"Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; MEREKA AKAN BERJALAN DENGAN AKU dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu" (Wahyu 3:4).
Dalam Bahasa Ibrani, "berjalan" merupakan metafora dari pengalaman keseluruhan kehidupan sehari-hari. Karakter kita merupakan keseluruhan "perjalanan" kita dari hari ke hari. Jemaat di Sardis menderita suatu kelemahan serius, ada beberapa orang percaya bahwa suatu hari nanti mereka akan berjalan bersama-sama Yesus di dalam keabadian.
Di kota kuno Yerusalem Anda bisa tahu usia trotoar atau anak tangga dari banyaknya kikisan pada batu. Puluhan ribu jejak kaki akan meninggalkan bekas yang permanen. Tempat favorit saya untuk mengamati ini adalah anak tangga yang baru-baru ini ditemukan di bawah dinding sebelah selatan dari bukit tempat lokasi Bait Suci. Lokasi itu merupakan jalan masuk utama ke pelataran Bait Suci dari sebelah selatan. Para peziarah yang berdatangan dari Betlehem, Bersyeba, atau Hebron akan menaiki anak tangga ini yang lewat di sebelah bawah serambi yang bertiang-tiang memasuki Court ofthe Gentiles, di mana Yesus mengusir para penukar uang. Walaupun pintu gerbang menu-jti ke area Bait Suci telah lama runtuh, para arkeolog baru-baru ini menemukan anak-anak tangga yang mengarah yang situ. Duduk di anak tangga itu, seseorang bisa memandang ke arah Kota Daud (kota yang asli) membelok ke bawah ke arah Kolam Siloam dan sebagian ditutupi oleh perkampungan Arab yaitu Silwan. Orang juga dapat melihat bukit-bukit yang memisahkan Yerusalem dari Betlehem.
Karena anak tangga tersebut digali dalam kondisi yang telah rusak parah, para ahli telah merestorasi sebagian dari padanya dengan batu-batu yang baru sehingga para pengunjung dapat mengira-ngira seperti apa rupanya pada zaman Yesus. Namun demikian, terselang-seling di antara bebatuan yang masih baru terdapat sisa-sisa trotoar yang menyaksikan kikisan oleh kaki-kaki selama lebih dari 1.000 tahun. Sungguh menggairahkan berjalan alau duduk di atas bebatuan ini, sadar bahwa Yesus dan para murid-Nya pasti pernah berjalan melewatinya.
Dalam dunia zaman sekarang ini, di mana perubahan adalah suatu keha-nisan, sungguh bermanfaat untuk mengingat orang-orang yang telah mendahului kita. Tidak pernah sendirian dalam peziarahan rohani kita, kita bisa mencari mentor dan pembimbing untuk membantu kita mengatasi saat-saat lersulit kita. Dan lebih dari semua itu, semua langkah kaki yang telah dimakan usia dan membawa kita kepada Allah ada di hadapan kita setiap hari di dalam Alkitab. Saat kita membuka Firman dan mendengarkan suaranya, kita dapat menemukan pijakan yang kokoh bagi kaki kita.
Tuhan, bukakan hatiku hari ini untuk belajar sesuatu yang bernilai dari semua orang yang kutemui.
No comments:
Post a Comment