"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filedelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu; LIIIATIAH, AKU TELAH MEMBUKA PINTU BAGIMU, YANG TIDAK DAPAT DITUTUP OLEH SEORANG PUN..." (Wahyu 3:7, 8).
Di pusat Kota Beijing, Cina, terletak istana kuno yang disebut Kota Terlarang. Dalam batas-batas tembok bangunan ini, para kaisar zaman kuno dinasti-dinasti Cina pernah hidup dan memerintah. Orang biasa tidak pernah boleh menginjakkan kaki di tanah yang dianggap suci ini, sehingga disebut Kota Terlarang.
Untuk dapat memasuki "kota" yang berbenteng kuat ini seseorang harus melewati Gerbang Meridian sangat besar yang terdiri dari lima gerbang ma suk. Gerbang di tengah dan terbesar di antaranya hanya untuk kaisar. Semua pejabat negara dan para anggota keluarga kerajaan harus melewati satu di antara keempat gerbang yang lain. Satu-satunya pengecualian adalah seorang putri pada hari pernikahannya boleh memasuki kota melewati gerbang khu sus itu. Selain itu, sekali dalam setahun, tiga sarjana paling top di Cina memperoleh kehormatan menggunakan gerbang bagi kaisar itu.30
Surat kepada jemaat di Filadelfia memiliki ciri yang unik. Yesus tidak sekadar menganalisis masa lalu gereja dan menawarkan penyelesaian Dia menyatakan apa yang sedang Dia lakukan bagi mereka di masa kini, menempatkan di hadapan mereka suatu pintu terbuka yang tidak dapat ditutup oleh siapa pun. Sang Raja tidak menyediakan pintu itu bagi diri-Nva sendiri, tetapi membukakannya bagi para pengikut-Nya dari Filadelfia.
Apakah pintu ini, dan mengapa Yesus menawarkan dan membuatnya tetap terbuka? Para komentator memberikan tiga saran.
1. Yesus sebagai pintu. Sebagaimana di dalam Yohanes 10, Dia adalah yang menjaga pintu masuk ke dalam jemaat. Tidak seorang pun dapat menutup akses jemaat Filadelfia yang setia.
2. Pintu untuk peluang menjadi misionaris. Yesus menjanjikan kepada mereka bahwa upaya mereka untuk menginjili dunia yang terhilang ini akan sukses (bnd. 1 Kor. 16:9; 2 Kor. 2:12; Kol. 4:3).
3. Pintu untuk pengetahuan surgawi. Jika ini niat Yesus, itu adalah antisipasi pada Wahyu 4:1, yang menggambarkan suatu pintu terbuka di surga.
Walaupun ketiga saran di atas memiliki dukungan Alkitabiah, saya paling menyukai yang pertama. Meskipun yang lainnya mengeluarkan mereka dari keselamatan, tetapi Dia yang jauh lebih besar dibandingkan musuh-musuh mereka, yang menyambut mereka!
Terima kasih, Tuhan, karena telah memberikan keselamatan yang penuh dan cuma-cuma di dalam Kristus. Saat aku melanjutkan perjalananku dengan-Mu, tolong aku agar tidak pernah meragukan hubunganku kepada-Mu.
No comments:
Post a Comment