesus.
Berbicara tentang Yesus, Yohanes mengatakan, "Ia harus makin besar,
tetapi aku makin kecil" (Yoh. 3:30), dan "Dialah yang kumaksud
ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang yang telah
mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku" (Yoh. 1:30).
Mengapa Injil Yohanes menyoroti pernyataan-pernyataan Yohanes
yang merendahkan dirinya? Karena kita punya bukti bahwa banyak pengikut
Yohanes Pembaptis yang gagal mengikut Yesus. Mereka menganggap Yohanes
Pembaptis lebih besar daripada Kristus dikarenakan teologi Yahudi pada zaman
itu yang beranggapan bahwa yang terdahulu selalu lebih baik. Dia yang
terlebih dulu datang itu lebih baik. Jadi di akhir abad pertama, sebagian
orang masih berpegang pada Yohanes Pembaptis. Penulis Injil keempat
menantang mereka agar bergerak maju dan mengikuti Yesus. Terus hanya
menjadi murid Yohanes sebenarnya bukan mengikuti dia. Itu adalah menjadi
bagian dari suatu gerakan religius yang telah berhasil mencapai tujuannya dan
sekarang telah ketinggalan zaman dilihat dari sudut pandang Allah.
Berpegang pada suatu tradisi religius hanya karena kita selalu
melakukannya atau dikarenakan orangtua kita melakukannya adalah hal yang
berbahaya. Kadang gerakan-gerakan mengalami kemunduran sementara Allah
bergerak maju. Setiap kita bertanggung jawab untuk mencari jalan Tuhan
bagi diri kita, maka kita tidak bisa hanya memercayai para pendahulu kita.
Tuhan, tolonglah aku untuk mengikuti Engkau ke mana pun jalan yang
Engkau tunjukkan, bahkan saat Engkau menuju ke arah yang tidak kusangka-sangka
akan Engkau tempuh. Jaga aku agar tetap dekat dengan Firman-Mu dan
digerakkan oleh Roh-Mu.
No comments:
Post a Comment